19. Bersama keluargaku

57 37 7
                                    

•••Surabaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
Surabaya


HARI ini adalah hari ulang tahun Yurine, adik dari Kajesha. Saat ini mereka tengah berkumpul, seluruh keluarga besar hadir merayakan hari bahagia ini. Tak ketinggalan ada juga Rajendra yang turut hadir, ia terlihat tengah menikmati hidangan yang ada di meja.

Kajesha tengah libur semester dan bertepatan hari ini adalah hari ulang tahun adik tirinya, ia pun langsung menuju ke Surabaya bersama dengan Oma dan juga Rajendra, Surabaya memang tempat asal sang Oma, dan sanak saudaranya pun memang berada di sana semua, karena Anita setelah ditinggalkan oleh Nasroni dia menempati rumah Oma.

"Kajesha, dia siapa?" Tanya Sukma-bibi nya.

"Itu-" sebelum Kajesha menyelesaikan ucapannya, langsung di potong oleh Owid(Oma Widia) yang tampak bersemangat.

"Calon menantu ku." Sanggah owid.

"Benarkah Kajesha?" Tanya Sukma.

Kajesha hanya tersenyum kikuk.

"Iya, benar. Mereka akan menikah dalam waktu dekat."

Meni-

Meni- apa?

Menik-kah?

MENIKAH?

Apakah aku tidak salah dengar?

Bagaimana owid dengan begitu yakin nya mengatakan aku akan menikah dengan Rajendra?

Padahal kami baru saja berkencan beberapa hari lalu.

"Mengapa buru-buru sekali, ibu. Putriku masih kecil, dia belum cukup dewasa ke jenjang pernikahan." Tegur Anita

"Kau jangan bawel, Anita. Aku tahu yang terbaik untuk cucu tercantik ku." Tegasnya.

"Mengapa kau sangat bersikeras untuk segera menikahkan Kajesha?lagipula kita belum mengenal bibit bebet bobot nya anak itu, kita belum mengenalnya dengan baik." Jelas Anita.

"Jangan terlalu heboh, Anita. Aku tetap akan menikahkan cucu ku secepatnya, aku tau pria itu yang terbaik untuk nya. Dia bisa menjaganya, tidak seperti suamimu."

Anita demi mempertahankan selingkuhan nya itu, rela membuang Waluya yang sangat menyayangi dirinya, sedangkan pria yang ia bela-bela malah pergi meninggalkan nya entah kemana.

"Oma, saya pamit pulang dulu ya, ada urusan penting." Cetus Dahlan.

"Loh? Mau kemana toh? Kenapa buru-buru sekali." Tanya Oma.

"Ada urusan yang harus saya kerjakan." Jawab Dahlan.

"Tunggu dulu disini, kami menyiapkan begitu banyak makanan. Rohmah, bungkuskan makanan untuk Dahlan, kau bawa makanan ini ya, untuk keluargamu di rumah." Tutur Oma.

"Tidak perlu Oma, tidak usah repot-repot." Tolaknya.

"Jangan menolak rezeki, gak baik." Tegur owid.

Rajendra tengah memakan puding coklat, ia menikmati makanan itu dengan khidmat. Kemudian ia beranjak mengambil satu cup puding coklat dan memberikan kepada Oma Widia.

"Oma, ini ku bawakan puding coklat untukmu."

"Wahh! Kelihatan enak." Ujar Oma dengan semangat.

"Ekhemmm. Diabetes!" Tegur Kajesha.

"Ayolah, sedikit saja." Rengek Oma Widia.

"Tidak ada!" Tandasnya.

"Yurine, apakah kau mau?" Tanya Rajendra.

"Dia alergi coklat." Timpal Kajesha, lagi.

"Baik kalau begitu, aku akan memberinya pada ayahmu." Putus Rajendra.

"Dia sudah meninggal." Hardik Anita.

"Maaf, Tante."

"Tidak perlu meminta maaf, ayah ku masih hidup ndra. Suami kedua nya yang sudah mati." Ujar Kajesha dengan tampak jengah akan sikap sang ibunda.

Yurine melenggang pergi dari hadapan mereka, ia terlihat begitu murung.

"Ayolah Yuri, ini sudah 7 tahun semenjak kelahiran mu. Dan kau harus belajar ikhlas."

"Umurku saat ini 9 tahun." Sanggah Yurine

"Baik lah, sudah 9 tahun kalau begitu."

Rajendra mendekat ke arah Yurine yang sedang murung, ia mencoba menghiburnya dengan lelucon yang ia beri, menyanyikan nya sebuah lagu membuat Yurine tertawa lepas.

Dari dalam dirinya, Kajesha melihat seorang pria yang bijaksana, seorang pria yang berhati lembut selembut sutera. Dia orang yang sangat berani, ia selalu mencoba untuk menggapai semua impian nya dengan sangat teguh tanpa menyerah sedikit pun. Aku harap ia akan menjadi orang yang sukses dengan jalan pilihan nya sendiri.

•••

Kami sekeluarga tengah berkumpul di ruang tamu, tak lupa ada Rajendra, yang nantinya akan menjadi bagian keluarga.

Hah? Bagian dari keluarga?

"Rajendra, bisa kita bicara?" Tanya Kajesha.

Rajendra melirik gadis itu, ia mengangguk setuju,"bicaralah." Jawab Rajendra.

"Hanya kita, berdua." Ujar Kajesha.

"Mengapa harus rahasia-rahasia segala, bicaralah disini, Kajesha." Timpal Oma widia.

"Tidak bisa, owid. Ini sangat penting, kumohon."

"Baiklah, silahkan." Ujar owid.

Kajesha dan Rajendra melenggang keluar rumah, mereka terlihat berdiri di tepi balkon rumah.

"Ada apa, Kajesha?" Tanya Rajendra dengan raut wajah penasaran.

"Apa kau yakin dengan ucapan mu, ndra?" Kata Kajesha dengan sendu.

"Tentu saja, apa pernah sekali saja aku ingkar janji?" Tanya Rajendra.

"Tapi, ini masa depan kita ndra. Kamu engga bisa main-main soal itu." Pungkas gadis itu.

"Aku akan melamar kamu besok pagi, siapkan dirimu, aku tidak menerima penolakan apapun."

"Tapi Ndra." Sanggah Kajesha.

"Apalagi sa? Kau meragukan ku, lagi?" Tuduhnya.

"Tidak, bukan begitu."

"Sudahlah Kajesha, aku serius padamu. Sesuai dengan keinginan Oma, aku akan menjagamu dengan sepenuh hatiku."

|•|

|•|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JATUKRAMA  |  Park Sunghoon [ SELESAI ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang