HOUSE OF MEMORIES

7K 302 67
                                    

𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚖𝚊𝚕𝚎𝚖 𝚓𝚞𝚖'𝚊𝚝 𝚙𝚊𝚛𝚊 𝚙𝚎𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚎𝚗𝚌𝚎𝚑.











𝙸𝚗𝚐𝚎𝚎𝚝𝚝!!!!!!! 𝙱𝚊𝚌𝚊 𝚍𝚒𝚔𝚊𝚖𝚊𝚛 𝚋𝚒𝚊𝚛 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚢𝚊𝚝𝚒.











𝙼𝚘𝚑𝚘𝚗 𝚔𝚘𝚛𝚎𝚔𝚜𝚒 𝚋𝚒𝚕𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐..












" Jungkook, apa kau yakin akan pindah dari sini? Bagaimana denganku? Aku akan sendirian lagi nanti. " Ucap seorang namja sambil sedikit merengek karena sahabat baiknya akan pindah.

" Bamie, jangan berlebihan bisa tidak? Kau kan bisa mengunjungi ku kapanpun kau mau. Lagipula kita masih bisa bertemu saat dikantor kan? " Bambam memberengut tapi tetap mengangguk. Ia menghargai keputusan sang sahabat. Mungkin saja nanti ia bisa menyusul Jungkook membeli rumah didekat sang sahabat.

" Baiklah, ayo. Aku akan membantumu berkemas dan akan mengantarkanmu pindah ke rumah barumu. " Jungkook tersenyum dan langsung memeluk sahabat karibnya itu.

" Terimakasih Bamie, kau adalah sahabat terbaikku. "
.

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan jam 3 sore, Jungkook sudah sampai dirumah barunya dengan diantar Bambam tentu saja. Jungkook tersenyum melihat penampakan rumah bergaya minimalis itu. Sejak pertama melihat brosurnya, Jungkook sudah merasa tertarik. Apalagi harganya yang tergolong terjangkau untuk rumah sebesar itu.

" Kook, kenapa rumahnya terlihat suram dan menyeramkan seperti ini? Apa kau yakin akan tinggal di sini? Lebih baik kita kembali saja. " Bambam mendadak takut melihat penampakan rumah besar didepannya. Rumah bergaya Eropa kuno dengan cat berwarna putih tulang itu memang terkesan angker, apalagi tidak ada rumah lain disekitarnya. Rumah dengan dua lantai itu seperti rumah pada umumnya, tapi di penglihatan Bambam, rumah didepannya seperti rumah dalam film horror yang sering ia lihat di televisi.

" Bamie, aku sudah menghabiskan semua tabunganku untuk membeli rumah ini. Dan aku sudah tertarik saat pertama melihatnya di brosur. "

" Tapi Kook. "

" Sudahlah, kalau kau tidak mau masuk tak apa. Aku bisa membawa barangku sendiri. Terimakasih karena sudah mau repot mengantarku Bamie, kau sahabat terbaikku. "

" Sama-sama Kookie. Ayo aku bantu membawa barangmu. " Jungkook mengangguk dan mengeluarkan semua barang bawaannya dari bagasi mobil Bambam. Berjalan perlahan menuju rumah barunya yang sangat ia suka. Bambam meneguk ludahnya susah payah, tangannya sedikit bergetar saat langkah kakinya semakin mendekat ke arah rumah kuno itu.

" Kook, maaf aku harus pulang. Jack Hyung baru saja mengirim pesan katanya dia akan menjemputku. "

" Baiklah, letakkan saja barangnya disini Bamie, kau pulanglah. Sekali lagi terimakasih karena sudah mau mengantarku. Hati-hati dijalan. "

" Kau juga jaga dirimu Kook. "

" Eemmm, sampai ketemu besok di kantor. "
Jungkook melambaikan tangannya saat mobil Bambam mulai menjauh dari pekarangan rumahnya.

Jungkook membuka pintu dan membawa seluruh barangnya masuk kedalam. Menyalakan lampu dan seketika matanya berbinar. Itu rumah yang sangat sempurna. Seluruh perabot nya masih tertutup kain putih agar tidak kotor terkena debu. Berbagai lukisan mahal tergantung didinding, guci besar disudut tangga dan tidak lupa lampu kristal besar menggantung dibagian tengah. Jungkook membuka satu per satu kain yang menyelimuti perabotan itu dan melipatnya.

TAEKOOK ONE-SHOOT 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang