Disebuah kamar yang sudah dihias secara menyeluruh ada sepasang insan yang baru mengucapkan janji suci tadi pagi, namun naas nya mereka bukannya saling memadu kasih tapi mereka hanya berdiam diri tak melakukan apapun, sebuah suara akhirnya memecah keheningan dengan memulai percakapan.
"Gua ga tau apa yang bakal terjadi kedepannya, semuanya datang secara tiba tiba, dan gua yakin lu juga tau gua udah punya pacar. Gua kasih tau, gua ga akan bisa cinta sama lu" tutur zee melepas dasinya tanpa melirik marsha dibelakangnya
Marsha tak menjawab apapun dia hanya bersedih dalam hatinya, hatinya bertanya tanya sedalam apa lelaki di hadapan nya ini membenci dirinya, seberapa tekanan yang dihadapi laki laki yang dicintainya ini. Ia tau zee tidak mencintainya tapi ternyata lebih sakit jika mendengar ini secara langsung dari mulut pria ini.
Kalian harus tau zee bukan lah pria jahat yang suka main tangan, atau pria yang suka mencaci dengan bahasa kotor, namun entah mengapa setiap melihat marsha laki laki itu sangat membencinya.
Dia ingin berteriak, dia marah, dia memendam kebencian dengan hebatnya, karna marsha dia harus kehilangan fiony, marsha adalah penyebab hancurnya dunia yang zee bangun susah payah.
3 hari berlalu hari tanpa adanya interaksi penting diantara keduanya, hari ini mereka akan pindah ke rumah hadiah pernikahan dari orang tua zee. mereka seharusnya menjalankan bulan madu tapi zee menolak dengan sangat keras dan juga segala cara.
Dia memaksa marsha untuk ikut menolak bulan madu itu. Mana mungkin dia mau bulan madu dengan wanita yang tidak dia inginkan.
"Kalian berdua harus akur dan menyelesaikan semua masalah dengan kepala dingin" kata sang ibu shani kepada anak satu satunya
"Kamu harus selalu baik sama marsha papa gamau denger pertengkaran, sebagai laki laki kamu harus menjaga marsha dengan baik" sambung sang papa gracio sambil merangkul putranya
"Iya pa" jawab zee singkat
"Banyakin sabar sama zee ya marsha ,mama yakin suatu saat hatinya bakal luluh" tutur shani berbisik sambil memeluk menantunya itu
Marsha hanya mengangguk tanpa menjawab shani
"Kita pergi ya" Kata zee pada kedua orang tuanya
Sambil melambaikan tangan shani menangis melepas kepergian putra tercintanya.
"Apa ini yang terbaik sayang ? zee bakal bahagia ?" Tangis shani sambil memeluk suaminya
"Pasti, marsha anak yang baik dan aku yakin zee akan bahagia" jawab Gracio menghibur istrinya
Didalam mobil hanya terdapat keheningan, marsha tak berani membuka pembicaraan ia tau bahwa laki laki yang sudah menjadi suaminya ini sangat membencinya.
Jalanan sepi mereka melesat begitu cepat ke kediaman baru yang akan mereka tinggali bersama.
"Lu tidur dikamar sebelah kanan, gua bakal nempatin kamar utama" kata zee saat mereka masuk kedalam rumah
"Maksudnya kita ga tidur sekamar kak zee ?" heran marsha pada suaminya
"Lu gila? Mana mungkin gua mau sekamar ama lu lagi kayak kemaren, lagian gua ga cinta sama lu. Gimana gua bisa tahan sekamar sama lu" jawab zee sekasar mungkin yang dia bisa
Zee selalu ngegas agar marsha tidak betah dengan nya dan segera meminta cerai, karena jika zee yang melakukannya bisa di pastikan dia akan digantung sama papa nya.
Tapi zee salah besar, marsha mencintai zee sejak lama, marsha diabaikan zee pun sejak lama. Jadi menurutnya hal seperti ini sudah biasa sepertinya marsha sudah tahan banting.
Berhari hari pernikahan mereka hanya seperti kebohongan belaka, ketika kedua orang tua mereka ada mereka akan mesra seperti benar benar saling mencintai, namun jika hanya berdua zee akan sangat kasar pada marsha.
Zee merasa tekanan dalam hidupnya bertambah berkali kali lipat dari kehidupan nya selama ini, ini semua adalah karena marsha.
Mereka belum pernah melakukan hubungan suami istri, ciuman pun hanya saat pernikahan mereka saja. Tentu saja tidak mungkin dia lakukan bersama orang yang tidak dia cintai.
Berita ini pun sampai ditelingan gracio yang membuat ia panik, berita ini dijamin kebenaran nya karena ini disampaikan langsung oleh Aldo sahabat dekat zee.
Aldo awalnya menolak memberikan informasi soal rumah tangga zee pada papanya namun gracio mengancam dengan seribu ancaman yang membuat nyalinya aldo ciut.
Gracio meminta istrinya alias shani untuk melakukan sesuatu, karna ini ga mungkin di biarkan berlama lama. Dia menyusun rencananya, dan tentu saja di dukung sepenuhnya oleh sang istri.
Shani berkunjung kerumah anak dan menantunya itu, dengan wajah setenang mungkin ia menjalankan aksinya. Sejujurnya shani bukan lah orang yang pandai berbohong.
"Akhir akhir ini mama liat kamu pucet banget zee, kata papa juga kamu banyak kerjaan jadi mama sempetin beliin ini" memberi sebotol penuh pil yang zee bisa baca itu adalah vitamin
"Astaga ma ngapain harus repot repot zee bisa beli sendiri" jawab zee sambil memeluk manja ibunya
"Sebelum tidur harus makan 2 butir ya sayang, denger HARUS" sambung shani penuh penekanan
"Iya mama cantik, makasih yaaa"jawab zee cepat
"Yasudah mama pulang dulu kasihan papamu nanti nyariin mama"kata shani berdiri
"Hati hati dijalan mama sayang" Kata zee pada sang ibu
Malam harinya zee dengan santainya menelan vitamin dari sang mama. Zee merasa dirinya tenang namun tak berapa lama panas menyerang dirinya benar benar seperti ikan yang kekurangan air. Dan ada yang berdiri dibawah sana tapi bukan keadilan.
Zee keluar kamar ingin meminum segelas air ternyata disana ada Marsha yang sedang memotong buah. Marsha hanya mengenakan baju kaos oversize yang menenggelamkan celana nya. Dengan rambut yang di kuncir kuda.
Zee tau ia sudah gila, zee tau pasti itu, tapi marsha sangat sangat menggoda malam ini. Leher putihnya membuat zee gila. Ia mendekat dan langsung memeluk marsha menenggelamkan mukannya di leher putih wanita itu.
Tentu saja perlakuan tiba tiba itu membuat marsha kaget, tubuhnya menegang seketika saat nafas pria itu terasa menyentuh kulit mulusnya itu.
"Gua gatau setan apa yang tiba tiba masuk kedalam badan gua, tapi gua berani sumpah gua gabisa nahan ini" bisik zee pelan pada istri nya itu
Zee langsung membalik badan marsha dan menciumnya dengan sangat dalam dan penuh tuntutan, bahkan marsha belum bisa mencerna semuanya. Dia benar benar hanya diam mendapat perlakuan tiba tiba ini dari zee.
Marsha tak melakukan apapun selain ia mencintai pria ini melayani zee pun sudah menjadi tugasnya sebagai seorang istri. Walaupun pertanyaan besar menggantung di dalam hatinya.
Tangan zee sudah menelusuri setiap lekuk tubuh istrinya itu, dia menarik marsha ke kamarnya, sambil melahap gadis itu dengan nafsu yang berkobar.
Di lentangkan nya tubuh marsha di kasur, dia mulai membuka pakaian marsha satu persatu dengan nafas yang memburu, dia menarik paksa bra yang marsha kenakan, saat berhasil zee mengulum payudara marsha sepeti seorang bayi yang menuntut susu pada ibunya, dia menelanjangi istrinya tanpa memberi jeda pada wanita itu untuk mempertanyakan apa yang terjadi.
Prilaku zee membuat marsha gila karna jujur saja dia menikmati serangan itu, dia merasakan nikmat dunia yang luar biasa saat itu, di tengah hati yang bertanya tanya, dia mengerang keenakan atas semua perlakuan zee terhadapnya.
Dan terjadilah malam yang panjang itu, bercak darah mengotori sprai bergambar dinosaurus di kamar zee itu. Yang menandakan bahwa dia lah yang pertama bagi marsha.
bicittt zee ga cinta ga cinta di ehem jugaa wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Zeesha)
Hayran KurguAku selalu berfikir bahwa dia adalah definisi bahagia, sampai aku sadar bahwa hatiku selalu membisik kan namamu sebagai cinta. Yang sudah tertakar tidak akan tertukar. Pertemuan antara zee dan marsha bukanlah kebetulan, tentu saja semua sudah menja...