Chapter 21

210 23 0
                                    

"Sebenernya, apa hubungan lo sama Valerie? Kenapa lo sengebet itu pengen kami bersama?"

Willy terdiam, apakah dia harus memberitahukan saja semuanya?

"Woi, jawab, kok malah diam?" Eko mulai kesal didiamkan.

"Ya, aku memang seseorang yang dekat dengan Valerie."

"Siapa? Jangan bilang lo tunangannya Valerie." Willy diam, tebakan Eko telak, meski disertai tawa. "Gila, gila, gue makin gila."

Kembali, dia didiamkan.

"Lah? Kok diem? Keknya masuk akal, gue inget Mas Adnan bilang keknya tunangan Valerie itu polisi, deh." Dan setelah menyadari hal tersebut, mata Eko membulat sempurna.

Ia segera bangkit dan mengecek chat lama ia dan sang kakak ipar, dan benar, polisi. Lalu, Eko menemukan potret Valerie bersama kekasihnya yang masih muda, pria bermata abu-abu nan culun. Lalu, ternyata, ada juga foto kekasih Valerie yang sengaja tak Eko buka, dan di sana terpampang bersama seekor anjing di sana. Anjing yang mirip Baxter walau lebih muda.

"Eko."

"Hah?!" Eko terkejut, tiba-tiba saja ada Willy di sampingnya. "Wi-Willy? Gimana kamu bisa ... tu-tunggu ...."

Eko kini membandingkan foto lawas itu, dengan sosok di hadapannya. Pantas saja, saat di awal bertemu Willy, Eko merasa wajah pria itu agak familiar.

"Ka-kamu tunangannya ... Valerie? Dilon Williams ...." Muncul dan pergi tiba-tiba, lalu saat dia ingin memegang bahu Dilon, malah pingsan. Keanehan itu ....

Dilon memegang bahunya dan Eko tersentak bertepatan Dilon juga menghilang.

"Hah? Ke-ke mana kamu?"

"Aku di sini, di dalammu." Eko bisa mendengar suara Dilon di dalam kepalanya.

"Hah? Haha ... haha ...." Eko mulai tertawa seakan kehilangan kewarasan, dia terbaring di kasurnya lagi. "Ini ... ini gak nyata ... gue ... gue makin gila ...."

"Eko." Dan kemudian, Dilon tepat di hadapan Eko lagi, yang masih mempertanyakan kewarasannya. "Ini semua nyata, mau kamu percaya atau tidak, ini nyata, sangat. Dan kamu enggak gila, Eko."

Pria itu melipat tangan di depan dada.

"Aku, Dilon Williams, tunangan ... atau lebih tepatnya mantan tunangan Valerie Ramaditya, menunjuk kamu sebagai penggantiku mengisi hati Valerie. Aku mempercayakan Valerie padamu, Eko."

Eko menggeleng. "Enggak, enggak, diem ... gue punya skizofrenia."

"Eko, astaga ...." Dilon tak tahu bagaimana harus menjelaskan ke Eko. "Apa kamu percaya dunia lain selain dunia manusia? Benar, aku ini hantu, hantu penasaran yang terikat pada dunia karena kekasihku masih merasa bersalah atas kepergianku, padahal dia tak seharusnya merasa begitu. Awalnya, aku senang, yay aku bisa bertemunya terus, tetapi lama-kelamaan aku sadar duniaku bukan di sini, aku mulai frustrasi, tetapi Tuhan menjawab doaku, saat aku akhirnya bisa berinteraksi dengan makhluk hidup meski cuma satu orang, kamu. Dan aku yakin itu semua bukan tanpa alasan, Eko."

Dilon duduk di tepian tempat tidur, tepat di samping Eko yang segera menghindarinya.

"Valerie mencintai kamu, aku tahu dari tatapan matanya, dia hanya ... tak sanggup melangkah jauh karena takut, terus memikirkanku, padahal bukan itu yang aku mau. Please, Eko, percayalah padaku, kamu waras, ini bukan mengada-ngada, aku nyata, semuanya nyata, dan aku ingin Valerie move on, bersama pria yang tepat, pria baik yang bisa menjaga, melindungi, dan mencintainya dengan tulus. Dirimu."

"Eko, aku memohon dengan teramat sangat, setelah urusanku selesai aku baru bisa pergi, aku ingin menyeberang, aku mohon ... tolonglah aku, aku juga akan menolongmu, sesuai janjiku. Kamu, dan Valerie, itu saja. Kamu mencintai dia kan?"

Eko terdiam, memikirkan kata-kata Dilon saat itu juga.

Benar kah semua ini atau dia tambah gila?

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

Masuk, Mas Eko! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang