Chapter 6 (Rate-M)

5.2K 334 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Peat mengikuti Fort yang menariknya masuk kedalam apartemen mewah itu dan menyadarkannya didinding kamar, dan tanpa bicara langsung mencium bibir senior yang membuatnya tergila-gila itu, dan tentu dibalas peat yang tak mau kalah, dibalik ciuman panas, fort tersenyum, ia tersenyum mengetahui bahwa senior berwajah polos ini akan liar ditempat tidur

Ciumannya turun keperpotongan leher peat dan membuka kancing demi kancing baju seniornya itu

"Sangat mulus dan halus, tubuhmu sangat indah phi Peat" ucap Fort kagum lalu menghisap salah satu nipple didada Peat bergantian membuat Peat menahan rangsangan darinya, desahan pelan mulai keluar dari bibir sang senior sedangkan Fort makin menjadi-jadi bahkan mendorong peat hingga terbaring diatas tempat tidurnya, sekarang banyak bekas kissmark ditubuh Peat bahkan kedua dadanya memerah karena isapan fort

Fort sukses menelanjanginya, hingga tak ada sehelai kainpun ditubuhnya, jemari fort mulai mengelus kakinya lalu pahanya, sedangkan ciuman fort mulai turun keperut hingga menciumi pahanya. Peat mengigit bibir bawahnya saat jemari Fort mulai bermain diselangkangannya

Pemanasan yang cukup lama seolah-olah fort tak melepaskannya begitu saja, desahan pelan yang lolos dari bibirnya membuat fort makin bertindak lebih

Peat meremas erat seprai saat Fort berusaha melakukan penetrasi, dimana kejantan Fort mulai menerobos masuk kedalam holenya, rasanya sakit tapi Peat masih bisa menahannya, milik fort benar-benar berukuran besar hingga membuat bagian bawahnya seperti terbelah dua

"Maaf ini akan sedikit sakit" fort meminta maaf saat melihat ekspresi kesakitan Peat dibawahnya. Peat hanya diam, berusaha menikmati kejantanan Fort diantara sakitnya penetrasi

Desahan berat fort dan ringisan pelan Pear menandakan milik fort, berhasil masuk sempurna. Peat mengigit bibir bawahnya saat ia merasa penuh dan Fort mulai bergerak berlahan,

Kenapa ia malah begitu menikmati permainan fort pada tubuhnya?

Kamar apartemen mewah itu kini terhias oleh suara desahan Peat yang tak bisa ia tahan, juga suara deru nafas Fort yang berat menandakan ia sangat menikmati tubuh dan semua ekspresi indah Peat yang ada di bawahnya

'Sial.... Kenapa dia begitu seseksi ini'

Peat melihat fort yang menikmati tubunya dan juga memandangi wajahnya

"Sumpah, kau sangat cantik phi" ucap Fort di antara deru nafas beratnya dan masih terus bergerak diatas Peat, namun peat hanya tersenyum dibalik ekspresi wajah seksinya

Fort bingung saat Peat tiba-tiba mendorongnya melepas penyatuan mereka pada hal lagi enak-enaknya, Peat terus mendorongnya hingga ia duduk bersandar pada kepala tempat tidur. Tentu saja Peat tak mau kalah dari juniornya itu, dia adalah senior

Peat mendesah pelan saat ia berlutut diantara kaki fort dan memasukkan milik fort kedalam holenya sendiri, selama Fort bercinta  baru kali ini ia sama sekali tak mau memejamkan matanya demi melihat ekspresi cantik dan seksi yang ada didepannya ini, dia bahkan bisa sangat menikmati walau tanpa memejamkan mata

Fort mencium bibir peat yang tepat di hadapannya sedangkan Peat terus bergerak, ciuman fort turun kepada yang membuatnya begitu ketagihan sekarang

"Ku beri tau kau... " ucap Peat terputus-putus karena  ia harus sambil menahan desahannya

"Ya... Cantik" senyum Fort mendongkak melihat wajah cantik Peat karena wajahnya sekarang tepat didada senior cantik itu

"Sekali senior aku tetap seniormu, aku... Akh... Juga tau melakukan hal seperti ini, jauh lebih baik" ucap peat sambil mendesah pelan

"Kau benar ahh. . Shitt" Fort tak bisa banyak bicara, dia malah mengumpat saat miliknya makin menengang dan mengeras di dalam hole itu

Peat mencengram bahu Fort saat ia akan mendapatkan orgasmenya dan makin cepat bergerak sampai kedua tangan fort harus memegang kedua sisi pinggulnya

Diakhiri dengan desahan berat Fort dan desahan lembut Peat juga tubuh mereka yang menegang, menandakan mereka telah mencapai orgasme masing-masing.

Peat mengatur nafasnya, kalau fort tidak memegang erat pinggulnya mungkin dia sudah terjatuh, Fort tersenyum senang, sungguh indah baginya.

Fort membantu peat berbaring disebelahnya
"Kau lelah phi?" Fort melihat peat mulai memejamkan matanya

"Sudah cukup bukan?" tanya balik Peat tanpa membuka mata, sungguh melelahkan walau sejujurnya ia akui itu enak

"Belum phi, bagiku ini belum cukup, ini bahkan belum terlalu malam" Fort membalikkan tubuh Peat kearahnya

"Lagi?" kaget peat namun fort sudah kembali menciumnya, Peat yakin ini akan menjadi malam yang panjang untuknya.

.
.
.
.

Tbc

Berikan vote⭐

Berikan vote⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I love you, Kakak Senior! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang