***
Love, it could make you sad.
It could even make you lonely sometimes. But that love can also make you happier than you'll ever be. - Fruit Basket***
Pagi nya saat Yasmine kembali dari Kantin, gadis cantik itu melihat Yuna yang tengah berusaha meraih gelas yang tidak jauh dari tempat ibu mertua nya itu berbaring.
Yasmine yang masih berada di pintu pun langsung berjalan cepat untuk membantu Yuna mengambilkan minum. "Ya Allah tante maaf, maaf tadi Yasmine kelamaan ya di kantin nya ya?" Yasmine membantu Yuna untuk duduk dan mengambilkan air minum untuk Yuna.
"Mau makan sekarang? Yasmine suapin ya tante? Ternyata makanan nya udah dateng."
Yuna mengangguk saja. Masih ada rasa malu untuk menjawab secara gamblang.
"Gimana enak gak tan makanan nya?" Tanya Yasmine setelah memberikan suapan pertama nya.
"Gak enak." Balas Yuna singkat. Tapi itu berhasil membuat Yasmine tersenyum senang. Artinya Yuna sudah mulai responsif terhadap semua pertanyaan nya. Bisa dibilang ini adalah perubahan yang baik, karena sebelumnya Yuna masih enggan menjawab pertanyaan nya.
"Yaudah siang Yasmine pesenin brownies ya tan. Buat cemilan aja. Pagi tadi Yasmine nanya ke dokter Sabrina katanya boleh asal gak banyak. Sekarang tante mau tiduran makan nya?"
"Iya.."
Yasmine dengan telaten menyuapi ibu mertua nya dengan kelembutan. Bahkan tadi sempat membantu Yuna ganti baju karena subuh tadi Yuna mengalami muntah-muntah yang hebat. Gadis itu tanpa merasa jijik turut membersihkan muntahan ibu mertua nya dengan sabar.
Melihat Yasmine yang begitu tulus menjaga nya, membuat Yuna tengsin sendiri. Apalagi sudah dua hari ini tidak ada satupun keempat anak nya datang untuk sekedar menjenguk. Bahkan Narendra yang diharapkan pun belum juga datang berkunjung dengan alasan sibuk di rumah sakit yang terafiliasi dengan kampus anaknya menimba ilmu.
Saat di tengah-tengah menyuapi mertua nya, tanpa di duga bayi yang ada di perut Yasmine menendang perutnya berkali-kali hingga membuat Yasmine kegelian. Yuna yang melihat menantu nya tiba-tiba terkekeh pun menatap Yasmine penasaran seperti meminta penjelasan. Tapi terlalu malu untuk bertanya.
"Tadi perut Yasmine di tendang-tendang sampe geli sama si bayik." Jelas Yasmine yang paham dengan raut kepo mertua nya.
Tatapan Yuna tiba-tiba berpindah pada perut menantu nya yang sudah membesar. "Boleh pegang?" Tanya Yuna pelan.
Yasmine mengangguk sembari berdiri agar memudahkan mertua nya menyentuh perutnya. "Eh gerak lagi." Seru Yasmine tanpa sadar saat Yuna mengelus perutnya.
Merasakan tendangan di perut menantu nya membuat senyum Yuna perlahan terbit. Hati nya begitu merasa hangat saat merasakan di perut menantu nya ini terdapat calon cucu nya yang akan menjadi penerus garis keturunan nya. "Udah cek gender nya?" Tanya Yuna yang membuat Yasmine kembali tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalence
Lãng mạnPerjuangan cinta Yasmine untuk Narendra yang begitu besar. Tapi sayang, perjuangan cinta itu selalu dianggap remeh oleh Narendra yang berujung menyakiti hati gadis cantik itu. Selalu disakiti tidak membuat Gadis itu mundur untuk meyakinkan bahwa han...