"Kau tertawa?" seru Sakura kaget. "Woah, kau serius baru saja tertawa?"Gadis itu perlahan mendorong bangku mendekati ranjang.
Pria dengan kuciran rambut hitam panjang itu menatap dengan matanya yang sendu.
Dia terlihat, sedikit, imut.
Tiba-tiba Itachi menggumamkan sesuatu, sangat pelan, hingga Sakura harus mendekatkan telinga ke wajah pria itu untuk dapat menangkap ucapannya.
"Aku akan membantumu berlatih—" lirihnya.
Sakura tertawa pelan. "Iya aku tahu, kau sudah membantuku ber—"
"Tidak. Bukan itu maksudku—"
Kini keningnya berkerut, bingung.
"Kau ingin menjadi kuat, kan?"
Sakura hanya bisa menelan ludah, mata gelap Itachi menatapnya dengan intens, dari jarak yang cukup dekat.
"Aku akan melatihmu menjadi seorang ninja yang kuat—"
"Kau, akan melatihku?" Nada suaranya terdengar tak percaya. "Tapi kau kan—"
Kekehan pelan keluar dari bibir tipis pria itu, membuat Sakura lagi-lagi menatapnya dengan pandangan tidak percaya.
Dia tertawa. Itachi baru saja tertawa.
"Kau—" ucapnya menggantung, "kau harus belajar untuk tidak melabeli seseorang dengan sembarangan, Sakura—"
"Ii—itachi—"
Mata gelap Itachi terpejam. Dia telah sepenuhnya tertidur sekarang, meninggalkan Sakura yang masih terpaku di hadapan pria itu.
Tangan Sakura gemetar saat ia berusaha untuk mencubit pipinya yang tanpa ia tahu sudah berubah warna menjadi kemerahan. Sedetik kemudian, ia meringis. Rasa sakit dari cubitan itu sepertinya tak benar-benar mampu untuk membuatnya tersadar.
"Aku tidak salah dengar, kan?" gumamnya. "Pria ini—" Ditatapnya Itachi sekali lagi, sambil mengatup bibir dengan telapak tangannya. "Dia baru saja menyebut namaku?!"
**
Setelah selesai berbenah, dengan perasaan bingung Itachi melangkah keluar rumah, menuju hamparan lapangan luas yang telah di tunggui oleh seorang gadis bersurai merah muda. Gadis itu tampak bersemangat menyambut kedatangannya.
"Kau sudah terlihat lebih segar." Sakura bergumam santai. "Jadi, pelatihan macam apa yang akan kau berikan padaku?"
Pertanyaan itu tentu saja menimbulkan pertanyaan lain lagi di kepala Itachi. Ia sama sekali tidak mengerti dengan situasi saat ini.
Apa gadis ini sedang bergurau?
"Aku sama sekali tidak mengerti maksudmu—"
Mata emerald itu melotot. "Akulah yang harusnya mengatakan hal itu—"potongnya cepat.
"Hnng?" Itachi memiringkan kepala, tidak mengerti.
Gadis itu menghela napas panjang, menaikkan kedua tangan di sebelah pinggang. "Kau seorang ninja, bukan?"
Dengan tenang, Itachi memasukkan jemari ke dalam saku jubah yang dikenakannya. Ia sangat terampil dalam menyembunyikan ekspresi, termasuk rasa keterkejutan yang kini dirasakannya.
"Jika memang benar begitu, wah—" Sakura menutup mulut dengan telapak tangannya. "Kau benar-benar pandai menutupi identitasmu. Aku sama sekali tak pernah merasakan kehadiran cakramu, sama sekali, tidak pernah!" Dia berdecak kagum, namun sedetik berikutnya kekaguman itu berganti menjadi kecurigaan. "Mengapa kau berbohong mengenai identitasmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Itachi : A Man Who Doesn't Want To Be Loved
FanficHidup hanyalah sebuah perjalanan panjang untuk menemukan sesuatu yang membuatmu yakin untuk tetap hidup. Namun tidak berlaku bagi Itachi. Jalan hidupnya sudah digariskan. Dari awal, sampai akhir, ia hanya punya satu tujuan. Mengorbankan hidupnya de...