Episode 5-2

883 121 5
                                    

Sekarang anak-anak kelas 3-2 bukan kadet lagi, tapi telah menjadi pasukan cadangan dan saat ini mereka mengenakan seragam untuk pertama kalinya.

"Kau cocok memakainya," puji Ju-young tidak bohong. Jang-soo tersenyum kepadanya, "Kau juga,"

Chi-yeol mengarahkan kameranya kepada Ju-young, "Aku begitu gugup saat mengenakan seragam ini. Untuk pertama kalinya kita menjadi pasukan cadangan. Aku harap, semuanya akan baik-baik saja,"

Seon-il pun menyelanya, "Hei. Kau terlalu jelek untuk memakainya,"

Ju-young pun mendecih pelan, "Jaga mulutmu itu." Seon-il tersenyum ke arah kamera yang dibawa oleh Chi-yeol, mengacuhkan tatapan tajam yang dilemparkan oleh sepupunya.

"Aku sangat tampan sekali, bukan?"

Chi-yeol hanya bisa menyengir pelan, tak bisa menjawabnya karena sadar Ju-young menatapnya balik dengan tajam.

•••

Berhari-hari mereka mulai beradaptasi di penampungan. Kadangkala juga mereka memprotes akan tugas-tugas yang harus dilakukan mereka sebagai pasukan cadangan. Mulai dari membuat saluran, membangun tenda ataupun hal-hal yang membosankan bagi mereka.

Hari ini, peleton 2 sedang menghadap Komandan tertinggi. “Militer dan rakyat tahu tentang kerja keras kalian. Ada banyak perngobanan selama ini, tapi kalian adalah putra dan putri kebanggaan yang melindungi bangsa ini dari alien. Berbanggalah untuk itu.”


“hei,” bisik Tae-man kepada Hee-rak yang ada di depannya. Ju-young meliriknya karena dia ada di sebelah Tae-man

Untuk mengakhiri perang ini...”

“Apa yang dia inginkan hingga butuh waktu lama untuk membangunkannya?” tanya Tae-man. “Mungkin dia ingin mengirim kita pulang.”

“Bola yang lebih kecil...”

Di saat Ju-young begitu fokus mendengarkan percakapan yang ada di sebelahnya, Sepupunya memanggilnya.
“hei, Kimju.” Bisik Seon-il, Ju-young melirik Seon-il yang juga ada di sebelahnya. “Apa?”

“Sepertinya dia ingin mengirim kita pulang, kan?” Ju-young menatap Seon-il ragu,

“entahlah. Aku tidak bisa memikirkan hal itu.” jawab Ju-young.

“Tak mungkin dia akan mengirimkan kita untuk operasi, bukan?” tanya Seon-il lagi. Ju-young mulai bertanya-tanya karena pertanyaan Seon-il juga menyangkut di otaknya.

“Aku harap tidak.”

“Aku akan membuat pengumuman penting.”

Ju-young kembali menatap ke depan,

“Pada pukul 7 pagi hari berikutnya, pasukan cadangan peleton dua kelas 12-2 SMA Sungjin, akan melaksanakan operasi untuk memusnahkan bola.” Pengumuman tersebut membuat mereka terkejut. Ju-young dan Seon-il saling bertatapan dengan wajah kaget.

“Operasi?”

“Apa kita akan berperang?”

“Omong kosong apa ini?”
“Tidak mungkin.”

“kupikir kita akan pulang.”

Ju-young menahan napasnya, “Ini tidak mungkin.”

Duty After School x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang