Pagi itu di sebuah rumah yang cukup mewah berwarna cream, terdapat seorang gadis yang sedang bersiap dengan pakaian sekolahnya. Ia memasang dasi di lehernya, melihat penampilannya di cermin.
"Oke, sempurna," ucap gadis itu. "Saatnya sarapan."
Setelah itu, ia berjalan menuju ruang makan. Ia melihat Mami serta adiknya sudah duduk di meja makan itu.
"Pagi, Mi, Dek," sapanya dengan senyum manisnya.
"Pagi, Sayang."
"Pagi, Kak."
"Ayo kita sarapan," ajak Maminya.
"Iya, Mi," sahut kedua anaknya.
Kemudian, mereka mengambil makanan untuk sarapan masing-masing. Di sela-sela sarapan, Mami menanyakan keseharian mereka.
"Gimana sekolah kalian?"
"Baik, Mi," sahut keduanya.
"Kak, Mami mau ke luar kota sekitar dua minggu. Kakak tolong jaga adek ya, kalian harus selalu beri kabar Mami," ujar Mami Aya.
Klaya Amartha Smith adalah nama Mami dari kedua gadis itu yang merupakan seorang pengusaha di bidang properti cukup ternama. Aya merupakan seorang single parent, memiliki dua orang putri.
Putri pertamanya bernama Yessica Tamara Smith atau yang kerap dipanggil Chika. Ia berusia 18 tahun dan duduk di bangku kelas 12. Seorang gadis cantik berambut pirang dengan gummy smilenya.
Sedangkan putri keduanya yaitu Ashelina Adzana Shaliha Smith yang kerap disapa Ashel atau Acel. Ia berusia 17 tahun dan duduk di bangku kelas 11. Seorang gadis cantik yang berambut hitam legam dan senyum manisnya.
"Iya, Mi, Kakak pasti jaga Adek." Chika menjawab dengan tegas, mereka memang terbiasa ditinggal oleh Maminya. Walau kerinduan selalu mendera keduanya, tetapi mereka harus memahami bahwa Maminya bekerja untuk biaya hidup mereka.
"Kalau Kakak ada acara dan pulangnya malam, adek suruh tunggu aja dan pulang bareng Kakak. Kalian tidak boleh pulang tanpa pengawasan, paham?"
"Paham, Mi."
"Bagus, Kakak sama adek pergi naik mobil ya. Gak boleh naik motor, lagian Kakak juga sudah ada SIM kan," tutur Aya penuh kelembutan.
"Siap Bu Boss, laksanakan semua perintah," tanggap Chika seraya hormat. Aya tersenyum geli melihat reaksi putri pertamanya.
"Aku sama Adek pergi dulu ya, Mi," pamit Chika mencium pipi Maminya, diikuti Ashel.
***
Seperti biasa suasana sekolah begitu ramai oleh siswa yang berlalu-lalang di koridor maupun memasuki gerbang. Keriuhan semakin bertambah kala sebuah mobil Cadillac Escalade ESV hitam memasuki gerbang. Semua tatapan tertuju pada mobil yang sedang parkir itu, termasuk tatapan seorang pria yang baru saja memarkirkan motornya.
Turunlah dua orang gadis secara bersamaan, membuat bisik-bisik kekaguman terdengar. Mereka tidak cukup berani untuk memuji Ashel maupun Chika, karena Ashel sudah memiliki kekasih. Sedangkan mereka tahu bahwa Chika dekat dengan salah satu pria idaman di sekolah ini.
"Kak, itu ada dia tuh lihat ke sini," ucap Ashel menyenggol Chika pelan, membuat Chika menatap arah yang ditunjuk adiknya.
"Iih iya, Cel, tumben banget lihat ke sini. Biasanya dia cuek aja," balas Chika salah tingkah.
"Mending kita samperin aja, Kak, biar tahu jawabannya."
"Eh, gak mau ah. Dia juga gak akan jawab, Cel."
"Percaya deh sama aku, dia pasti jawab." Akhirnya Chika pasrah saat tangannya ditarik oleh Ashel menghampiri pria yang bersandar pada motornya bersama salah satu sahabatnya yang merupakan kekasih Ashel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY TODAY (END)
General Fiction"Love is like war; easy to begin but very hard to stop." Kalimat itu yang selalu menjadi pegangan seorang Arzeendra Harlan atau yang kerap disapa Zee. Arzeendra memiliki 3 orang adik, sosok Kakak penyayang walau cuek. Seorang pemuda yang sulit dita...