TAEKOOK ONE-SHOOT 🔞

BLACK WIDOW

        ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 𝔽𝕣𝕚𝕕𝕒𝕪 𝕞𝕠𝕣𝕟𝕚𝕟𝕘 𝕤𝕖𝕞𝕦𝕒𝕒𝕒

ℕ𝕚 𝕓𝕦𝕒𝕥 𝕜𝕝𝕖𝕟, 𝕤𝕖𝕞𝕠𝕘𝕒 𝕤𝕦𝕜𝕒.

        𝔼𝕟𝕛𝕠𝕪~~~~~

Kim Taehyung adalah seorang komandan polisi di kota Seoul. Dan sebagai komandan, ia harus mampu menangani kasus-kasus rumit yang terjadi di kota tempatnya bertugas.

" Pak, ada laporan dari seseorang yang tinggal di Gangnam Hills. Penghuni Apartemen bernomor 108 dikabarkan meninggal dengan luka yang sama persis seperti korban-korban yang pernah kita tangani sebelumnya. " Lapor seorang ajudan kepercayaannya.

" Siapa penghuni apartemen itu Taehyun? "

" Seorang pengusaha bernama Mr. Hendri pak. " Taehyung mengerutkan alisnya. Bukankah itu salah satu orang yang masuk dalam daftar pencarian yang ia lakukan? Taehyung semakin bingung, banyak sekali laporan tentang kasus orang meninggal dan kebanyakan korbannya adalah pria. Selain itu para korban juga mati dengan cara yang sama yaitu di penggal kepalanya. Dan lagi, disetiap TKP ditemukan bunga mawar berwarna hitam dengan tulisan darah berhuruf BW.

" Ini semakin rumit. Kau dan Bomgyu urus mayat pria itu dan lakukan otopsi secepatnya. Aku akan menyusul nanti. "

" Baik Pak. " Setelah kepergian Taehyun, ponsel milik Taehyung bergetar.

My lovely bunny calling..

" Ada apa baby? Kau butuh sesuatu?

" Hyung kapan pulang? Ini bahkan sudah lewat jam kerjamu. " Rengek suara namja dari sebrang panggilan.

Taehyung terkekeh. " Sebentar lagi Hyung akan pulang baby, setelah Hyung mengurus kasus. "

" Kasus apa hyungie? "

" Seperti biasa baby, pembunuhan. "

" Apa aku harus kesana menemani Hyung? "

" Tidak usah sayang, kau tidurlah ini sudah larut malam. "

" Baiklah, hati-hati hyungie. Saranghae. "

" Nado saranghae baby. "

Klik..

Sambungan terputus. Taehyung berdiri dari tempat duduknya, mengambil rokok dan mengapit nya dibibir lalu membakarnya hingga menimbulkan kepulan asap putih memenuhi ruangannya.

" Siapa kau sebenarnya dan apa tujuanmu membunuh mereka? " Gumam Taehyung. Mematikan rokoknya diatas asbak dan berjalan keluar dari ruangannya.
.

.

.

.

.

" Seperti biasa, pekerjaanmu selalu memuaskan. Aku akan mentransfer bayaranmu. "

" Terimakasih bos. "

" Tapi apa kau yakin tidak ada yang curiga denganmu? Bagaimana dengan komandan polisi itu? "

" Kau tenang saja bos, tidak ada yang curiga padaku, termasuk komandan Kim. "

" Syukurlah. Tapi kau harus tetap berhati-hati karena mata-mata polisi sangat banyak. "