15. Gengsi

114 17 1
                                    

Ruangan klub fotografi kembali mengadakan pertemuan untuk kesekian kalinya. Setiap divisi kepanitiaan berpencar untuk mendiskusikan pokok pekerjaannya. Sebelum berpencar, Kai mengumpulkan penanggung jawab setiap divisi mengenai progress kerja timnya.

Di ruangan ini, Kai melihat Sakura dengan anggota timnya sedang berdiskusi. Sakura dimasukkan ke dalam divisi Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi atau disingkat divisi PDD. Di awal rapat, ketua dari divisi PDD memiliki keluhan mengenai platform KHS yang perlu diaktifkan dan diramaikan. Atau divisi PDD membuat platform baru yang dikhususkan untuk memuat informasi khusus Photo Fair KHS. Begitu juga media sosial KHS dalam waktu satu bulan terakhir harus diisi dengan info-info menarik salah satunya program klub fotografi.

Sakura bukan ketua divisi PDD tetapi atensi Kai tidak luput untuk tetap memperhatikannya diam-diam.

"Jangan bengong pak ketua," tegur Matsuri sebagai sekretaris panitia Photo Fair KHS. Matsuri juga menyenggol lengan Kai menggunakan sikunya.

"Siapa yang bengong ?" elak Kai.

Matsuri yang duduk di sebelah kanan Kai memperhatikan pandangan ketua panitia Photo Fair. Teman Matsuri berambut merah muda yang menjadi pusat perhatian Kai. Memergoki untuk kesekian kalinya jika Sakura berada di ruang rapat.

"Kalau suka bilang saja. Matamu jelalatan melihat Sakura. Sakura jomblo loh," bisik Matsuri mencoba menggoda Kai.

Pipi Kai menghangat. Dia berdeham mengurangi rasa gugup dengan candaan 'tepat' Matsuri. Tidak mau menjawab, Kai membuka buku catatan rapatnya.

"Sumimasen."

Seseorang datang memasuki ruang klub fotografi. Orang-orang yang sedang berdiskusi kompak menolehkan kepala ke arah pintu. Sosok Uchiha Sasuke berdiri di pintu masuk ruang klub fotografi.

"Astaga, Uchiha-san !" ucap salah satu teman divisi PDD.

Anak perempuan yang tahu kalau Sasuke masuk ke ruangan fotografi bergerak tidak nyaman. Tidak nyaman kalau penampilannya kurang menarik di mata Sasuke. Jarang-jarangan sekali laki-laki bermarga Uchiha dengan fisik yang rupawan melipir ke klub fotografi. Saat mengetahui Sasuke yang masuk ke ruangan klub fotografi, Sakura terkejut dengan kedatangannya.

"Uchiha-san, ada perlu apa kemari ?" tanya Kai ramah berdiri dari kursinya.

Sasuke tetap berdiri di ambang pintu. "Saya diminta Kakashi-sensei untuk memanggil Haruno Sakura segera ke ruangannya."

"Kalau boleh tahu ada keperluan apa ?" tanya Kai penasaran dan sedikit tidak rela Sakura akan pergi dari ruangan.

"Kurang tahu. Saya hanya menyampaikan pesan dari Kakashi-sensei," jawab Sasuke dengan nada datar.

"Baiklah kalau begitu," pasrah Kai. Kalau bukan perintah dari wakil kepala sekolah, mungkin Kai bisa menahan Sakura tetap di ruangan. "Sakura, kau boleh keluar untuk menemui Kakashi-sensei."

***

Sakura dan Sasuke berjalan beriringan. Sejak Sasuke menjemputnya di ruang klub fotografi, Sasuke belum mengucapkan sepatah kata apapun. Karena terlalu lengang, Sakura penasaran ada gerangan apa wali kelasnya memanggilnya.

"Kau juga dipanggil Kakashi-sensei, Sasuke ?"

"Hn. Tadi bertemu di depan ruang musik. Dia memanggilku kemudian diminta untuk memanggilmu juga."

"Kenapa Kakashi-sensei memanggil kita ?"

"Tidak tahu," kata Sasuke singkat. "Sepertinya ada hal penting."

"Oh."

Mereka terus berjalan menuju ruang wakil kepala sekolah. Wali kelas 3-1 itu menjabat sebagai wakil kepala sekolah di KHS. Sampai di depan pintu masuk, Sasuke menjulurkan tangannya lebih dahulu untuk membuka pintu.

LOVING HIM WAS REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang