“Tim penyerbu untuk Regu satu. Kim Yoo-jung, Jo Jang-soo, Wang Tae man, Yeon Bora, Cho Yeong-shin, No Ae-sol, Park So-yoon, Woo Hee-rak, Kim Seon-il.
"Tim pencari untuk Regu dua. Do Soo Chul, Cha So-yeon, Choi Yeon-joo, Kim Ju-young, Kook Young-soo, Lee Nara, Kim Chi-yeol, Kwon Il-ha dan Yoo Hana."
"Tim penyerbu regu satu akan pergi ke penjara dan mencari alat untuk radio. Lalu dalam perjalanan kalian pulang, urus bola yang terdeteksi oleh detektor. Tim pencari regu dua akan pergi ke rumah sakit untuk mengambil obat dan persediaan lain yang kita butuhkan." Jelas Yoo-jung, lalu menambahkan,
"Mereka yang akan tinggal dan berjaga adalah Kim Deok-jeong, Lee Soon-yi dan Hong Jun-hee. Semua baik-baik saja?”
So-yeon ingin bergabung dengan tim penyerbu, namun Yoo-jung menolaknya karena dia sedang terluka dan memintanya untuk bergabung dengan tim pencari.
“Tidak bisakah dia dan No Ae bertukar posisi?” tukas Bora. “kenapa kamu terus mengirim No Ae ke tim penyerbu?”
“Hei, Ae-sol tahu cara mengenai sasaran. Dia bisa menembak lebih baik darimu. Kamu terlalu tidak sabar,” Bela Yeong-shin.
“Aku bisa bergabung dengan tim penyerbu,” yakin Ae-sol dan Yoo-jung pun mengangguk. “Aku juga ingin bergabung dengan tim penyerbu, bukan tim pencari,” ucap Soo Chul.
Yoo-jung menolaknya karena Soo Chul sudah menjadi tim penyerbu sebulan penuh dan memintanya untuk bergabung dengan tim pencari.
“Astaga. Semua ini tidak berguna.” Timpal Hee-rak. “Jika ada masalah, kita semua akan berada dalam bahaya.”
Yoo-jung menyetujuinya dan meminta mereka tetap fokus.
“Omong-omong, aku tidak melihat Hana.” Ucap Chi-yeol menyadarkan yang lain. Deok-jeong yang paling terkejut mendengarnya. Ia pun menawarkan diri untuk melihat Hana yang ada di dalam.
“astaga.”
Deok-jeong kembali setelah itu dan mengatakan jika Hana sakit. Semua orang mendesah kesal, karena mereka tahu jika Hana hanya berpura-pura. Bahkan So-yoon mengomentari akting Hana yang begitu canggung. Namun, Deok-jeong membantahnya dan mengatakan jika Hana sungguh sakit.
“aku akan bertukar dengannya,” tawar Soon-yi. Jun-hee mengomelinya. Yoo-jung pun menerimanya dan menukar posisi Hana dengan Soon-yi. “Baiklah. Ayo. Peleton dua!”
•••
Ju-young mengambil posisi paling belakang, bersebelahan dengan Chi-yeol sambil mengawasi sekitarnya. “Apa kita hampir sampai?” tanya Soon-yi. “Tidak, bertahanlah sebentar lagi.” jawab Yeon-joo. Soon-yi mendesah kesal, “Berapa lama lagi?”
“Seharusnya kau tetap di penginapan jika akan merengek seperti ini.” Tukas So-yeon tak tahan mendengar rengekan Soon-yi. “Kenapa kamu bertukar dengannya?”
“Agar aku bisa bersantai besok!” balas Soon-yi. “Hari kedua yang paling berat. Itulah alasannya.” Soo Chul menghampirinya, mengangkat senapan Soon-yi dan menawarkan bantuan membawa tasnya. Soon-yi berterima kasih.
Ju-young yang menyadari Chi-yeol begitu memperhatikan Na ra dan Soo Chul. Ia segera menghampirinya. “Bagaimana ini?” gumamnya dengan nada yang mengejek, “Kau memiliki pesaing.”
“Pesaing apanya?” Chi-yeol menatapnya dengan sinis.
Ju-young pun tertawa, “Kenapa? Kau kesal karena dia sudah menyatakan perasaannya?”
Chi-yeol menoleh dengan cepat, menatap Ju-young dengan kebingungan. “Bagaimana kau tahu?” Ju-young pun terkekeh. “Jadi benar, Soo Chul menyatakan perasaannya? Aku tahu dari Yeong-shin.”
Ju-young pun menyikut Chi-yeol yang terlihat kusut, seperti memikirkan sesuatu. “Hei, katakan saja jika kau cemas,” Chi-yeol menatpnya dengan perhitungan, “Lalu bagaimana dengan kau?”
“Apa?”
“Kenapa kau juga tidak menyatakan perasaanmu jika kau begitu cemas?” balas Chi-yeol. Ju-young cukup terkejut dengan perkataan Chi-yeol yang mendadak. “hei, itu tidak ada hubungannya,”
Chi-yeol lalu menatap Na ra dengan lamat, sesaat Na ra menoleh ke belakang, segera saja chi-yeol memalingkan wajahnya.
Mengetahui tingkah Chi-yeol, Ju-young mendengus pelan lalu tersenyum. “aih terserahlah,” Ju-young kembali fokus menatap sekitar.
“Itu rumah sakit!” seru Il-ha. “Cepatlah, Kook Young-soo!”
Mereka memasuki rumah sakit. Il-ha menanyai kondisi, Young-soo yang memegang detektor menggeleng pelan, tanda jika tidak ada bola yang muncul.
“Mari berpencar,”
Ju-young berjalan ke kanan bersama Soo Chul.
•••
"Hei, Do Soo Chul!" Panggil Ju-young. Sang empu yang dipanggilnya pun menoleh dengan wajah yang terlihat kebingungan. "Eoh? Ada apa?"
Ju-young menatapnya dengan heran, "Apa yang kau pikirkan? Jangan lengah," Soo Chul mengangguk pelan. "Aku menemukan sedikit selimut di sini," ujar Ju-young sambil membuka salah satu lemari di dalam ruangan perawat. "Kita harus mencari barang lain juga," tambahnya.
"Eoh? Baiklah,"
Ju-young menghela napas, "Ada apa denganmu? Apa kau sakit?"
Soo Chul menggeleng lalu tersenyum, berusaha menutupi sesuatu. "Aku baik-baik saja. Kalau begitu, aku akan ke ruang sebelah,"
Sebelum Ju-young memberikan jawaban, Soo Chul sudah lebih dulu pergi meninggalkan Ju-young yang bertanya-tanya. Di saat yang sama, Il-ha datang, seperti mencari sesuatu.
"Ada apa?" tanya Ju-young. Il-ha menatapnya, "Dimana Soo Chul?"
"Dia ada di sebelah," jawab Ju-young, menatap Il-ha dengan heran. "Memangnya kenapa?"
"Tak apa," putus Il-ha melangkah keluar. Ju-young mendesah kesal dengan kedua orang itu yang sejak tadi sepertinya sedang banyak pikiran. Ju-young menggeleng pelan, kembali mengecek sesuatu di lemari tersebut, berusaha mengacuhkan pikirannya yang terus mengkhawatirkan keadaan Soo Chul dan Il-ha yang malah membuatnya menjadi bingung.
Brak!
Ju-young menoleh, mendengar sesuatu di kamar sebelah. Ia segera menyiapkan senapannya dan berjalan keluar dari ruang perawat.
"Kau sudah gila?!"
Ju-young menurunkan senapannya, mengenal suara yang didengarnya lalu memasuki ruang sebelah. Ia mendapati Soo Chul dan Il-ha sedang bersitatap, saling melemparkan tatapan tajam.
"Apa yang kalian lakukan?" Pertanyaan Ju-young sontak membuat keduanya menoleh dengan wajah yang tegang. "kalian berkelahi?"
Soo Chul membalikkan badannya, sedangkan Il-ha menundukkan kepalanya. Mereka seperti sedang menyembunyikan sesuatu yang membuat Ju-young menjadi kesal melihat mereka.
"Fokus dengan tugas kalian," tekan Ju-young. "Jangan berkelahi," Ju-younng pun berjalan pergi meninggalkan Soo Chul dan Il-ha.
Next Episode
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School x reader
FanfictionKim Ju-young adalah murid kelas 3-2 yang tengah berjuang untuk mendapatkan penerimaan perguruan tinggi. Di saat yang sama militer mengeluarkan peraturan baru yang mewajibkan seluruh anak kelas 3 mengikuti pelatihan militer. Akan tetapi, sebuah peran...