.
.Peat hanya duduk diam selama perjalanan tak menanggapi semua pertanyaan Fort padanya, sebenarnya peat hanya berdoa semoga lelaki muda disebelahnya ini benar-benar orang baik, bagaimanapun ia tidak mengenalnya
"Sudah ku bilang phi, dari raut wajahmu kau masih tak percaya padaku. Aku ini anak baik, akan ku antarkan kau sampai selamat tanpa lecet ke asramamu" ucap Fort walau Peat tak akan menanggapinya
Tapi akhirnya Peat legah karena anak itu benar-benar mengantarnya sampai depan gedung asrama dan berhenti disana
"Kan sudah ku bilang, kau akan sampai dengan aman dan tak kusentuh seincipun" senyum fort melihat Peat bernafas lega disebelahnya, sebenarnya fort menahan tawa akan kepolosan seniornya itu, bisa-bisanya senior itu menganggapnya orang jahat pada hal jelas-jelas namanya sangat populer disemua media sekarang karena baru dilantik menjadi pengusaha termuda disana, mana mungkin dia akan membuat skandal
"Terima kasih" cuek Peat membuka sendiri pintu mobil dan turun dari mobil mewah itu
"Hanya Terima kasih?" fort keluar dan menatap seniornya itu tak Terima
"Bila kau ingin tidur denganku! Jangan BERHARAP!" kesal Peat
"Hei, jangan fitnah, aku tidak meminta hal itu loh" senyum fort mendekat
"Setidaknya berikan aku nomormu, dan aku rela menjadi sopirmu" bujuk fort, dia juga tak mengerti baru kali ini merendahkan dirinya sendiri
"Aku tak butuh sopir"
"Berikan aku nomormu saja, aku bisa membantumu saat kau kesulitan apapun" bujuk Fort namun Peat masih ingin hidup damai, jadi ia tak menanggapi Fort dan masuk kedalam gedung asrama
"Tunggu saja phi! Kau akan kukejar sampai kau jadi milikku! Dan ketika jadi milikku tak akan ku lepaskan sampai mati!" teriakan sumpah fort dapat peat dengar namun peat sama sekali tak mengubris apa lagi mempercayainya, ia memilih naik lift asrama menuju kamarnya.
"Senior yang benar-benar sangat cantik dan menarik!" senang fort.
.
.Bila tak ada jam kuliah maka fort harus bekerja di perusahaan, semua agenda telah diatur oleh asistennya, tak ada waktu bersenang-senang untuknya selama matahari masih terbit, sekalipun hari gelap kadang-kadang masih harus ikut pertemuan bahkan sampai luar provinsi.
Setelah kuliah, fort merasa hidupnya semakin berat dengan begitu banyak tanggung jawab oleh keluarganya, tapi tiba-tiba saja masih ada setitik warna yang mulai memudarkan warna abu-abu dihidupnya yang dibawa oleh sosok senior imut yang dalam sedetik menarik semua perhatian dan pikirannya. Bahkan sekarang dia bisa senyum-senyum sendiri dikantornya, seandainya tak ada agenda rapat hari ini, mungkin dia sudah pergi menganggu senior cantik itu.
"Ada apa denganmu? Senyumanmu sangat mengerikan" ucap sang asisten memasuki ruangan sambil membawa banyak dokumen ditangannya, fort menghela nafas, melihatnya saja otaknya sudah merasa penuh
"Jangan menghela nafas, aku sudah membantumu mengerjakan ini, kau hanya perlu melihatnya kembali dan menandatanganinya" jelas sang asisten, dia kasihan juga pada anak muda itu yang harusnya waktu masih bebas dan fokus kuliah malah harus mengurus perusahaan sebesar ini
"Terima kasih" senang Fort, setidaknya pekerjaan berkurang
Fort melihat orang suruhannya masuk kedalam kantornya, sepertinya sang asisten tak tau menahanu soal ini hingga ia menatap orang itu bingung
"Siapa dia?" tanya asisten pada Fort
"Orang suruhanku untuk mencari informasi" santai Fort
"Jadi, apa yang kau dapatkan?" tanya Fort, orang itu mendekat membawa map coklat
"Nomornya, semua akun media sosialnya" jawab orang itu dan fort tersenyum senang membuka isi map
"Namanya peat wasuthorn, anak fakultas bisnis tahun ke-2"
"Lebih tua tiga tahun dariku ya.. Tapi wajahnya terlihat jauh lebih imut dan mengemaskan"
"Orang tuanya sudah bercerai, dia anak tunggal, ayahnya masih dikampung halaman, dan ibunya diluar ke negeri bersama suami barunya, jadi dia sedikit kesepian, di sini dia tinggal di asrama universitas, dia cukup pintar dikelasnya, memiliki tiga sahabat dekat termasuk Noeul kekasih Boss rekan bisnismu, dia tak suka bergaul dan tak suka berhubungan soal percintaan, dia menolak banyak orang yang mencoba mendekatinya, dan Peat hanya sekali pacaran. Mantannya hanya satu saat dia SMA" jelasnya secara detail
"Bagus, jadi apa kau tau soal mantannya?" tanya Fort
"Mantannya Gun, pernah menjadi lawan balapmu dua bulan lalu"
"Sial! Sibrandal Gun itu, cih apa bagusnya dia" Sinis Fort
"Gun menyelingkuhinya, membuangnya, menghinanya, sampai dia tak percaya soal percintaan lagi" lanjutnya, dan Fort tak tau mengapa mendengarnya saja seperti ini membuat hatinya kesal
"Bisa-bisanya, Gun sialan itu menyakitinya? Aku baru pertama kali bertemu Peat dari sekian banyak orang yang aku temui sorot matanya menandakan dia anak yang baik dan polos, bagaimana bisa Gun memperlakukannya seperti ini" Fort tak habis pikir
"Sepertinya lelaki imut ini adalah mangsa besarmu, kau sangat serius hingga mencari informasi tentangnya" sewot sang asisten
"Ini bukan lagi mangsa" guman fort, lalu ia menatap orang suruhannya itu kembali
"Kau butuh uang berapa? Aku bisa memberikannya sebagai bonus asalkan... "
"Apa?" tanyanya penasaran
"Hancurkan semua bisnis Gun, hancurkan hidupnya sehancur-hancurnya sampai dia sulit bernafas" senyum fort, senyuman licik yang siapapun tau bila melihatnya
"Baiklah" Ucap orang suruhan itu senang mendapatkan banyak uang kali ini, dan keluar dari sana untuk menajalankan perintah.
"Kau benar serius soal ini?" tanya asistennya lagi, karena ia merasa anak bosnya itu tak pernah serius
"Walau aku baru sekali bertemu dengan seniorku yang cantik ini, aku benar-benar sangat tertarik dengannya bahkan wajahnya tak bisa hilang dari pikiranku. Sungguh dia sangat indah" kagum fort membuat Asistennya kasihan akan mangsa fort kali ini.
.
.
.Tbc
Berikan vote ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Kakak Senior!
FanfictionBoysLove Fanfic || warning! Fanfic dewasa (18+) FortPeat Summary : pernah gak sih kamu dikejar-kejar brondong? brondong bukan sembarang brondong, sudah sok ganteng, sok asik, sok kenal, sok akrab, sok kaya, dan napsuan. Itulah nasip yang Peat dapa...