Brak!
Sebagian anak perempuan terbangun mendengar pintu yang yang baru saja terbanting, salah satunya Ju-young. Masih dalam keadaan mengantuk, ia melihat sesosok Letnan Lee memasuki barak mereka.
"Peleton dua, perhatian!" Seru Letnan Lee.
Ju-young pun mengambil posisi duduk dengan keheranan. Anak yang lain juga masih kebingungan dengan kemunculan Letnan Lee yang mendadak masuk ke barak mereka.
"Peleton dua, perhatian!" Teriak Letnan Lee lebih keras.
Yoo-jung lebih dulu berdiri, sedangkan yang lain masih santai duduk di kasur mereka. Tidak mengetahui akan hal yang akan terjadi selanjutnya.
"Peleton dua, keluar sekarang!"
"Apa?"
"Apa maksudnya?"
Semuanya saling menatap satu sama lain dengan wajah keheranan. Yoo-jung menyuruh yang lain untuk segera berdiri.
"Peleton dua, berkumpul di lapangan, lima menit!!" Tatapan Letnan Lee yang terlihat begitu menakutkan akhirnya membuat mereka semua bergerak keluar dari barak.
Dan sekarang, seluruh anak kelas 3-2 telah berhadapan dengan Letnan Lee di lapangan yang menyuruh mereka untuk berguling di tanah.
"Ke kanan!" Seru mereka susah payah berguling karena berdesakan dengan satu sama lain.
"Berguling ke kiri,"
"Ke kiri!"
Letnan Lee pun menyuruh mereka berdiri lalu menatap mereka dengan tajam, "Sekarang kalian bukan pelajar. Aku akan memperlakukan kalian sebagai tentara sekarang. Kalian tidak bisa bersikap seperti bayi dan tidak punya hak istimewa sebagai pelajar, kalian harus mengikuti tiap perintah yang kuberikan sebagai tentara," seru Letnan Lee.
Ju-young mendesah kesal dalam hati, anak yang lain juga terlihat begitu tak suka saat Letnan Lee memerintah mereka.
"Kalian mengerti?!"
"Ya, pak." Jawab mereka dengan lemas.
Letnan Lee kembali menyuruh mereka menghadap ke bawah dan berteriak kencang, "Satu!"
"Satu!"
"Dua!"
"Dua!"
Melihat anak-anak melakukan Push-up tidak benar, Letnan Lee berteriak kepada mereka untuk tetap fokus. "Ada yang masih ingin pulang?" Karena tidak ada jawaban, akhirnya Letnan Lee menyuruh mereka untuk berdiri.
"Mulai sekarang, jika kalian keluar dari sini, itu artinya pembelotan. Kalian akan diadili di pengadilan militer." Letnan Lee mengambil senapan, mengisinya dengan peluru lalu melemparkannya kepada Sersan Kim. "Mulai saat ini, siapa pun yang pergi tanpa izin, akan dianggap sebagai pembelot dan mungkin ditembak dibawah perintahku."
Ju-young menatap So-yeon yang ada di sebelahnya dengan terkejut, yang lain Sepertinya juga tidak menyangka akan perkataan Letnan Lee.
Akhirnya, mereka pun diperbolehkan kembali ke barak. Ju-young tidur menghadap ke atas, ia tak bisa memejamkan matanya dan hanya bisa menghela napas mengingat kembali perkataan Letnan Lee jika mereka bukan lagi seorang pelajar, tapi seorang tentara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School x reader
FanfictionKim Ju-young adalah murid kelas 3-2 yang tengah berjuang untuk mendapatkan penerimaan perguruan tinggi. Di saat yang sama militer mengeluarkan peraturan baru yang mewajibkan seluruh anak kelas 3 mengikuti pelatihan militer. Akan tetapi, sebuah peran...