14. Sorry, tapi gue butuh lebih

720 85 22
                                    

***

You’ve gotta dance like there’s nobody watching, love like you’ll never be hurt, sing like there’s nobody listening, and live like it’s heaven on earth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You’ve gotta dance like there’s nobody watching, love like you’ll never be hurt, sing like there’s nobody listening, and live like it’s heaven on earth.

***

"Loh Kakak kenapa ada disini? Sejak kapan?" Tanya Yasmine yang terkejut saat melihat Narendra berdiri di belakang nya sambil membuka plastik dari buku-buku yang mereka bawa.

Narendra melirik Yasmine sebentar. "Dari tadi." Balas Narendra simgkat. Lalu kembali melanjutkan aktivitas membuka plastik dari buku nya.

"Kakak udah makan?" Tanya Yasmine saat mata nya tidak sengaja melihat jam di dinding dan ternyata sudah menunjukkan pukul 2 siang.

Narendra hanya menggeleng aantai tanpa beban. Berbeda dengan Yasmine yang menjadi khawatir setangah mampus. "Loh! Kok gitu? Kakak nanti sakit, mending kita makan dulu yuk?" Ajak Yasmine pada pacarnya itu.

"Diluar hujan."

"Eh masa sih?" Yasmine kemudian berdiri mendekati jendela di ruang penerima tamu. "Ih iya hujan nya tapi belum gede kok. Wait seinget aku ada makanan di ruang sebelah. Sebentar." Ucap Yasmine sambil berjalan menuju ruangan sebelah, yang nanti nya akan di peruntukkan ruang beribadah.

"Kak masih ada 2 nasi kotak. Makan ini kakak mau gak?" Tanya Yasmine sambil membawa 2 kontak nasi dan 2 botol air di kantung plastik.

Narendra hanya mengangguk yang membuat Yasmine akhirnya bernapas lega. Gadis itu khawatir kalau Narendra seandainya tidak mau makan. Mengingat kekasihnya itu memiliki penyakit gerd yang parah.

"Makan sekarang aja ya?" Yasmine menghampiri Narendra yang kini terduduk di lantai.

Dan setelah Yasmine menyiapkan makanan nya, lalu tanpa babibu lagi pemuda itu langsung memakan makanan nya karena memang sejak tadi perut nya sudah keroncongan tapi pemuda itu lebih memilih menahan nya demi rasa gengsi nya yang ia junjung tinggi.

Setelah makan kedua nya kembali di sibukkan dengan aktivitas mereka. Yasmine yang mengatur tata letak sesuai dengan genre buku dan warna. Lalu Narendra yang membantu menyimpan buku-buku yang sekira nya sulit Yasmine gapai.

"Tangan lo kenapa?" Tanya Narendra ditengah keheningan mereka dengan ditemani suara hujan sebagai backsound nya.

"Hah?"

Narendra berdecak dan menyentuh jari kiri manis Yasmine yang membuat Yasmine reflek memekik. "Awwwwhhhh sakit kak"

"Ini kenapa?"

"Ih tapi jangan di teken sakit tau, kak." Yasmine merengut menatap kekasih nya. "Ini tuh gak sengaja kena beling."

"Kenapa bisa?" Berondong Narendra.

"Ya bisa ini bukti nya kena"

"Ck! Kaya bocah banget sih! Masa gini aja bisa kena beling. Maka nya punya mata itu di pake. Sekali lagi gue tanya, itu tangan lo kenapa bisa gitu?" Tanya Narendra lagi karena tidak menemukan jawaban serius dari Yasmine.

AmbivalenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang