Chapter 3

4.1K 320 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kakinya lebih mulus dari masa depanku 🥲 tak ada koreng sama sekali 🥲)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kakinya lebih mulus dari masa depanku 🥲 tak ada koreng sama sekali 🥲)

.
.

Happy reading 💕

.
.

Langit mulai gelap acara kuliah perdana alias hanya mendengarkan pidato rektor dan dekan fakultas bagi seorang Fort itu sangat buang-buang waktunya yang berharga, untung saja ada senior imut yang membuatnya semangat ada disana. Selesai acara para senior sekaligus sebagai panitia membereskan ruangan dan membersihkan. Setelahnya mereka pulang satu persatu

"Kau masih ada disini Nong fort? Tak pulang?" sapa seorang mahasiswa senior lainnya berusaha menarik perhatian Fort yang sebenarnya menunggu senior yang tadi jual mahal padanya, namun sayangnya Peat sama sekali tidak peduli akan kehadirannya disana, dan lebih memilih membantu teman-temannya.

Namun, lama kelamaan peat merasa kesal juga karena fort tak tau diri, gara-gara kehadirannya berdiri disana dan tak mau pulang banyak senior yang tak mau bekerja membantu yang lain membereskan ruangan, mereka malah hanya mengelilingi fort atau berusaha menarik perhatian fort

"Demi apa? Apa yang spesial darinya? Wajah mesumnya itu?" heran Peat tak habis pikir dengan teman-teman organisasinya yang lain, setelah mengomel sendiri peat tetap melanjutkan pekerjaannya

"Phi boleh aku bertanya?" tanya Fort pada senior yang berdiri disebelahnya yang sedari tadi mengangguk dirinya

"Tentu saja" jawabnya senang karena fort mengajaknya bicara

"Phi tau senior itu?" tunjuk Fort kearah Peat

"Ohh Peat? Kau suka juga padanya?" nada bicara senior itu sedikit kesal

"Phi Peat, namanya Peat, namanya saja cantik" senang Fort mengetahui nama incarannya

"Dia teman kelasku, dia baik tapi tak terlalu suka bergaul kecuali bersama ketiga sahabatnya. Dia tak mudah akrab dengan orang lain, dia sangat membosankan" jelasnya membuat Fort tersenyum miring

I love you, Kakak Senior! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang