30. Salah Paham

692 91 40
                                    

***

 ***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Menikah dengan seseorang yang kita cintai adalah privilage yang di berikan Tuhan untuk kita. Tapi apakah itu bisa di katakan keberuntungan jika orang yang kita cintai justru tidak berbalik untuk membalas perasaan kita? Dalam artian meskipun menikah dengan laki-laki yang kita cintai tapi rasa nya percuma saja kalau cinta kita hanya bisa bertepuk sebelah tangan.

Begitupun Yasmine yang hanya bisa meratapi nasib sambil mengelus perutnya dengan membayangkan dirinya bisa di sayang-sayang oleh Narendra suatu saat nanti. Mimpi nya sejak dulu memang ingin menjadi istri Narendra, tapi meski mimpi itu akhirnya kini jadi kenyataan entah mengapa rasanya tidak semembahagiakan itu.

Punya suami rasa jomblo.

Itulah yang kini tengah dirasakan Yasmine sekarang. Walaupun sudah menjadi istri dan mengandung anak mereka, tidak pernah sekalipun Yasmine merasakan di sayang oleh suaminya sendiri.

"Ayah kemana ya dek? Udah tiga hari gak pulang?" Yasmine mengusap perut nya sambil menatap pintu rumah nya yang tertutup. Berharap sang suami pulang.

"Bunda kangen ayah, dek." Ucap Yasmine lagi seolah bercerita pada jabang bayi yang berada di perutnya.

"Eh! Nendang! Adek kangen juga ya sama ayah?" Seru Yasmine senang. Semenjak bayi di perutnya sudah mulai menendang-nendang entah mengapa Yasmine serasa punya teman bercerita di tengah kesepian nya menunggu kepulangan sang suami.

"Sabar ya sayang, kalau ayah pulang nanti kita tunggu ayah sampe bobo ya.. terus kita pinjem lagi tangan nya supaya bisa usap-usap adek lagi. Pasti adek kangen kan di usap sama ayah?"

Dug!

Dug!

Dug!

Yasmine terkekeh senang, "Aduh! Kamu udah gak sabar banget ya sayang? Sabar ya nak.. bunda udah gak bisa telpon ayah nih. Ayah blokir nomor bunda. Maafin bunda ya, adek harus di cuekin sama ayah..." ucapan Yasmine barusan bukan nya bisa membuat bayinya tenang, perempuan itu malah kembali merasakan tendangan yang sangat kencang hingga membuatnya kesakitan.

"Sayang, aduh! Iya maafin bunda... bunda gak marah sama ayah kok. Bunda pantes di marahin sama ayah. Maafin bunda ya.... tolong jangan hukum bunda sayang." ringis Yasmine karena kesakitan di perutnya.

"Ya Allah... sakit banget." Yasmine mengusap perutnya yang terasa ngilu sampai ke ulu hati nya bahkan perempuan itu berkaca-kaca. Saking sakitnya.

Setelah beberapa menit, tendangan yang bersumber dari bayinya akhirnya mereda. Perempuan itu pun beranjak dari sofa dan berjalan menuju pintu utama rumahnya. "Gak pulang lagi kayaknya." Yasmine kembali mengintip jendela rumah nya. Sekali lagi, perempuan itu sangat berharap suami nya datang.

Helaan nafas berat itu pun keluar dari mulutnya, mendadak hatinya menjadi sesak bukan main. Ya Tuhan, Ysmine hanya merindukan suami nya. Tidak apa-apa jika makian yang akan selalu ia terima, yang penting ia bisa bertemu suami nya.

AmbivalenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang