Menikah di usia muda, dengan segala kecerobohan yang ku punya, tentang hati yang tak memungkinkan dalam menghadapi situasi dan pahitnya kehidupan yang ada.
"Kapan kamu akan membawaku pada keluarga mu?dan mengenalkanku sebagai istri mu?."
"Nanti, tun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
SURAI lembut sang dahayu di usap pelan oleh sang pria pujaan nya, ia merasakan hangat dan merasa senang. Hatinya bergetar hebat tatkala pria itu memberikan sapuan lembut di puncak kepalanya.
Memang benar, jikalau wanita di usap puncak kepalanya, maka akan terbawa perasaan yang sangat berbunga-bunga. Itulah yang saat ini Kajesha rasakan, kebahagiaan.
"Ndra, jangan gini." Pinta Kajesha.
"Kenapa, sa?" Ia balik bertanya.
"Jangan gini, aku ngerasa engga nyaman." Cetus Kajesha.
Bikin detak jantung saya engga normal soalnya—batinnya.
"Maaf kalau begitu."
"Engga, aku yang minta maaf. Aku takut nantinya malah berharap lebih, atas segala ketidakmungkinan." Tutur Kajesha.
"Maksudnya?" Tanya Rajendra.
Apa Kajesha suka juga sama saya, ya?
Engga deh kayanya, geer banget sih saya.
Kajesha menggeleng sambil berkata, "Aku mau pulang ke asrama." Pungkasnya.
"Biar aku antar." Putusnya.
"Engga usah Ndra, aku bisa sendiri." Tolak Kajesha.
Kajesha melenggang pergi, entah apa yang ada di benaknya. Kepergian Kajesha membawa secercah kebingungan di hati Rajendra, membuat pria itu bingung bukan kepalang.
•••
Di salah satu kedai kopi yang ada di tengah kota, terlihat tiga orang pemuda yang mengenakan almamater salah satu kampus yang ada di pusat kota.
Pemuda itu tengah mengobrolkan suatu hal yang penting seperti nya, terlihat dari raut muka mereka yang sangat serius.
Rajendra, Pemuda berkulit kuning langsat tengah terduduk sambil menyesap kopinya, dia sesekali terlihat sedang melamun, entah apa yang pemuda itu pikirkan.
Namun kedatangan Dirga secara tiba-tiba membuyarkan lamunan nya.
"Biasa lah cep, kebanyakan kobam." Timpal Cecep mengundang gelak tawa dari teman-teman nya yang lain.
"Hahahahah~"
"Bangsat!" Umpat Rajendra.
"Eh kita jalan yok, hunting foto sembari hiking, saya lagi pengen cari cityscape deh. Pengennya sih sampe malem biar bisa sekalian ambil traffic juga, kalian semua ada saran gak?" Kata Arjuna membuka obrolan.
"Hmmm, Tempatnya dimana? Sebenarnya saya lagi males, tapi kalo tempatnya agak sepi an boleh deh, sekalian ngegarap Nesa hahah." Jawab Dirga.
"Yeeee si monyet!" Umpat Cecep, nyolot.
"Tapi menurut saya sih mending di tempat nya Yones aja, dia kan punya cottage yang lumayan bagus. Kita bisa sekalian ngirit sewa, dia kan jarang make tuh cottage." Tutur Dirga.
"Setuju sih." Sambut Rajendra tiba-tiba dengan antusias.
Gimana kalau saya ajak Kajesha?—batin Rajendra.
Tiba-tiba ia menyunggingkan senyum nya.
"Yehh bangsat! Tadi ngelamun, sekarang nyengir sendiri. Urang jadi ngeri maneh kena gangguan jiwa Ndra!" Seru Cecep.
"Sialan maneh cep!" Bentak Rajendra.
"Ndra, ada Carissa tuh." Ujar Arjuna yang baru saja duduk, dia abis ambil gorengan di depan, karena mereka semua kini tengah duduk di gazebo warung pa Somat.
"Mau apa tuh cewek?" Tanya Rajendra.
"Gatau, mending samperin dulu sono."
Rajendra kemudian bangkit dari duduknya, meninggalkan mereka yang masih mengobrol.
Beberapa saat kemudian ada pesan masuk ke ponsel Rajendra.
"Woi ada chat noh dari cewek maneh." Sanggah Cecep.
"Urang engga punya cewek."
"Yeh si bangsat." Cibirnya.
"Tolong balas dulu elah, ribet banget." Pinta Rajendra.
"Engga ah, maneh aja Dir. Urang mager." Cetus cecep.
Dirga meraih ponsel milik Rajendra.
Kajesha🦢
Ndra, kamu lagi sibuk engga? Ada yang mau aku bicarain. 16.45
Engga bisa, saya lagi sama Carissa. 16.48 READ
•••
Beberapa saat kemudian Rajendra pun kembali dan duduk di tempat semula.
Arjuna menatap Rajendra dengan sorot mata tajam nya.
"Ada apa? Kok lihatin saya gitu banget jun?" Tanya Rajendra.
"Kamu ada hubungan apa sama si Carissa?masih pacaran?"
"Engga. Tuh cewek nya aja yang kegatelan, masa abis selingkuh, eh pas di putusin pacar yang sekarang, malah minta balik lagi sama saya." Tutur Rajendra.
"Ndra, urang tau maneh masih suka sama Carissa." Sahut Arjuna.
"Kenapa kamu bisa menyimpulkan kaya gitu?"" Sanggah Rajendra.
"Ya come on man, kita sahabatan udah dari lama."
"Engga ya anjir, saya udah engga ada perasaan apa-apa sama Cariss. Saya udah punya Kajesha, buat apa ngarepin cewek kaya Cariss, doyan selingkuh." Tuturnya.
"Ndra, mohon maaf sama maneh, urang engga tau kalau maneh udah engga ada hubungan sama Carissa. Dan maaf, tadi urang engga sengaja bilang sama Kajesha kalau maneh lagi sama Carissa. Itu demi kebai—" Jelas Dirga yang belum sempat menyelesaikan perkataan nya.
"Anjing!" Umpat Rajendra yang langsung menonjok wajah Dirga.
Rajendra pergi meninggalkan warung tongkrongan dengan berlari, ia mencoba berulangkali menelpon Kajesha, namun tak di angkat sama sekali. Gadis itu sepertinya kecewa berat padanya.
|•|
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.