.
.Peat dan teman-teman kelompoknya mempromosikan produk mereka di sebuah stan mall bersama kelompok yang lainnya juga, cukup menarik pengunjung dengan produk-produk mereka yang unik dan cukup berkelas untuk ukuran mahasiswa
"Apa semua produk kita sudah lengkap?" tanya peat memastikan melihat produk itu disusun dikotak kaca dan terlihat sangat cantik dan rapi
"Sepertinya masih ada yang tertinggal dimobilku" ucap Noeul melihat masih ada kotak kaca kosong
"Tetap lanjutkan promosi, aku akan mengambilnya" pinta peat
"Ayo, aku juga ingin mengambil handphoneku" Noeul mengikuti peat keluar kearea parkir
Noeul membuka mobil mengambil handphonenya, sedangkan peat mengambil produk yang tertinggal dengan hati-hati tapi sialnya saking hati-hatinya ia menginjak ujung tali sepatunya hingga terlepas
"Sial! Bawah produk ini duluan, nanti terlambat untuk pamerannya, aku harus mengikat tali sepatu sialan ini, sebelum aku jatuh bodoh bersama produknya" omel Peat dan Noeul setuju
"Cepat kembali dan jangan kabur dari acara" Nouel mengingatkan sebelum kembali masuk kedalam mall bersama produk tas cantik ditangannya, sedangkan peat mengikat tali sepatunya kembali dengan cepat
"Peat" sebuah suara tak asing membuat peat berhenti dan berlahan mengangkat kepalanya, ia nampak terkejut melihat Gun berdiri di depannya mengunakan sweater hitam, kaki peat berlahan mundur takut saat Gun berjalan mendekat kearahnya
"Wah sekarang kau jauh terlihat lebih menarik ya, tapi sekali bekas tetaplah bekas, mau kau tutup seperti apapun kau tetap sampah" senyum sinis Gun kearahnya
"Bukankah kau beronan? Kenapa kau berani ke sini?! Ada banyak CCTV disini jadi jangan macam-macam" ancam peat mencoba membangun keberanian dalam dirinya
"Maksudmu CCTV yang baru-baru aku rusak itu?" tunjuk Gun, peat yakin Gun sudah merencanakan ini semua sejak lama. Peat tak punya keberanian apapun lagi, ia berbalik akan kabur saja namun Gun lebih cepat menangkapnya dan menyeretnya masuk kedalam mobil Gun. Semua seolah sudah direncanakan Gun dengan sempurna.
.
.Gun mendorong Peat masuk kedalam ruangan persembunyiannya selama ini, pantas sangat sulit ditemukan polisi, tempat Gun didalam sebuah gedung yang sudah lama tidak dihuni siapapun dan terletak di pinggiran kota
"Apa lagi maumu?" tanya Peat saat Gun melepaskannya dalam ruangan itu karena Gun tau, peat tak akan mampu melarikan dari dari sana karena jauh dari kota
"Menjadikanmu binatang peliharaanku lagi atau langsung melenyapkanmu. Bukankah Fort sialan itu, melakukan semua ini padaku karena kau? Akan ku habisi sampah yang ia cintai terlebih dahulu, agar dia merasa menderita lalu aku menghabisinya juga. Akan ku buat dia juga merasakan apa yang dia perbuat padaku!" dendam Gun
"Lihat apa yang diperbuat fort padaku? Kau puaskan? Kau senangkan? Aku tak punya apapun lagi dan kalian bisa tertawa begitu bahagia?"
"Itu semua ulahmu sendiri" balas peat
"Kau berani melawan sekarang" ejek Gun
"Bagaimana kalau aku merusak wajah sombongmu itu dahulu?" tawar Gun mengeluarkan pisau lipat dari kantong sweaternya membuat peat ketakutan dan kakinya mundur berlahan
Saat peat benar-benar ketakutan, dua orang berbaju hitam muncul dari arah pintu masuk dengan cepat menahan pergerakan Gun dan menendangnya hingga tersungkur sampai pisau lipat itu terlepas. Kejadian yang begitu cepat hingga Peat sangat terkejut, dari mana asal kedua pria asing yang tiba-tiba menyelamatkannya itu?
Belum sempat rasa kagetnya hilang, Fort sudah berada dibelakangnya
"Fort?" bingung peat, bagaimana bisa fort sampai disana pada hal seharian ini dia tak bersama fort karena acara pemeran fakultasnya. Yang peat sadari saat ini adalah kedua orang asing tadi yang menyerang Gun juga adalah orang suruhan Fort
Gun berdiri menatap Fort kesal, saat dua pria milik fort akan menyerang Gun lagi, Fort memberi kode untuk berhenti dulu, ia ingin bicara dengan seorang yang membuatnya sangat emosi sekarang
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau sangat terkejut aku tau tempat ini? Atau kau terkejut aku tau semua rencana bodohmu. Apa kau tak tau siapa aku? Tapi aku terlalu malas mengingatkanmu" datar fort menarik peat mundur dibelakangnya, masalahnya bukan hanya Gun, dia juga bingung kenapa fort bisa muncul dengan tiba-tiba disana
"Kau tidak berfikir aku tak tau bahwa selama ini kau menguntit pacarku kan? Kau bahkan terlihat jelas di setiap persembunyianmu. Sangat bodoh. Aku hanya menunggu tikus got sepertimu keluar dari persembunyianmu sendiri" Fort mendekat memgambil pisau lipat Gun yang tadi terjatuh
Peat membulatkan matanya terkejut melihat kedua orang fort memengang erat kedua tangan Gun, dan fort membuka pisau dan mengores pipi kanan Gun hingga berdarah dan akan membuat bekas luka disana, ini adalah pemandangan mengerikan yang peat liat dan teriakan sakit tertahan Gun bisa ia dengar
"Luka itu akan mengingatkanmu tentang siapa aku. Membunuhmu sekarang sama sekali tidak menarik, aku lebih suka melihat orang menderita, jadi hiduplah dengan luka dari ku dan membusuk dipenjara" ucap fort dengan senyuman meremehkannya
"Kau itu menyedihkan! Ambilah sampah bekasku itu! Dia hanya sampah yang cocok dengan binatang buas sepertimu!" maki Gun menatap benci Fort, ucapan Gun membuat peat menunduk sedih
"Sampah? Bukankah kau yang sampah? Dia bukan bekas siapapun, kau hanya anjing yang berusaha terus merusaknya, dan sekarang kau masih mengunakan cara murahan dan kolot seperti ini untuk menyakitinya?" ejek Fort
"Ku beri tau kau agar kau tak mati penasaran" ucap fort meminta kedua orang yang memegang Gun melepaskan Gun
"Arrgggggg! " teriak pilu Gun saat fort tiba-tiba menarik tangan kiri Gun lalu memutar dan mematahkannya dengan sekali gerak, Peat sampai harus menutup matanya akan pemandangan mengerikan, tangan itu sampai patah, itu sangat menakutkan hingga peat tak berani melihat itu. Masih terdengar teriakan sakit yang teramat sangat dalam ruangan dimana Gun sekarang berbaring dilantai kotor menahan rasa sakitnya
"Aku selalu mengetahui keberadaan pacarku, jadi semua rencana kolotmu ini sangat mudah terbaca olehku" kesal Fort lalu menendang Gun dengan kesal, ia harus menahan emosinya dan berjalan kembali kearah peat
"Maaf ini membuatmu takut, polisi sudah akan datang kesini menangkapnya, biarkan dia mati membusuk di penjara. Kau tak perlu takut dan khawatir lagi" ucap fort, dan benar saja beberapa mobil polisi berhenti didepan, fort membawa peat kembali kemobilnya walau peat masih dalam keadaan shock dan bingung.
Peat melirik fort yang masih menyetir dengan keadaan yang masih kesal pada Gun. Harusnya ia membunuhnya tapi itu adalah tindakan kriminal, ia tak mau membaung-baung waktu berharganya berurusan dengan polisi, jadi ia membiarkan Gun hidup dalam penderitaan.
"Fort, kau belum menjelaskan padaku, kenapa kau tiba-tiba bisa muncul disana?"
.
.
.Tbc
Berikan vote ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Kakak Senior!
FanfictionBoysLove Fanfic || warning! Fanfic dewasa (18+) FortPeat Summary : pernah gak sih kamu dikejar-kejar brondong? brondong bukan sembarang brondong, sudah sok ganteng, sok asik, sok kenal, sok akrab, sok kaya, dan napsuan. Itulah nasip yang Peat dapa...