" Kau akan gila sebentar lagi jika tersenyum terus. " Ucapan sarkas seorang yeoja disampinya tak dihiraukan. Ia lebih memilih menikmati pemandangan indah didepannya. Dimana seorang namja cantik dengan rambut ikal sebahu tengah serius membaca buku. Ekspresinya yang berubah-ubah membuat siapapun yang melihatnya akan gemas. Kadang bibir ceri itu akan mengerucut, kadang tersenyum hingga gigi kelincinya terlihat, kadang juga komat-kamit seolah sedang mengomel.
Yeoja itu kembali berdecak dan melompat dari atas pohon yang tadi ia panjat bersama dengan namja di sampingnya. Memilih melangkah dengan wajah keruh dan tangan mengepal erat. Aura hitam semakin terpancar dari tubuhnya jika keadaannya sedang tidak baik dan itu berakibat buruk bagi manusia. Ya, yeoja itu bukan manusia, begitupun namja yang ada diatas pohon yang kali ini memilih mengejarnya.
Sret..
Tangan yeoja itu tertahan dan dengan otomatis tubuhnya berbalik. Namja itu meraih pipi tirus itu dan membelainya.
" Redam amarahmu noona, ini bukan dunia kita. Aura kecemburuanmu bisa membuat orang sekarat. " Bujuknya dengan suara selembut mungkin.
" Kau yang selalu membuatku cemburu, apa kau lupa itu? Dia hanya manusia biasa yang hanya dengan satu jentikan jariku maka dia akan langsung mati. Dan kau justru mengagumi makhluk lemah itu? " Ucapan bernada dingin itu tak pelak membuat namja didepannya tersulut emosi. Netra tajamnya yang semula berwarna madu berubah menjadi merah darah dengan kobaran api yang mengelilinginya. Juga sepasang tanduk hitam nan gagah menghiasi kepalanya. Namja itu menggeram marah, menjentikkan jarinya hingga waktu mendadak berhenti. Menjulurkan tangannya kedepan hingga yeoja itu terangkat keudara. Lehernya terlilit api yang seperti mencekiknya.
" Aku sudah berusaha sabar menghadapimu Zi, tapi kau selalu saja menguji kesabaran ku. Kau tau aku dengan baik dan kau masih berusaha menolak kuasaku, apa kau ingin musnah selamanya? Jika itu maumu, aku bisa melakukannya sekarang juga. " Yeoja itu terus meronta, wajahnya sudah memucat karena nafasnya hampir habis.
" Tolong berhenti sebelum anda benar-benar membunuhnya my king. " Sebuah suara menginterupsi dan seketika namja itu menurunkan tangannya.
Bruk..
Uuhhuukk uuhhuukkk
Yeoja itu terjatuh diatas tanah keras dan terbatuk hebat hingga cairan hitam keluar dari mulutnya. Nafasnya tersengal, lehernya terasa panas seperti terbakar. Namja yang dipanggil king tadi hanya menatap datar pemandangan didepannya tanpa ingin menolong.
" Kau tidak apa-apa? " Yeoja itu menggeleng dengan tangan yang masih memegangi leher.
" Bawa dia pergi dari sini sebelum aku semakin kehilangan kesabaran Hoseok Hyung. "
" Baik my king. "
Hoseok membawa Zi menghilang dari hadapannya. Namja itu kembali menjentikkan jarinya dan waktu kembali berjalan seperti semula, setelahnya ia ikut menghilang.
AT VACANCY
" Kenapa kau selalu saja mencari masalah dengannya Zi? Kau tau walaupun kau adalah kakaknya, tapi kekuatanmu tetap bukan tandingan Taehyung. " Hoseok membaringkan tubuh Zi diatas ranjang dan berusaha menyembuhkan luka yeoja itu.
" Ssshhh aku hanya mengungkapkan kebenaran Hyung. Manusia itu makhluk lemah dan juga serakah. Mereka rela melakukan apapun demi terwujudnya mimpi mereka walaupun mereka harus mengorbankan nyawa orang lain. " Ucap Zi tak mau kalah. Sesekali yeoja itu akan meringis menahan sakit di lehernya. Zi itu adalah lambang dari kecemburuan, karena dia adalah Leviathan. Ia cemburu pada siapapun yang ia sayangi jika orang itu lebih memilih orang lain.
" Apa kau lupa jika kau adalah milikku, Leviathan? Atau aku harus mengingatkanmu lagi? " Hoseok berbisik rendah ditelinga Zi, menggigit telinga yeoja itu hingga si empu harus mati-matian menahan desahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAEKOOK ONE-SHOOT 🔞
AcakBagi HOMOPHOBIC, diharap tidak membaca os ini daripada komen yang nyelekit. ini area DEWASA.