Pergantian jam dimulai. Seluruh siswa kelas 3-1 berjalan menelusuri koridor menuju ruang seni musik di lantai dua. Hari ini mereka ada praktikum individu untuk memainkan salah satu alat musik yang ada di sana. Mereka juga diperbolehkan membawa alat musik pribadi yang dikuasai saat praktik nanti.
"Sasuke, kau bisa memainkan alat musik apa saja ?" tanya Naruto berjalan di sebelah Sasuke.
"Piano, gitar, flute, dan drum."
"Wow, sugoi !! Aku hanya bisa memainkan gitar," jawab Naruto sambil mengangkat kedua tangannya untuk dijadikan sandaran kepala. "Terus, kau mau memainkan apa untuk praktik nanti ?"
"Piano."
"Yabai !! Aku penasaran ingin melihatmu bermain piano."
"Paling kau hanya bisa iri, dobe," ejek Sasuke.
"Sasuke teme ! Kau terlalu menyombongkan diri," kesal Naruto. "Kelas kita juga ada pianis si pucat Sai. Dulu dia pernah memenangkan kejuaraan tingkat nasional. Sakura-chan dan Hinata juga jago memainkan piano. Kita lihat siapa yang paling jago memainkan piano saat praktik nanti," ucap Naruto penuh informasi.
Naruto masih saja berceloteh ke Sasuke sampai mereka sudah sampai memasuki ruang seni musik. Posisi duduknya mereka pun juga bersebelahan karena kalau pindah ruang kelas, siswa dibebaskan mau duduk di mana saja.
Guru seni musik, Kurenai-sensei masuk ke dalam sambil membawa buku nilai dan absensi siswa. Kuerenai-sensei mengabsen siswanya satu per satu.
"Baik anak-anak, hari ini seperti yang sudah dijadwalkan saya akan mengambil nilai praktik bermain alat musik yang ada di ruangan ini atau yang sudah kalian bawa dari rumah. Pemanggilan siswa yang akan tampil secara acak. Hal-hal yang perlu kalian perhatikan saat praktik ini adalah ketetapan tempo, birama, penguasaan nada, dan keterampilan memainkan alat musik," penjelasan Kurenai di hadapan siswanya.
"Majunya diacak lagi, dattebayoo !" keluh Naruto.
"Kau takut ?" tanya Sasuke.
"Takut sih ngga. Tapi tiba-tiba mules saja."
Sasuke tertawa singkat menertawai kegugupan yang mulai merasuki tubuh Naruto. Lucu saja menertawakan orang yang terlihat paling petakilan di kelas dan tidak bisa diam menjadi gugup karena ujian praktik yang dipilih secara acak.
"Yang maju pertama adalah Nara Shikamaru."
Panggilan pertama ujian praktik sudah dimulai. Shikamaru berdiri dari kursi dan menggaruk kepalanya dengan malas. Tidak lupa kata 'mendokusai' keluar saat dia berjalan menuju depan kelas. Shikamaru maju kemudian memilih alat musik drum dan menjelaskan dia akan bermain lagu Shinunoga E-Wa dari Fujii Kaze.
Menit-menit berikutnya, sebagian siswa di kelas 3-1 sudah tampil. Kurenai melihat buku nilai dan bersiap untuk memangil penampilan berikutnya.
"Haruno Sakura silahkan maju."
Riuh tepuk tangan menghantar Sakura saat berjalan ke depan kelas. Sakura memang sudah dikenal pandai bermain piano dan teman-temannya mengakui permainannya bagus seperti Sai dan Hinata yang sudah maju terlebih dahulu.
"Kali ini Sakura-chan membawa lagu apa ya ?" bisik Naruto ke Sasuke.
"Mana kutahu," jawab Sasuke.
Sakura sudah berdiri di depan kelas. Pipinya bersemu karena teman-temannya melihatnya penuh semangat dan menanti permainan Sakura. Kurenai juga tahu bakat permainan piano Sakura juga menanti apa yang akan dibawakan di ujian praktik ini.
"Saya akan memainkan lagu Tada Koe Hitotsu dari Rokudenashi dengan piano. Mohon perhatiannya."
Lagu yang viral di Jepang akhir-akhir ini akan dimainkan oleh Sakura. Satu kelas bersorak dengan semangat dan kembali hening setelah Kurenai menegur siswanya kembali tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING HIM WAS RED
Fiksi PenggemarKetika aku menyadari ada perasaan yang mulai masuk dan menjalar ke seluruh tubuh, aku merasakan semua hormon ini berkerja berlebihan. Pipiku bersemu merah, jantungku berdegup lebih cepat, perutku serasa dipenuhi kupu-kupu, dan di kepalaku berputar-p...