11. Solid

133 24 0
                                    

Gedung olahraga KHS di sebelah barat sedang ada kegiatan pertandingan olahraga antar kelas. Pertandingan yang diselenggarakan hari ini adalah olahraga basket. Pertandingan kelas 3-1 melawan kelas 3-3.

Siswa perempuan bertugas sebagai supporter dan mendukung teman laki-lakinya bertanding di lapangan. Riuh gedung olahraga karena pertandingan antar kelas ini memiliki pemain yang hebat dan tampan. Siswa yang sedang beristirahat juga mampir ke gedung olahraga ingin menyaksikan pertandingan sengit.

Di tribun dekat lapangan, Sakura, Ino, Tenten, dan Hinata berdiri dalam satu barisan bersama siswa perempuan lainnya. Mereka bergantian teriak, protes, marah, dan kesal karena ketidakadilan dalam permainan. Semua emosi dikeluarkan untuk mendukung temannya yang bertanding. Terkecuali Hinata yang tidak mengeluarkan teriakan tetapi ekspresi wajahnya yang selalu berubah tertera.

"Kyaaaa, Sasuke-kun mencetak poin !!!!!" teriak Karin menggelegar di gedung olahraga.

Bukan hanya Karin. Siswa perempuan dari kelas lain juga ikut berteriak ketika Sasuke mencetak poin. Efek ketampanan dan popularitasnSasuke benar-benar berbahaya.

"Ehh, apa-apaan itu ! Pelanggaran woyyy !!!" kali ini teriakan dari Ino.

"Gila, mereka mainnya mulai kasar ! Pelanggaran berat !!!" kesal Tenten.

Apa yang membuat mereka kesal ? Saat Shino ingin melompat dan melempar bola basket untuk mencetak poin, dua pemain lawan bekerja sama menubruk badan Shino sampai terjatuh berdebum di lapangan. Keluhan rasa sakit di sekitar rusuk Shino terdengar. Kiba dan Naruto mendekati wasit bahwa itu adalah pelanggaran. Wasit menyatakan offensive foul ke tim lawan.

Karena kondisi Shino kurang baik, pemain cadangan dari kelas 3-1 menggantikan. Dia adalah Shikamaru. Di tengah lapangan, Shikamaru melakukan toss dengan rekan satu timnya.

Kali ini kelas 3-1 mengontrol emosi dan permainan lebih baik untuk menghadapi lawan yang mulai nampak kewalahan membaca strategi yang mereka buat. Saat break, di pinggir lapangan Shikamaru menyusun strategi untuk babak akhir. Shikamaru sudah mengumpulkan strategi saat masih duduk sebagai pemain cadangan. Membaca kelemahan gerak gerik permainan lawan untuk dikalahkan.

Bersyukur teman-teman yang ada di dalam tim Shikamaru mendengarkan dengan seksama. Mereka percaya strategi yang dibuat Shikamaru adalah strategi yang terbaik.

Pertandingan basket akhirnya dimenangkan oleh Kelas 3-1. Perbedaan sepuluh poin dari tim lawan. Sekumpulan tim basket dari Kelas 3-1 membentuk lingkaran dan saling merangkul bahu. Melompat-lompat kecil untuk kemenangan yang mereka peroleh. Siswa perempuan kelas 3-1 juga ikut senang dengan perjuangan teman laki-lakinya.

***

Setelah pertandingan basket yang sengit tadi, siswa kelas 3-1 kembali ke kelas. Guru olahraga memberikan waktu istirahat selama tiga puluh menit sebelum dilanjutkan ke pelajaran terakhir.

Sakura masih memakai pakaian olahraga tidak kembali ke kelas. Ia berjalan menuju deretan kran air di pinggir lapangan sepak bola yang bersebelahan dengan gedung olahraga. Tenggorokannya kering setelah berteriak semangat mendukung tim basket kelas 3-1.

Gemericik air terdengar ketika Sakura memutar kran. Dibasuh wajahnya yang terasa lengket karena berkeringat. Setelah itu, Sakura menangkup kedua tangannya untuk menampung air kemudian diminum. Jangan salah, air di Jepang termasuk bersih dan steril jadi bisa langsung dikonsumsi dari kran.

"Sakura !"

Setelah minum air untuk kedua kalinya, Sakura memutar kran sampai rapat. Di hadapannya sudah berdiri Ryota Kai dari kelas 3-2 ketua klub fotografi.

LOVING HIM WAS REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang