8. I Got You

136 21 0
                                    

Bel berdering ke segala penjuru ruangan menandakan bel istirahat pertama dimulai. Dua siswa perempuan keluar dari kelas berjalan beriringan menuju salah satu ruangan yang ada di KHS. Keduanya enggan menghabiskan waktu istirahat sekedar untuk makan di kantin setelah mengikuti UTS. Seminggu ini seluruh siswa KHS mengikuti UTS dan dalam sehari ada dua mata pelajaran harus dihadapi.

Sakura dan Hinata sampai di depan pintu perpustakaan. Di dalam, keduanya berpencar mengelilingi rak-rak buku mencari buku untuk mengisi waktu luang di jam istirahat. Keduanya bukan mencari buku untuk mengulang pelajaran, melainkan mencari novel. Sakura yang biasanya menggambar kini kebiasaannya itu untuk sementara diliburkan. Sementara Hinata, mengikuti ajakan Sakura yang sama-sama ingin membaca novel. Setelah menemukan novel yang cocok, mereka mencari tempat duduk kosong di dekat jendela.

Suara para siswa yang beristirahat di luar masih dapat terdengar sampai di perpustakaan yang berada di lantai tiga. Beberapa menit yang lalu Hinata larut dalam bukunya, kini kedua matanya memandang ke luar jendela. Matanya melebar dengan apa yang dilihat. Ada seseorang yang selalu menarik perhatiannya. Pipinya bersemu merah ketika yang dilihatnya membuat gadis di hadapan Sakura tersenyum.

Hinata tidak tau kalau ia diperhatikan oleh Sakura. Karena penasaran apa yang dilihat Hinata, Sakura ikut lihat ke luar jendela.

"Ah, tenyata kau memperhatikan si bodoh itu ya ?"

"E-eh ?"

Tidak bisa dibohongi lagi kalau yang Hinata perhatikan adalah anak laki-laki paling berisik di kelasnya. Anak laki-laki yang suka dibilang bodoh oleh Sakura. Anak laki-laki paling periang dan kadang gampang emosi dalam hal kecil. Laki-laki yang paling tidak peka kalau sahabat Sakura, Hyuga Hinata menyukai Uzumaki Naruto sejak lama.

"Kau masih menyukainya ?" goda Sakura.

Hinata menunduk namun matanya masih sempat mencuri pandang ke luar jendela.

"E-eto, Sakura-chan," jawab Hinata gugup. "A-apa sampai begitu terlihatnya ?"

Kepolosan Hinata membuat Sakura tertawa. Sahabat perempuannya yang sangat pemalu ini membuat Sakura lebih tertarik menggoda Hinata daripada membaca kembali novelnya.

Kedua matanya melihat ke luar jendela. Di bawah pohon maple dengan daun berwarna keemasan tumbuh subur, sebagian teman-teman Sakura ada di sana. Naruto sedang berkumpul bersama dengan teman sekelasnya, termasuk Ino dan Tenten di dalamnya.

"Saaaaaangat, Hinata !"

Hinata kembali menunduk tanpa menghilangkan rona merah di kedua pipinya. Ada hal yang membuat Sakura penasaran dengan sikap Hinata terutama pada perasaannya. Perasaan suka yang tumbuh di hati Hinata kepada Naruto membuat sahabat perempuannya ini mendadak gugup dan gelagapan. Padahal Naruto jauh dari kata menakutkan tetapi untuk Hinata bisa mematikan kinerja sarafnya. Terkadang perubahan perilaku Hinata bisa juga merepotkan.

"Apa yang kau suka dari Naruto, Hinata ?"

Pertanyaan Sakura membuat Hinata menegakkan punggungnya. Perubahan sifat lainnya dari Hinata adalah ketika Hinata gugup dan pipinya merona, kedua jari telunjuknya akan saling bersentuhan di depan dada seperti sekarang. Menyebut nama orang yang disukainya saja sudah seperti ini apalagi kalau Naruto mendekat, bisa-bisa Hinata pingsan dibuatnya.

"K-kenapa Sakura-chan bertanya s-seperti itu ?"

"Aku penasaran, Hinata."

Hinata tak kunjung menjawab. Kembali lagi iris lavendernya menatap ke luar jendela memandangi objek paling utama. Menatap Naruto dari kejauhan merupakan hal yang menyenangkan bagi Hinata yang menyukainya dari jarak jauh. Tatapan Hinata juga berangsur melembut berbeda sekali kalau di hadapan teman sehari-harinya termasuk Sakura.

LOVING HIM WAS REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang