Photo Fair KHS yang direncanakan dua bulan lalu saat ini diwujudkan di akhir liburan musim panas. KHS mulai didatangi pelajar yang bersekolah di sana maupun dari sekolah lain. Perayaan ini sifatnya umun jadi terbuka untuk warga sekitar yang suka dengan fotografi.
Di dalam kamar mandi, rambut Sakura sedang distyling oleh Ino. Kedua tangan Ino terampil membuat sanggul sederhana pada rambut Sakura. Poni panjang Sakura disisir dan ditata rapi. Ino juga menambahkan jepitan bunga sakura di sanggulnya untuk hiasan. Ino senang dengan hasilnya dan tampak cocok di wajah Sakura yang makin cantik.
Sakura tidak memakai riasan karena dilarang dipakai di lingkungan sekolah. Melihat rambut Sakura yang sudah disanggul dan teman berambut merah jambunya memiliki kecantikan alami, Ino tersenyum lebar. Tidak sia-sia memaksa Sakura ke kamar mandi untuk dimake over.
"Kau makin cantik, Sakura !"
"Terima kasih, pig. Aku juga menyukainya. Ini tidak berlebihan," kata Sakura menengok ke samping kanan dan kiri memperhatikan pantulan dirinya di cermin.
"Sudah pasti," sahut Ino bangga. "Kupastikan banyak laki-laki yang minta kenalan denganmu, forehead. Atau minta difollback akun media sosialmu."
"Tidak mungkin. Oh iya sudah jam segini, aku harus bergabung dengan panitia lain. Kau sudah menculikku terlalu lama."
"Nanti aku menyusul ya. Mau lihat Sasuke-kun dan Sai tampil," ucap Ino merapikan peralatan rambutnya.
"Oke. Jaa ne !"
***
Di aula serbaguna, sudah berkumpul para tamu undangan, pihak dari KHS, siswa KHS yang hadir, dan panitia Photo Fair KHS. Aula serbaguna dibatasi untuk pengunjung untuk menjaga ketertiban jalannya acara pembukaan.
Sakura duduk bersama divisi PDD. Saat ini dia menyaksikan Kai sebagai ketua panitia Photo Fair KHS memberikan pidato sambutan. Kewibawaan dan ketenangan Kai menceritakan proses terbentuknya Photo Fair KHS sampai terselenggara acaranya hari ini. Riuh tepuk tangan memenuhi aula serbaguna.
Acara berikutnya adalah penampilan dari dua siswa KHS yang akan memainkan grand piano yang sudah ada di atas panggung. Sakura menanti penampilan teman sekelasnya, yaitu Sasuke dan Sai. Mereka diminta divisi acara Photo Fair untuk berduet memainkan piano. Ditunjuknya mereka juga atas saran dari Kurenai sebagai guru seni musik.
Pembawa acara menyampaikan susunan acara berikutnya. Sasuke dan Sai memakai seragam KHS menaiki anak tangga panggung utama. Mereka berdiri sejajar di tengah panggung kemudian membungkukkan badan sebagai salam hormat. Kemudian mereka duduk di kursi dekat grand piano yang saling berhadapan. Sakura tidak tahu lagu apa yang akan dibawakan oleh Sasuke dan Sai karena kesibukannya sebagai panitia. Keheningan mengudara di aula serbaguna.
Denting piano pertama dimainkan oleh Sasuke. Jemari Sasuke bergerak lincah. Pandangan Sasuke serius menekan tuts untuk menghasilkan nada indah. Penampilan kedua Sasuke yang ahli dalam memainkan piano di mata Sakura. Momen yang juga diabadikan di setiap ponsel siswa perempuan yang hadir di aula.
"Gila ! Aku baru tahu Uchiha-san jago bermain piano !!" ucap Megumi teman satu divisi PDD dengan Sakura. Kedua pipinya merona. "Uchiha-san teman sekelasmu kan, Sakura-chan ?"
"Ya. Dia memang jago," akui Sakura. "Aku tidak tahu kalau Sasuke duet dengan Sai."
"Aku taunya dari Benjiro-kun kemarin. Tapi, tidak salah divisi acara memilih mereka. Tampan dan menyegarkan mata," gurau Megumi.
"Kenapa tidak disampaikan ketika rapat kalau ada performance dari mereka ?"
"Entahlah. Mungkin divisi acara ingin membuat surprise."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING HIM WAS RED
Fiksi PenggemarKetika aku menyadari ada perasaan yang mulai masuk dan menjalar ke seluruh tubuh, aku merasakan semua hormon ini berkerja berlebihan. Pipiku bersemu merah, jantungku berdegup lebih cepat, perutku serasa dipenuhi kupu-kupu, dan di kepalaku berputar-p...