Chapter 2

4.3K 316 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

"Peat! Lihat, junior itu terus menatapmu" ucap Noeul melihat Fort terus menatap Peat

"Biarkan saja, selama dia tak mengusik apa lagi mendekat kearahku" balas Peat tak peduli

"Dia seperti melihatmu seperti mangsanya, ku dengar Junior itu namanya Fort dan dia playboy, phi Boss bilang dia tak pernah serius menjalin hubungan, dia hanya menidurinya lalu pergi begitu saja" jelas Noeul

"Tak heran, dari wajah mesumnya saja sudah terlihat jelas" sinis Peat

"Dia juga terlihat licik, apakah senyumannya itu asli atau palsu, dia sangat hobby tersenyum" heran Noeul

"Tapi walau begitu dia ganteng" lanjut Noeul lagi

"Ku adukan ya kau ke phi Boss!" ancam Peat

"Hehe bacanya doang" takutnya.

"Eh! Eh! Peat! Dia datang kesini!" panik Noeul saat Fort berdiri dan menuju ke arah mereka. Namun Peat masih sama, ia tak peduli dan tak mau tau, ia memilih melihat para junior lainnya saja

"Noeul! Bantu aku membagikan air untuk para junior" panggil salah satu temannya mau tak mau Noeul meninggalkan Peat hingga kini tinggal Fort tepat sampai dan berdiri didepan Peat

"Phi bolehkah aku bicara?" tanya Fort pada Peat, hingga Peat melihatnya

'Dari dekatpun sangat cantik, bola matanya warna coklat. Bibirnya terlihat sangat manis' batin Fort melihat wajah Peat yang sangat indah itu

"Apa yang ingin kau tanyakan?" tanya balik Peat, dia adalah senior dan panitia acara jadi dia akan membantu semua junior

"Toilet, dimana toiletnya?" tanya fort tanpa bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Peat

"Di ujung sana, kau hanya perlu belok kanan" tunjuk Peat mencoba sabar pada junior mesum yang kini terus memandang wajahnya

"Aku takut nyasar Phi, kampus ini sangat luas. Bisakah kau mengantarku?" pinta Fort

'Sangat licik!'  batin Peat

"Oke, akan ku tunjukkan" putus Peat, bagaimanapun dia harus membantu Junior walau dia tau lelaki didepannya itu hanya beralasan saja. Fort tersenyum kemenangan dan berjalan di sebelah Peat ke arah Toilet

"Itu, masuk sendiri sana" Peat menunjuk pintu toilet didepannya namun Fort tidak bergeming dan menahan tangannya saat ia akan pergi

"Tunggu phi, aku belum berterima kasih" ucap Fort

"Tak perlu" malas Peat melepaskan tangannya dari Fort

"Tapi aku ingin berterima kasih phi, bagaimana malam nanti aku mentraktirmu dan mengajakmu jalan?" ajak Fort dan membuat Peat tertawa sinis. Mungkin bagi orang lain bila diajak kencan secara tak langsung oleh Fort seperti ini akan begitu bahagia tapi tidak dengan Peat bukannya sok jual mahal, namun ia sama sekali tak habis pikir. Bagaimana bisa seorang yang tidak saling mengenal dengan percaya dirinya mengajak jalan? Mana junior lagi.

"Tidak usah, tidak penting untukku" ucap Peat

"Kau tau phi? Belum ada orang yang menolak ajakanku"

"Aku yang pertama! Dan aku mau pergi ke ruang aula, masih banyak yang harus ku kerjakan. Jadi pergilah mencari mangsa yang lain, karena aku tidak akan pernah meladenimu" malas Peat, kesabarannya mulai habis, ia berbalik untuk pergi dari sana namun ia tak melihat ada junior lain yang berlari kearah toilet hingga hampir menabrak Peat untungnya Fort menarik Peat dalam pelukannya agar tabrakan itu tak terjadi

"Wangi dan kulit yang halus sekali" gumam Fort malah mencium ubun-ubun kepala Peat sambil masih memeluknya, tak menyia-nyiakan kesempatan

"Brengsek!"

Plakkk

Peat refleks melepaskan diri dan menampar junior yang malah kurang ajar padanya, bukannya marah, fort malah tertawa pelan hingga Peat yakin lelaki itu pysico

"Tamparanmupun sangat lembut, sungguh idaman"

"Dasar gila" maki Peat seram sendiri, saat ia akan pergi lagi, Fort kembali menarik tangannya

"Tunggu phi, kita belum selesai"

"Lepas! Aku tak mau main-main denganmu"

"Kau tak mau memberikanku nomormu? Atau namamu?" paksa Fort

"Tidak akan!" peat menarik sekuat tenaga tangannya dari cengkraman Fort tapi gagal, fort sangat kuat

"Baiklah, akan kucari tau sendiri. Ngomong-ngomong kau sangat imut dan cantik, aku belum pernah melihat sosok seindah kau" jujur Fort melepaskan Peat, ia juga kasihan bila kulit mulus itu memerah karena cengkramannya

"Sinting" maki Peat lalu pergi dari sana secepat mungkin, meninggalkan Fort dengan senyuman misteriusnya.

.
.

"Peat! Pandangan junior itu tak pernah lepas darimu" bisik Noeul saat Peat kembali keposisinya dan Fort kembali duduk ditempatnya, bukannya mendengar rektor, dia malah asik memandangi Peat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Peat! Pandangan junior itu tak pernah lepas darimu" bisik Noeul saat Peat kembali keposisinya dan Fort kembali duduk ditempatnya, bukannya mendengar rektor, dia malah asik memandangi Peat

"Ingin kucakar wajahnya itu, dia selalu tersenyum melihatku, mana senyumnya masum, kenapa juga aku sesial ini bertemu dengannya, sepertinya hari ini memang hari sialku" risih Peat membuat Noeul tertawa

"Aku yakin dia benar-benar menjadikanmu mangsa empuknya sekarang, Hati-hati saja. Dia terkenal playboy kelas VVIP"

"Aku tau, tak akan kubiarkan dia menyentuhku, lagian kenapa dia harus mengincarku seperti ini sih? Hanya untuk tidur dengannya, pada hal banyak bintang kampus yang tergila-gila padanya, dia tinggal pilih saja" frustasi peat melihat beberapa bintang kampus dan mahasiswa dari fakultas lain berdatangan hanya untuk menarik perhatian Fort

"Junior mengerikan" ejek Noeul kearah Peat yang merutuki nasipnya

"Diam kau!"

.
.

Tbc

Berikan vote ⭐

I love you, Kakak Senior! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang