Tirai jendela tersibak. Terik matahari menyeruak masuk menyinari kamar yang tampak bersih dan lengang. Itachi berdiam cukup lama di depan sana, mengamati langit luas yang pagi itu tampak sangat biru, menyilaukan mata.
Setelah puas memandangi pekarangan rumah, ia meraih ransel hitam dan menyandangnya di pundak kanan, sembari berjalan menuju lemari pakaian di sudut ruangan. Keningnya berkerut saat melihat isi lemari, kosong.
"Kemana perginya jubah hitamku?" gumamnya pelan, sembari memandangi ruangan kamarnya yang hanya dihiasi oleh beberapa perabot.
Sangat tidak mungkin untuk mengenakan jubah hitam merah milik akatsuki untuk berkeliaran di dekat sini, terlalu berisiko.
Mata onyx Itachi berhenti pada tumpukan peralatan medis milik Sakura yang kemarin malam sempat dititipkannya di meja samping ranjang.
Ah, benar. Jubah itu ada pada Sakura.
Keluhan pelan keluar dari bibirnya. Rencana awal pria itu adalah pergi tanpa membuat kontak apapun dengan Sakura, namun rencana itu mesti gagal karna kini ia harus mnemui gadis itu untuk meminta kembali jubah hitam yang kemarin malam, dengan alasan klise, di pinjamkannya pada Sakura.
Itachi segera bergerak ke luar kamar, menuju kamar Sakura. Keragu-raguannya menghilang seketika saat mengingat bahwa gadis itu telah berangkat pergi sejak 10 menit yang lalu, dengan langkah terburu-buru.
"Oh—"
Pintu kamar Sakura tidak tertutup.
Dengan langkah pelan, Itachi berjalan mendekat, kemudian mengintip dari celah pintu yang sedikit menganga.
"Apa yang dilakukannya di dalam sini?"
Pintu di dorong perlahan, menampilkan keadaan kamar Sakura yang sangat berantakan dan penuh dengan lembaran kertas berserakan di lantai.
"Lihat siapa yang mengomentari betapa kotornya kamarku—" celutuk Itachi tanpa sadar. Ia menyambar salah satu kertas yang berada paling dekat dari kakinya.
Setelah membaca coretan di kertas putih itu, Itachi menangkup dagunya dengan tidak percaya. "Gadis ini—" Ia mengalihkan pandangan dari kertas yang dipegangnya, menuju pada kertas lain yang berserakan di atas lantai.
Saat hendak mengambil kertas yang terjepit di bawah dipan kasur, perhatian Itachi teralihkan oleh sebuah bingkai foto yang tertelungkup di atas meja, di samping tempat tidur Sakura.
Tangannya bergerak untuk menegakkan bingkai foto yang tertelungkup itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN DIKAMARKU?!"
Itachi terkesiap kaget, saat mendengar suara nyaring milik gadis bersurai merah muda dari depan pintu. Ia lantas melupakan keinginannya untuk menjangkau bingkai foto.
Sejak kapan gadis itu ada di sana? Itachi sama sekali tak menyadari kedatangannya.
"Apa kau selalu masuk ke kamar orang lain tanpa izin seperti ini?" imbuh Sakura. Mata emeraldnya menatap Itachi dengan tajam.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan—"
'Oh ya? Lalu bisakah kau menjelaskan apa yang membuatmu berada di sini, tanpa izin dariku?" selanya. Gadis itu berdecak pinggang sambil melotot.
Itachi bangkit berdiri. "Aku kemari untuk mengambil jubah hitamku." Jelasnya tenang.
Tatapan tajam Sakura perlahan melunak. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, kemudian dengan ragu-ragu berjalan mendekat. Dibukanya lemari pakaian tua di sudut ruangan. Setelah menggeledah deretan pakaian yang tergantung disana, dia mengeluarkan sebuah jubah hitam yang sudah sangat di kenal Itachi.
![](https://img.wattpad.com/cover/335333534-288-k199147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Itachi : A Man Who Doesn't Want To Be Loved
FanfictionHidup hanyalah sebuah perjalanan panjang untuk menemukan sesuatu yang membuatmu yakin untuk tetap hidup. Namun tidak berlaku bagi Itachi. Jalan hidupnya sudah digariskan. Dari awal, sampai akhir, ia hanya punya satu tujuan. Mengorbankan hidupnya de...