.
."Tugasmu sudah selesai?" tanya Noeul mendekati Peat dikantin fakultas
"Tentu, aku bukan kau yang hanya mengerjakan tugas saat kepepet"
"Hehee tapi aku beruntung berteman dengan siswa pintar dikelas sepertimu" senang Neol membuat Peat memandangnya malas
"Hallo kakak kakak senior" ucap Fort yang datang tiba-tiba membuat kedua sahabat itu kaget melihatnya
"Ya ampun bocah ini lagi" gumam Peat risih
"Hallo nong" senyum Noeul dan Fort membalas senyumannya
"Dari sekian banyak orang di kampus ini, kenapa kau malah mengangguku sih" frustasi Peat
"Aku datang menyapa phi, bukan menganggu, aku baru saja selesai kuliah" Fort memamerkan seragam kemeja putihnya yang ia pakai membuat Peat tersenyum mengejek
"Kau bisa pergi kuliah juga? Bukankah semua Dosen dan Dekan malah memaklumi mu dan hanya memberimu tugas walau tanpa ikut proses pembelajaran, dasar anak kaya manja" ejek Peat
"Ah phi kau tak tau apa yang aku alami, aku tak punya banyak waktu santai sama sekali, tapi kau tau banyak tentangku ya?" goda Fort menyadari bahwa peat tau dia jarang ikut pembelajaran, itu karena ia juga mengurus perusahaan
"Bukan hanya aku, seluruh penghuni kampus serta hantu-hantunya juga tau"
"Fort!" Sekitar tiga mahasiswa berparas cantik mendekat kearah fort yang duduk berhadapan dengan peat dan Noeul, walau tersenyum tapi tersirat ekspresi kesal diwajah fort, masalahnya ia tak mau diganggu saat sedang mengejar Peat
"Hallo phi" Fort berusaha sopan pada ketiga senior yang berusaha mendekatinya dan duduk tepat disebelahnya kemudian menyentuh lengannya yang berotot itu
"Aku barusan melihatmu diarea kempus nong" senyumnya
"Aku cukup sibuk dan aku sudah meminta izin jauh-jauh hari sebelumnya"
"Pengusaha muda sepertimu sambil kuliah pasti sangat melelahkan" ucapnya berlahan mengelus otot yang masih terbungkus kemeja putih itu, bermaksud mengoda fort. Noeul saja sampai mengangga melihat teman seangkatannya yang sekarang seperti tak punya harga diri, sedangkan Peat tidak heran lagi. Orang-orang seperti Fort itu sudah jelas banyak yang menginginkannya
"Noeul kita harus pergi mengumpulkan tugas, tak baik menganggu orang disini" ajak Peat pada sahabatnya
"Oh iya kau benar" Noeul setuju
"Tunggu phi!" panik fort menahan tangan halus peat setelah ia melepaskan paksa tangan senior yang mengelus otot lengannya tadi
"Apa? Urus saja urusanmu, aku harus mengumpulkan tugasku" heran Peat
"Phi, aku ingin jalan denganmu" mohon fort mengabaikan ketiga senior terkejut melihat Fort malah mengejar Peat
"Ku rasa kau tak perlu jalan denganku, kau pilih saja orang lain, aku sibuk!" Peat menarik tangannya
"Phi! Phi peat!" panggil fort panik namun peat sudah menyeret Noeul pergi dari sana
"Sial! Aku tidak akan menyerah phi! TIDAK AKAN!" teriak Fort namun peat tak peduli dan tetap pergi dari sana
.
.Peat selesai mengumpulkan tugasnya bersama Noeul saat mereka keluar gedung Boss sudah ada bersandar di pintu mobilnya menunggu Noeul, seperti biasa menjemput kekasihnya
"Phi Boss sudah menunggumu" tunjuk Peat
"Kau bagaimana?"
"Aku akan pulang nanti, cepat pergi sana" peat mendorong Noeul ke arah Boss lalu melambaikan tangan tanda perpisahan
Peat menghela nafas melihat mobil Boss sudah berlalu pergi, semenjak Noeul punya pacar, hidupnya kembali sepi, dia tak punya sahabat yang bisa menemaninya lagi, walaupun dia masih punya dua sahabat lagi tapi dua sahabatnya malah pacaran dan sibuk dengan dunia mereka sendiri
"Aku bisa mengantarmu phi" ucap Fort yang lagi-lagi entah dari mana muncul di belakang Peat
"Tidak perlu" lelah Peat dan berjalan lebih dulu
"Phi jangan galak-galak dong, dan luluhkan hatimu sedikit untukku" mohon Fort
"Tolong pergilah" mohon peat menoleh melihat lekat wajah juniornya
"Tidak! Pokoknya aku akan terus mengejar dan memohon padamu, walau kau tolak berkali-kali"
"Kau itu hanya penasaran denganku, kau hanya ingin tidur denganku"
"Awalnya aku melihatmu memang seperti itu phi, tapi aku sudah tak memikirkan hanya soal sex padamu" jujur Fort
"Orang sepertimu itu tidak akan pernah akan serius soal percintaan, di isi kepalamu itu hanya sex. Bagaimana bila aku mengizinkanmu lalu setelahnya jangan mengangguku lagi" ucap Peat mulai lelah dengan bocah berparas lebih dewasa darinya itu
"Maksudnya?" bingung Fort
"Aku akan mengizinkanmu tidur denganku sekali, lalu setelah rasa penasaranmu hilang maka tinggalkan aku, bukankah hal itu sudah biasa bagimu? Toh bagiku ini bukan hal pertama" putus Peat lagian baginya ia sudah terlanjur rusak, bila melakukannya sekali dengan juniornya itu dan rasa penasaran sang Junior telah hilang, maka peat bisa hidup bebas lagi seperti dulu tanpa gangguan mahasiswa baru didepannya ini
"Kau yakin phi? Jangan coba-coba menarik ucapanmu" Senyum fort mendekat menyentuh pipi mulus Peat, wajah yang sangat indah
"Aku sangat setuju, jadi, kita melakukannya dimana?" tanya Fort tak sabaran
"Aku tak mau mengotori kamar asramaku"
"Baiklah, maka di apartemenku" senyum Fort
'Benarkan, orang seperti ini selalu sama. Mereka semua hanya menginginkan tubuh seseorang, bila sudah melakukannya mereka akan hilang begitu saja, ya tidak apa kalau hal itu membuatku terlepas dari lelaki mesum ini' batin Peat miris mengikuti langkah Fort yang menarik tangannya, ia sudah tau dia akan tetap menjadi mangsa empuk Fort, dan tak mungkin lepas sampai rasa penasaran dan keinginan fort terpenuhi, ia berfikir dengan memberikan tubuhnya sekali maka rasa penasaran fort akan hilang dan hidup bebasnya akan kembali tanpa gangguan fort.
.
.Tbc
Berikan vote⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Kakak Senior!
FanficBoysLove Fanfic || warning! Fanfic dewasa (18+) FortPeat Summary : pernah gak sih kamu dikejar-kejar brondong? brondong bukan sembarang brondong, sudah sok ganteng, sok asik, sok kenal, sok akrab, sok kaya, dan napsuan. Itulah nasip yang Peat dapa...