16. Tersangka

606 82 31
                                    

***

There is always something left to love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

There is always something left to love. And if you ain’t learned that, you ain’t learned nothing.

***

"BANGSAT LO APAIN ADEK GUE SETAN???!!" Teriak Zidan saat melihat Narendra dan Yasmine yang sama-sama tidak berbusana di atas kasur kamar kos milik Fabian.

Narendra yang baru bangun dan belum paham dengan situasi sebenarnya hanya terdiam menatap Zidan dengan tatapan bingung, sedangkan Zidan benar-benar terlihat sangat emosi yang siap menghajar Narendra saat itu juga tapi untung nya sudah ada Fabian dan Ravi yang menahan kedua lengan Zidan dengan erat. "Ren pake baju dulu, nanti kita ngobrol lagi." Ucap Fabian yang mati-matian menahan lengan Zidan yang tengah di puncak emosi nya.

Sedangkan Ravi dengan tatapan canggung langsung maju menghampiri Yasmine yang masih tertidur pulas dan untung nya  seluruh tubuh gadis itu di baluti selimut milik Fabian. "Dek.. bangun.." ucap Ravi pelan dan berusaha tidak menyentuh adik sahabatnya itu.

Tak lama Yasmine terbangun dari tidur nya dan langsung tertegun saat di hadapan nya ada Ravi dan Narendra yang menatap nya datar dan sukar di baca. "Dek sorry pake baju dulu ya. Nanti abang-abang tunggu di ruang tamu." Setelah mengucapkan itu pada Yasmine Ravi langsung melesat ke luar menghampiri Zidan yang seperti nya masih shock berat.

Setelah kepergian Ravi, Narendra langsung meraih kaus nya yang tergeletak di lantai. Dan bisa dilihat betapa panas dan hebat nya aktivitas malam mereka bersama Yasmine. Tapi otak nya benar - benar merasa tidak habis pikir. Sejak kapan dirinya lepas kendali hingga berani meniduri Yasmine? Narendra merasa benar-benar sudah menjaga nafsu nya terhadap wanita, ya walaupun Yasmine adalah ciuman pertama nya. Tapi tidak terpikirkan oleh pemuda itu untuk meniduri Yasmine.

"Lo sengaja kan?" Berondong Narendra pada Yasmine yang menunduk. Dan mata nya lansung tertuju pada botol minum milik Fabuan yang sayang nya  ia tidak sengaja meminum nya. Pasti di minuman itu terdapat obat perangsang. Kalau tidak mana mungkin dirinya melanggar aturan agama yaitu berzina.

Yasmine menoleh dengan takut-takut pada Narendra yang terlihat murka. Yasmine benar-benar takut tatkala tatap  Narendra menjadi bengis.

"Baru kemarin gue bahas jangan ngarepin gue. Tapi kotor juga ya otak lo, sampe bikin gue merawanin lo. Dan berhasil buat gue gak akan ninggalin lo kan? Licik banget bangsat" tanpa sadar Narendra kembali menyalahkan Yasmine yang sebenarnya juga korban.

Lagi dan lagi Yasmine hanya bisa menunduk bibir nya seolah kaku untuk sekedar menjawab. Karena sejujur nya ia juga adalah korban, apalagi mahkota yang selama ini ia jaga harus ia serahkan secara terpaksa untuk menolong Narendra yang tidak sengaja meminum obat perangsang pada botol minum yang katanya milik Fabian.

"Gue gak sangka lo sebejat itu jadi cewek! Lo bener-bener gak pantes hidup! Lo rusak masa depan gue bangsat!" Todong Narendra yang masih terus menyalahkan Yasmine. Sedangkan Yasmine hanya bisa menangis sesenggukkan sambil menunduk. Yasmine juga tidak ingin berada di posisi ini. Tapi untuk menjelaskan apa yang terjadi  pun itu sangat percuma. Mengingat hanya Yasmine yang menjadi saksi sekaligus korban. Pasti tidak akan ada yang percaya.

AmbivalenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang