Part 24

1.2K 121 13
                                    

"Maaf, My Gummy, aku gak bermaksud kayak gitu. Aku udah lupa sama dia, gak ada rasa cinta yang tersisa untuk dia."

"Bohong, pada kenyataannya kamu belum selesai dengan masa lalu. Jika belum selesai dengan masa lalu, jangan memulai hubungan baru dengan seseorang yang tulus sama kamu."

Arzee terdiam yang membuat Chika berpikir bahwa semua yang ia katakan dan ia duga benar. Zee belum melupakan Marsha, tetapi memulai hubungan dengannya hingga sejauh ini.

Kecewa? Tentu saja, Chika sangat kecewa dengan apa yang dilakukan Zee. "Kalau gitu hubungan kita gak akan bisa berlanjut, Zee."

Zee refleks menatap Chika dan menggeleng ia tak terima dengan perkataan tunangannya.

"Gak, Chika. Aku gak suka ya kalau kamu bilang gitu, hubungan kita gak main-main."

Chika tersenyum skeptis. "Lantas akan dibawa ke mana hubungan kamu dan Marsha?"

"Aku sama Marsha gak ada hubungan apapun, kami hanya sebatas masa lalu."

"Masa lalu yang belum kamu lupakan? Atau masa lalu yang begitu kamu prioritaskan? Sadar Zee, apa yang kamu korbankan untuk Marsha kemarin? Kamu bohong sama aku dan makan siang sama Marsha. Padahal seharusnya kamu pulang bareng aku kan?"

"Ini yang kamu bilang gak ada apa-apa? Iya!" tekan Chika.

Ia terdiam tak menjawab pertanyaan Chika, sedangkan gadis itu terkekeh sinis dan kecewa atas sikap Zee. Pria di depannya itu hanya dia dengan kepala menunduk.

"Maaf, aku gak bisa jelasin sekarang. Aku pasti akan jelasin semuanya kalau udah waktunya."

"Lebih baik sekarang kita pulang, udah malam dan cuaca di sini juga dingin banget." Zee menuntun Chika menuju motornya, ia menyampirkan jaket yang sebelumnya tersampir di motor ke tubuh Chika.

"Gue bisa pulang sendiri," ketus Chika yang menapik tangan Zee.

Ia berjalan meninggalkan Zee yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Setelah Chika memasuki mobilnya, akhirnya Zee menyalakan motor dan sengaja berjalan di belakang mobil Chika.

"Ini cara aku menjaga kamu, Gummy, maafin aku sayang," lirih Zee.

***

Sesampainya di rumah, Chika turun dari mobil. Ia melihat Zee yang berada di luar gerbang rumahnya, satu sisi Chika merasa terharu dan bahagia karena Zee begitu menjaganya, tetapi di sisi lain ia merasa marah akan kebohongan yang telah Zee lakukan.

"Kenapa harus main hati sih, Zee," gumam Chika seraya menghela napas panjang sebelum akhirnya menghampiri Zee yang duduk di atas motor.

"Mau apa?" ketus Chika.

"Aku mau mastiin kamu pulang dengan selamat," jawab Zee tenang, ia menatap tunangannya lembut.

"Terus kenapa sekarang gak pulang?"

Arzee terdiam, ia menunduk sejenak mendengar respon tunangannya yang enggan bertemu dengannya. Ia menatap Chika, lalu tersenyum tulus.

"Oke, karena kamu udah sampai dengan selamat dan hari juga sudah malam, kamu istirahat ya. Aku pulang," ujar Zee.

"Hm."

"Aku pulang ya, selamat istirahat jangan lupa cuci muka dan kaki sayang."

Zee mendekati Chika bermaksud mengecup keningnya, tetapi gadisnya melangkah mundur menghindari Zee membuat pria itu terdiam dan mengangguk paham.

"Ah, maaf buat kamu gak nyaman ya. Malam, Gummy."

"Pulang ke rumah jangan ke apart," ujar Chika saat Zee akan melajukan motornya. Pria itu tersenyum dan mengangguk.

ONLY TODAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang