Eps 1. Spesial

935 134 11
                                    

Dua tahun semenjak kejadian itu, CSAT kembali dilanjutkan. Semenjak perang telah usai, banyak bermunculannya kontroversi mengenai poin ekstra CSAT terkait wajib militer. Sebagian masyarakat menentang poin tambahan.

Di sisi lain, kota-kota mulai memperbaiki kerusakan yang terjadi semasa perang terjadi. Pemerintah bahkan mengembangkan senjata dan berhasil membuat alat khusus yang dapat memusnahkan bola-bola dengan mudah.

Sebagian anak-anak kelas 3-2 mengikuti ujian CSAT. Salah satunya adalah Seon-il, yang berada di ruangan yang sama dengan Jang-soo dan Chi-yeol. Seon-il meregangkan badannya setelah menyelesaikan ujiannya.

"Bagaimana ujianmu?" Tanya Chi-yeol setelah mereka keluar dari ruang ujian dua. Sebagian besar para peserta masih di dalam di ruangan.

"Sedikit ada peningkatan," gumam Seon-il. Wajahnya terlihat lelah. Chi-yeol dan Jang-soo tertawa mendengarnya.

"Hei!" Suara teriakan di lorong membuat ketiganya menoleh, mendapati Hee-rak bersama Tae-man datang menghampiri mereka. "Sesaat melihat wajah kalian, aku tahu jika ujiannya tidak lancar," tukas Hee-rak sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Seon-il, Jang-soo dan Chi-yeol.

Namun, dengan cepat Jang-soo menepisnya lalu menatapnya, "Sepertinya kau juga?" Tae-man yang mendengar perkataan Hee-rak pun tertawa keras, spontan sebagian peserta yang berada di lorong menatap Tae-man dengan pandangan yang beragam.

Hee-rak memukul Tae-man, berusaha menghentikan tawa Tae-man yang terdengar konyol di telinganya.

"Aih, pasti Yeong-shin melakukannya dengan baik," gumam Tae-man. "Ngomong-ngomong, dia ada di ruangan berapa?"

"Dia se-ruangan dengan Yoo-jung," jawab Chi-yeol. "Kau tak tahu?" Tae-man mengangkat alisnya dengan wajah kebingungan.

"Benarkah? Yoo-jung tak mengatakan kepadaku," timpal Tae-man. Hee-rak mendecak pelan melihat tingkah Tae-man, "apa kalian sedang berkelahi?" Tanya Hee-rak, "Lagipula sejak kapan Yoo-jung akan tahan dengan Wang Tae-man?" Tambahnya, yang membuat Tae-man segera memelintir lehernya,

"Apa kau bilang?!" Seru Tae-man. "Katakan lagi, apa?!"

Jang-soo dan Chi-yeol berusaha menghentikan mereka berdua, menyadari orang-orang mulai menatap mereka berempat dengan tatapan tajam.

•••

"Oh? Kalian?" Yoo-jung melambaikan tangannya setelah keluar dari ruang ujian bersama Yeong-shin. Tae-man menatapnya dengan masam, rambutnya terlihat berantakan sama seperti Hee-rak. Chi-yeol membalas lambaian Yoo-jung dengan senyum lebar

Yeong-shin dan Yoo-jung menghampiri keempat orang yang sedang berada di sebelah mesin minuman, menunggu teman-teman mereka yang juga sedang ujian CSAT.

"Sejak kapan kalian keluar?" Tanya Yoo-jung sambil menerima minuman kaleng dari Seon-il.

"Kami juga baru saja keluar," jawab Chi-yeol. "Bagaimana dengan ujian kalian?"

Tae-man dan Hee-rak secara bersamaan saling mendelik. "Kenapa kau menanyai dua orang ini?" Tanya keduanya dengan ketus. Chi-yeol hanya bisa tertawa kecil mendengar perkataan Tae-man dan Hee-rak.

"Hei, apa setelah ini kalian ingin pergi?" Tanya Seon-il tiba-tiba.

"Apa maksudmu?" Yeong-shin dan Yoo-jung saling mengerutkan keningnya.

"Aku sedang mengumpulkan anak-anak," jawab Seon-il sambil menunjukkan HP-nya, yang sudah mengirimkan pesan kepada yang  lain.

"Apa?" Beo Yoo-jung.

"So-yeon, Ha Na bersama Soon-yi, Soo Chul juga akan datang. Ruangan mereka ada di lantai tiga. Mereka akan datang," tambah Seon-il. Tae-man pun mulai mengerti arah pembicaraan Seon-il,

"apa hari ini?"

Seon-il mengangguk pelan, "Ya. Hari ini tepatnya," sambil tersenyum menatap yang lain. "Aku sungguh lupa," gumam Yoo-jung menundukkan kepalanya. "aku terlalu sibuk memikirkan ujian, sampai melupakan hari ini,"

"Teman-teman!" Teriak Ha Na berlarian di sepanjang lorong.

"Hei, hati-hati!"

Ha Na berhenti berlari setelah sampai di depan Yoo-jung, dia lalu menoleh dengan cepat mendengar suara yang tidak ingin didengarnya.

"Sudah kubilang, hati-hati," itu adalah suara Deok-jeong, yang baru saja mengikuti Ha Na.

"Berhenti menceramahi ku!" Ketus Ha Na. Deok-jeong malah tersenyum malu mendengar ucapan tajam Ha Na, seolah-olah dia mendapatkan hadiah yang jarang diberikan Ha Na. "Kau tidak marah lagi?" Tanya Deok-jeong.

"Aku masih marah padamu!" Tekan Ha Na. Dia bahkan mengacuhkan Deok-jeong dan memilih berdiri di sebelah Yoo-jung yang tertawa dengan tingkah mereka.

"Hei, kalian berkelahi?" Tanya Hee-rak. Deok-jeong menggeleng sambil tersenyum menggoda kearah Ha Na.

"Sejak kapan kami berkelahi?" Gumam Deok-jeong, masih menatap Ha Na dengan genit, sedangkan sang empu berusaha untuk memalingkan pandangannya.

"Dimana yang lain?" Tanya Seon-il. Belum dijawab, So-yeon datang bersama Soo Chul  dan Soon-yi.

"Aku tidak mengira kita akan berkumpul," ujar So-yeon menatap teman-temannya yang baru saja selesai ujian CSAT.

"Aku memang mengumpulkan kalian," ujar Seon-il. Sesaat suara teriakan kembali terdengar di lorong,"Teman-teman, senang berjumpa dengan kalian!!" Sahut dua orang bak saudara tak lain Jun-Hee dan So-yoon. 

"Hei, kau ikut ujian juga?" Tanya Soon-yi setelah Jun-Hee dan So-yoon ikut berkumpul dengan mereka. Jun-Hee mendecak pelan mendengar perkataan Soon-yi, seakan-akan mengejek kemampuannya. 

"Aku juga mengikuti ujian karena ingin!" Tekan Jun-Hee. "Memangnya kenapa? Apa kau merasa rendah diri karena aku mengikuti ujian?"

"Kau kira aku tidak bisa mengalahkan mu?" Tajam Soon-yi, So-yoon pun segera menghentikan Jun-Hee yang baru saja ingin membalas ucapan Soon-yi

"Apa yang ingin kita lakukan sekarang?" Tanya So-yoon.

"Tapi, Na Ra, Bo Ra, Ae-sol dan Il-ha tak ada," ungkap Soo Chul menatap teman-temannya.

"Kau benar," timpal So-yeon. Seon-il mengangguk pelan, "kita akan bertemu mereka di luar. Tidak di sini,"

Next Episode

Duty After School x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang