13. Filosofi bunga; FmN

69 50 11
                                    

|•|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|•|

DI pagi yang cerah ini, Kajesha tengah berpiknik bersama dengan Rajendra, di hamparan padang rumput yang luas di temani secangkir teh hangat dengan croissant buatan nya, resep yang diberikan sang ibunda yang entah apa kabarnya ia disana.

Kajesha yang saat ini sedang menikmati ketenangan nya, karena ia baru saja menyelesaikan sidang pertama untuk penelitian nya hari lalu. Gadis itu tengah duduk sembari memakan croissant, dengan sesekali melihat cermin untuk merapihkan riasannya.

Dia memandang sang pujaan hati yang tengah duduk di tepi danau di atas batu louvatie, tempat favorit nya dikala tengah membaca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia memandang sang pujaan hati yang tengah duduk di tepi danau di atas batu louvatie, tempat favorit nya dikala tengah membaca buku. Kajesha menghampiri nya dengan sedikit tertatih, karena ia tak sengaja menginjak tali sepatu nya sendiri.

Kajesha menepuk pundak pria itu dengan pelan, membuat sang pemilik tubuh menoleh ke arahnya dengan tersenyum, kemudian kembali mengalihkan perhatian nya ke arah buku berisi tentang hukum-hukum yang ada di negara ini, yang selalu mengisi pikirannya, namun sayangnya sebagian manusia masih menganut hukum rimba, yang semakin tersesat di dalamnya, itulah yang kadangkala pria yang terduduk dalam lamunan berpikir tuk merubah dunia.

"Ga bosan apa baca buku terus? Padahal disini ada gadis cantik loh, masa di anggurin sih." Ujar gadis itu dengan kesal, pasalnya selama satu setengah jam ia hanya di biarkan sendirian. Sedangkan pria itu hanya sibuk dengan atensinya sendiri, berfokus pada buku yang berhasil merebut pesona gadis itu, entahlah mungkin buku itu lebih memesona dibandingkan gadis itu.

Rajendra mengedarkan pandangannya, ia beralih menoleh ke arah sang gadis yang kini tengah mengerutkan dahinya, bibir mungil gadis itu mengercut tandanya ia tengah kesal, Rajendra menatapnya dengan amat lamat, ia memperhatikan bibir gadis itu dengan lekat.

Kajesha balas menatap pria itu yang tak mengalihkan penglihatan nya dari bibirnya,"kamu kenapa sih?" tanya Kajesha dengan gelagapan, ia merasa tak enak hati.

Rajendra mendekat ke arah Kajesha, ia semakin mendekat hingga jarak wajah mereka hanya beberapa senti saja,hal itu membuat Kajesha merasa canggung, ia menutup matanya, tangan pria itu meraih bibirnya, ia mengusapnya dengan lembut.

JATUKRAMA  |  Park Sunghoon [ SELESAI ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang