***
Don’t ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive.
***
Setelah aksi Narendra dan Yasmine yang berciuman di sebuah gubuk saat mereka melakukan volunteer, kedua nya justru semakin menjadi lengket. Tanpa mereka sadari, mereka sama-sama merasa ada magnet tak kasat mata yang selalu membuat keduanya menempel. Kemana-mana selalu pergi bersama. Bahkan ketika Yasmine menggandeng tangan Narendra, pemuda itu tetap membiarkan nya.
Tidak seperti awal-awal saat kedua nya mulai berpacaran, Narendra selalu menepis nya ketika Yasmine berusaha meraih lengan nya.
"Kak.." panggil Yasmine saat Narendra sedang asik dengan laptop di pangkuan nya.
"Hmmm"
Dan satu hal lagi, belakangan ini Narendra berubah menjadi responsif apapun yang di ucapkan oleh Yasmine. Bahkan hal random sekali pun, ya meskipun hanya sebatas 'hmmm', 'ok', atau 'bebas'.
Inti nya banyak sekali perubahan yang cukup signifikan terkait sikap pemuda itu pada pacarnya. Termasuk kebiasaaan berciuman. Tidak jarang, kegiatan berciuman menjadi hal yang sering Narendra lakukan dengan Yasmine. Kalau Yasmine berciuman memakai hati, sedangkan Narendra? Hanya dirinya dan tuhan yang tahu.
"Untuk tema nya kenapa gak tentang alam sih? Kan kita volunteer nya di daerah pegunungan. Relate kok."
Narendra terdiam menatap power point di dalam layar laptop nya. "Gue juga mikir nya gitu. Tapi nurut ajalah sama Wakil rektor nya. Males debat gue."
Yasmine mengangguk paham. Benar kata Narendra kalau memang lebih baik diam dan bekerja saja. Tidak perlu bertanya-tanya lagi pada siapapun. Permintaan rektorat adalah hal mutlak.
Begitu juga dengan Yasmine yang tengah membuat laporan terkait dengan acara volunteer kemarin untuk di presentasikan saat LPJ nanti. Sedangkan Narendra sedang mengatur template acara penutupan kepanitiaan dan membuat power point, mereka mengerjakan bersama di dalam ruangan bem. Ya walaupun secara de facto Narendra bukan lagi anggota Bem, melainkan sebagai alumni. Tapi karena kegiatan volunteer ini adalah murni ide nya maka Narendra merasa bertanggung jawab penuh sampai rapat penanggung jawaban nanti. Sekalian mengunjungi kampus nya untuk bertemu salah satu dosen nya di stase Syaraf tempat dirinya bertugas sebagai dokter muda. Dan kebetulan di sabtu siang ini juga, Narendra mendapatkan jatah libur koas di rumah sakit setelah tiga hari tidak pulang ke rumah.
"Kak mau pulang jam berapa?" Tanya Yasmine sambil memperhatikan Narendra yang sibuk menatap layar laptopnya. Dan senyum nya mendadak terbit saat melihat background laptop pacarnya bergambar bunga Yasmin. Ya walaupun hanya gambar bunga entah mengapa membuat Yasmine benar-benar senang. Setidaknya sudah tidak ada lagi foto Julia bersama pacar nya itu disana. Narendra sudah menghapusnya di depan mata kepala nya sendiri, saat perjalanan menuju Bandung dari Garut tempat mereka melakukan volunteer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalence
RomancePerjuangan cinta Yasmine untuk Narendra yang begitu besar. Tapi sayang, perjuangan cinta itu selalu dianggap remeh oleh Narendra yang berujung menyakiti hati gadis cantik itu. Selalu disakiti tidak membuat Gadis itu mundur untuk meyakinkan bahwa han...