32. Temu

63 36 7
                                    

Taruna tangguh kepunyaanku, jikalau nanti semua cerita yang sudah kamu susun hanya menjadi wacana semata, jangan lupakan satu hal, kita punya satu sama lain untuk menghadapinya bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taruna tangguh kepunyaanku, jikalau nanti semua cerita yang sudah kamu susun hanya menjadi wacana semata, jangan lupakan satu hal, kita punya satu sama lain untuk menghadapinya bersama. Tolong untuk tetap bahagia setelahnya, ya?

|•|

Setelah beberapa saat melakukan proses evakuasi korban yang tertimpa di bawah puing-puing bangunan itu, akhirnya mereka berhasil menariknya keluar dari dalam sana, setelah di lakukan pemotongan baja tulang yang menancap di tubuhnya yang mencengkram nya dengan beton. Korban tersebut akhirnya di bawa ke tenda khusus untuk melakukan tindakan operasi darurat di sana, Kajesha bersama beberapa dokter dan juga perawat menangani penuh tindakan operasi ini, yang memang terbilang sulit karena dengan peralatan yang seadanya di sana, mereka semua berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyelamatkan korban tersebut.

Salah satu pimpinan utama atau bisa di sebut kepala departemen bedah yang ada di sana kini melakukan tindakan pengoperasian dengan hati-hati, beliau terlihat menyiapkan beberapa kasa dengan cairan yang kini di teteskan dalam kasa tersebut, cairan tersebut guna untuk mencegah terjadinya infeksi serta untuk anastesi sebelum di lakukan tindakan operasi.

Dokter tersebut terlihat meraih pisau bedah dengan bantuan alat yang seadanya untuk memantau kondisi korban, serta mengetahui apakah detak jantung korban stabil atau tidaknya saat melakukan tindakan operasi, pisau bedah itu kini menyayat perlahan kulit sang korban dengan teramat hati-hati, darah segar mengalir di kulit korban,

"Dokter Kajesha, bagaimana denyut jantung korban?"

"Normal."

"Kasa."

"Kondisi pasien melemah, denyut jantungnya perlahan menurun drastis."

"Bawa kan defibrillator."

Setelah melakukan sayatan pada kulit sang korban, kini dokter bedah tersebut terlihat menarik perlahan baja tulang tersebut yang semulanya menancap kuat mencengkram bagian bawah dada korban.

Operasi berjalan selama 3 jam lebih, kondisi korban tersebut sempat turun drastis, untung saja masih bisa di selamatkan, operasi yang berjalan dengan beberapa alat yang terbilang seadanya karena memang pengoperasian darurat dilakukan saat beberapa peralatan medis lain masih belum tersedia di sana.

Atas bantuan perawat dan adanya dokter spesialis bedah yang berpengalaman, Kajesha dengan rekan lain nya bisa menjalankan operasi ini dengan baik, dan korban berhasil di selamatkan, walau keadaan nya sempat kritis beberapa jam lalu.

•••

Nirmala seorang relawan dari Balikpapan, berlari ke setiap posko, mencari beberapa perawat untuk membantunya di posko kesehatan, disana banyak para korban gempa susulan semalam, untung saja tidak ada korban jiwa, namun sepertinya kita harus lebih bertindak tegas agar tidak ada lagi yang bersikeras untuk tinggal di rumahnya dan memaksa mereka tuk mengungsi walau harus secara keras, itupun demi kebaikan mereka jua.

JATUKRAMA  |  Park Sunghoon [ SELESAI ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang