"teman-teman!" Teriak Chi-yeol.
"Kalian menemukan sesuatu?" Tanya Yeong-shin saat Chi-yeol dan Ju-young berhenti berlari. Chi-yeol membenarkannya. "Dimana?" Tanya Soon-yi. Ju-young menunjuk ke arah jalan sebelumnya. Hee-rak berdiri, "Kau serius?" Tanyanya.
"Ya, benar," jawab Ju-young.
Yeon-joo membantu So-yeon untuk berdiri. Ju-young menghampirinya, "Apa kau tidak ingin digendong saja?" Ju-young menoleh ke arah Jang-soo.
Jang-soo pun menawarkan diri untuk menggendong So-yeon. Namun, So-yeon menolaknya. Yeon-joo memaksanya. "Aku baik-baik saja. Aku akan berjalan sampai tidak sanggup," ujar So-yeon. Jang-soo pun mengangguk mengerti.
Ju-young menoleh ke arah Soon-yi, "Kau tidak ingin pergi?"
"Aku mau, tapi lututku sakit sekali. Aku tidak bisa melangkah," Soon-yi menunjukkan luka di lututnya. So-yoon pun memarahinya dan memintanya untuk tidak bersikap manja. Tapi, Soon-yi terus mengatakan lukanya sangat sakit.
Ju-young yang tak ingin membuang waktu mereka segera menyenggol lengan Chi-yeol, "gendong dia." Bisiknya.
"Kalau begitu aku akan menggendong Soon-yi," tawar Chi-yeol. Namun, Tae-man lebih dulu menyelanya. "Kau terlalu lemah untuk menggendong siapapun." Lalu menyerahkan senapannya kepada Chi-yeol.
Ju-young menatap So-yeon, "Kau masih kuat?" So-yeon mengangguk lemah.
Mereka pun berjalan meninggalkan Jun-hee dan Hee-rak. "Kalian akan pergi?"
•••
"Aku tidak tahan lagi! Hei, Chi-yeol. Kapan kita akan tiba di rumah itu? Sial!" Teriak Hee-rak. "Kau sungguh melihatnya?" Ju-young yang berada di belakang Yeon-joo berlari menghampiri Chi-yeol yang ada di depan. "Ini memang jalannya," gumamnya. Chi-yeol menatapnya lalu menoleh ke belakang, melihat So-yeon.
"Aku yakin ada di sini," ujar Chi-yeol mendekati Hee-rak. Sedangkan itu Ju-young masih menatap sekitar, mencoba mencari rumah yang sebelumnya ditemukan oleh Chi-yeol.
"Jadi, dimana bodoh?"
"Begini, aku tidak mengenal area ini dan berlari. Pasti ada di sekitar sini."
"Dasar bodoh, seharusnya aku tidak mempercayainya." Umpat Hee-rak.
"Hei, cukup. Bukan hanya kau yang lelah," sela Yeon-joo tak tahan mendengar omelan Hee-rak.
"Sudah kukatakan kita harus tetap di sana, bodoh. Jika tetap di sana seperti perkataan ku, kita akan diselamatkan sekarang. Menyebalkan sekali!" Di saat Hee-rak terus berceloteh, Ju-young menemukan rumah tersebut.
"Hei! Kimchi!" Panggil Ju-young. Tae-man yang mendengar teriakan Ju-young ikut menoleh, "Aku melihatnya juga!"
"Di mana?" Tanya Yeong-shin.
"Di sana!" Tunjuk Ju-young. Mereka pun berjalan dengan lebar menuju rumah tersebut. "Kita selamat!" Seru Jun-Hee. "Aku lega sekali."
"Benar,"
"Astaga,"
"Teman-teman. Ada kamar di sini. Biarkan So-yeon berbaring di dalam." Ucap Chi-yeol. Ju-young membantu Yeon-joo dan So-yoon membawa So-yeon masuk dalam. "Hati-hati melangkah,"
"Baringkan dia," ucap Chi-yeol membereskan kasur yang tersedia. So-yoon menyerahkan senapannya dan meminta Yeon-joo untuk melepaskan tangannya karena dia akan membawa So-yeon ke kasur. "Tidur saja So-yeon," ucap Ju-young. Yeon-joo lalu mengecek dahi So-yeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School x reader
FanfictionKim Ju-young adalah murid kelas 3-2 yang tengah berjuang untuk mendapatkan penerimaan perguruan tinggi. Di saat yang sama militer mengeluarkan peraturan baru yang mewajibkan seluruh anak kelas 3 mengikuti pelatihan militer. Akan tetapi, sebuah peran...