26

4 0 0
                                    

"Aduhhhh!,"

"Gue sumpahin yang maling tas gue jatuh di depan mata guee!." Kesalnya.

Brukk!

"Ehhh?!,"

"Aduhhh!."

"Langsung terkabul dong??." Herannya, tetapi Rara dengan sigap membantu orang jatuh dihadapannya ini dengan segera.

"Gak papa????." Tanya Rara dengan membersihkan tanah yang melengket pada baju orang tersebut.

"Gak papa." Jawabnya.

"o-oke?." Ucap Rara, dan orang itu dengan segera pergi meninggalkan dirinya seorang.

"Aneh,"

"Tapi ganteng sih." Ucapnya setelah tak melihat lagi lelaki yang ia bantu barusan.

Setelah itu perempuan tersebut langsung berjalan riang dan seketika lupa dengan kekesalannya.

Memang, lelaki tampan bisa membuat kita lupa akan sesuatu.

Tak perlu waktu yang lama, sekarang Rara sudah berada di rumah tante atau rumah Dino. Rumah yang memiliki cat berwarna putih itu sunyi. Seperti tidak ada kehidupan di dalamnya.

"Kok sepi? Gak kek biasanya," Herannya.

"Keknya belum pada pulang deh." Pikirnya, dan langsung pergi meninggalkan rumah tersebut.

Sekarang perempuan yang tak tinggi namun tak pendek dengan rambut sepanjang pinggang itu hanya berjalan tanpa tujuan. Tak tau harus pergi kemana. Jika pulang ke rumahnya sama saja.

Kan Chaila berada di rumah Wonwoo.

"Aduhhh mana gue laper lagi gilaak!." Kesal perempuan itu.Semua harta nya ada di dalam tas itu, bagaimana caranya ia mendapatkan makanan????.

Dengan kepasrahan Rara duduk di depan Lapangan basket umum dengan tampang bak orang yang sudah tidak makan selama berbulan bulan.

"Jangan kek orang gembel." Ucap seorang lelaki dengan tubuh kekarnya dan membawa sebuah bola basket.

"Bodo amat." Ucap Rara dengan suara kecil dan memperhatikan orang tersebut yang asik dengan kegiatannya.

"Gue tau gue tampan, jangan ngeliatin kek gitu." Ucapnya Sadar.

"Dih? Kepedean bener jadi orang." Julid perempuan itu.

"Tapi emang ganteng sih."

"Laper kan? Di tas gue ada roti, makan aja gak papa." Ucapnya tanpa melihat ke arah Rara.

"Gak makasih." Tolak Rara. GENGSI GESS.

"Muka pucet gitu masih nolak,"

"Masih mending gue tawarin." Ucapnya lagi.

Rara yang sedang memang kelaparan dengan terpaksa+senang mendekat ke arah tas lelaki itu.

Saat di buka tak ada satupun makanan yang ada di dalamnya.

"Kagak ada manusia. Tas lu kosong melompong!." Kesal Rara dan melemparkan tas itu ke sembarang arah.

"Eh?? Kok gak ada?," heran lelaki itu dan mendekat ke arah tas yang di lempar Rara tadi.

"Perasaan tadi ada deh," Gumamnya kecil.

"Berarti gak rezeki lu mah." Ucapnya dan pergi meninggalkan Rara sendirian.

"Kocak lu bro!." Teriak Rara Kesal.

Dan setelah itu hening.

Hanya suara jangkrik dan binatang malam lainnya yang menemani kesunyian Rara pada malam ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETOS VS KAPTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang