Chapter 8

3.9K 287 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Dan benar saja setelah Fort menelponnya, setiap hari fort selalu menganggunya. Menemuinya di kampus, mengikutinya sampai ke asrama, dan bila fort tak ada waktu maka fort akan terus mengirimkan pesan atau telpon padanya. Berkali-kali peat memblokir nomor Fort tidak menyerah dan akan membeli nomor baru lagi hingga Peat yang menyerah. Memblokir nomor Fort akab sia-sia. Menganti nomor tidak mungkin, karena semua teman-teman dan keluarganya akan sulit menghubunginya.

Hidup damainya hilang selama tiga bulan belakangan ini karena Fort tidak berhenti menganggunya. Seperti saat ini, saat Peat berkumpul dengan ketiga sahabatnya membahas tugas club organisasi mereka, Tiba-tiba saja fort datang dan teman-temannya sudah terbiasa akan kehadiran fort, bahkan mereka kasihan pasa juniornya itu karena Peat terlalu dingin padanya.

"Apa lagi sekarang hah?" tanya Peat malas

"Aku membeli makanan favoritmu, cemilan juga minuman yang kau sukai" senyum Fort

"Sebenarnya kau ke kampus untuk kuliah atau hanya untuk melakukan hal gila seperti ini?" heran peat

"Woaa enak enak" gumam salah satu sahabat peat

"Makan saja, aku tak minat dengan makanan yang selalu dia bawa" dingin Peat mendorong makanan itu kearah teman-temannya namun seperti biasa Fort tidak tersinggung sama sekali, ia suka ekspresi kesal Peat yang sangat mengemaskan dimatanya

"Aku kempus tentu untuk kuliah, dan juga melihat calon pacarku" Senyum fort

"Aku tak sudi" maki Peat

"Ohh kau tak suka ya? Benar juga, aku sangat keterlaluan" Fort memasang ekspresi berfikir

"Baguslah kalau kau sadar!"

"Benar phi, maafkan aku. Harusnya bukan calon pacar, tapi calon istriku" fort kembali tersenyum kearah Peat hingga Peat merasa dongkol karenyanya sedangkan ketiga sahabatnya malah sudah tertawa

"Peat kau sangat beruntung loh, banyak yang berusaha mendekati Nong Fort bahkan senior tahun terakhir" ucap salah satu sahabatnya dan fort mengangguk setuju

"Benar phi, tapi bagaimana ya? Aku hanya tergila-gila padamu" fort menatap wajah peat dekat

"Jauhkan wajahmu!" peat mendorongnya kesal, saat peat melihat sekelilingnya menang banyak mahasiswa lain yang ada disana melirik Fort dan menganggumi fort diam-diam. Membuat peat sadar bahwa orang seperti fort mana mungkin bisa serius pada orang sepertinya

Fort duduk disebelah peat dan mendekatkan tubuhnya, peat sudah lelah berdebat jadi dia membiarkan fort saja

"Bolehkan aku bergabung disini kakak-kakak?" tanya fort meminta izin dan ketiga sahabat peat tentu mengangguk setuju

"Tentu saja"

"Tidak tau malu" gumam peat kesal melirik Fort yang selalu mendapat senyuman dari fort sebagai balasan

"Kalian bahas apa?" tanya fort

"Ini soal festival kampus, semua club fakultas sudah punya ide dalam mencarian dana. Misalnya fakultas seni mereka menjual lukisan, pakaian karya mereka sendiri dan karya-karya  mereka yang lain, hampir semua fakultas sudah selesai dan fakultas kita fakultas bisnis mendapatkan tugas bekerja sama dengan anak fakultas seni" jelas Neoul memperlihatkan aturan dikerta yang sedari tadi ia pengang

"Ohh yang itu aku sudah tau" fort mengangguk

"Kau tau?" kaget noeul begitu juga yang lain termasuk peat

"Karana kita dari fakultas bisnis, kita harus bisa menargetkan keuntungan, modal, mempromosikan dan mempresentasikan produk dari fakultas seni agar dipercaya dan habis terjual saat festival"  jelas Fort

"Woww kau lebih pintar dari anak seuisamu nong, kau bisa cepat paham" kagum Noeul

"Karena itu aku akan meminta bantuan nong fort dalam mempromosikan dan mempresentasikan di aula kampus minggu depan" ucap senior bernama Som, senior tahun terakhir sekaligus presiden mahasiswa fakultas bisnis di organisasi mereka, yang tiba-tiba mampir dan menepuk bahu fort pelan

"Aku?" fort memastikan

"Kok dia phi? Dia kan mahasiswa baru, dia tidak tau apa-apa" Peat tidak terima

"Nong fort ini tampan, punya banyak pengemar dikampus, dosen juga banyak yang menyukainya akan banyak yang datang dan mendengarkan presentasinya dalam promosi, dan terpenting dia punya banyak pengalaman soal bisnis walaupun mahasiswa baru" ujar senior Som dan otak licik Fort tiba-tiba bekerja

"Phi Som, aku mau-mau saja mengerjakannya dengan suka rela.. asalkan... " ucapan fort terpotong sambil melirik peat, dan peat sudah tau apa yang ada diotak lelaki itu

"Asalkan apa?" tanya senior Som penasaran

"Asalkan phi Peat yang memintaku melakukannya" senyum fort dan peat mengalihkan tatapan kesal

"Oh tentu saja, peat adalah panitia inti acara ini, semua keberhasilan acara ditangan panitia, jadi ku serahkan padanya" ucap Som tersenyum penuh harap kearah Peat dan Fort tersenyum kemenangan

"Aku tunggu, ngomong-ngomong aku harus segera pergi, ada pertemuan hari ini" senyum fort mengoda kearah peat

"Nanti kalau kau mau pulang, telpon aku saja. Aku bersedia mengantar jemputmu" bisik fort

"Tidak akan, bangsatt!" kesal peat namun fort hanya tertawa pergi dari sana.

.
.

"Kau kenapa peat? Kau sangat kekanakan" heran Som saat mereka sedang berkumpul didalam ruang club organisasi untuk membahas acara festival kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau kenapa peat? Kau sangat kekanakan" heran Som saat mereka sedang berkumpul didalam ruang club organisasi untuk membahas acara festival kampus

"Aku tak mau meminta fort untuk membawa prestasi promosi itu" cemberut Peat

"Jangan  egois begini peat, ini demi kita semua. Turunkan egomu" mohon noeul

"Kalian tak tau saja bagaimana si fort itu! Dia sedang mengerjaiku" bela peat pada dirinya

"Kau tak lihat? Kami semua sudah bekerja sejauh ini, materi ada, panggung sudah didekor, fakultas seni sangat berharap pada kita bila ini gagal fakultas mereka rugi besar, usaha kita semua akan sia-sia juga, dan anak fakultas senipun akan membenci fakultas kita. Jadi tolong jangan kekanakan" mohon Som. Peat melihat semua teman-temannya yang sudah sangat kelelahan untuk acara ini. Dia jadi tak enak hati, bahkan mereka bekerja sudah sampai jam 11 malam, belum lagi kalau ada yang belum selesai, mereka akan membawanya pulang untuk dikerjakan dirumah.

Bagaimanapun, ia tak mau acara ini gagal hanya karna keegoisannya, peat menunduk ia tau dia tak akan punya pilihan lain lagi

"Baik phi som, aku akan meminta fort melakukan presentasi untuk promosi" ucap Peat membuat semua yang ada di ruangan tersenyum legah dan bangga padanya, mereka tau fort tergila-gila pada peat, dan fort akan melakukan apa saja permintaan peat.

.
.

Tbc 

berikan vote ⭐

I love you, Kakak Senior! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang