sembilan belas

6.2K 418 11
                                    

Hari harinya zee dihiasi oleh mencuci baju, menyapu rumah dan membersihkan ruang tv.

Tadi zee sempat mecoba masak telur dadar tapi marsha tak mau makan.

Telur yang zee buat manyak cangkang nya dan juga asin sekali.

Akhirnya mereka hanya makan roti bakar saja yang dibuat marsha.

"Sha angkat kakinya" Zee menyapu ruang tv dan menyuruh marsha mengangkat kaki untuk bagian yang belum disapu

Marsha cuma menuruti perintah zee tanpa mejawab matanya fokus ke ftv yang ia tonton.

"Besok mama sama mommy kesini, yang jagain kemu mereka mulai besok aku udah harus masuk kantor" Zee yang selesai menyapu dan duduk disamping marsha

"Apa bisa masuknya ditunda dulu kak ? " Marsha bergelayut manja di lengan zee

"Ga bisa kerjaan udah numpuk banget" Jawab zee sedikit memijit dahinya

Marsha tak menjawab dia hanya menyenderkan kepalanya di lengan zee.

"Kak sebenarnya tadi pas kakak mandi ada orang yang nganterin sesuatu" kata marsha was was

"Paan?" Zee sambil ngemil promina

"Hemm, kakak janji jangan sedih? " Marsha memastikan bahwa prianya tak akan patah lagi

"Iya apa??" Jawab zee berhenti makan

"Ini" Memberi undangan pernikahan fiony dengan kekasihnya lucas

"Tadi mereka langsung yang nganter kesini" Marsha merasa bersalah karena tak memenggil zee tadi

"Ohhh" Jawab zee singkat

Marsha tau zee sedih tapi menahan rasa sakitnya itu, zee malah makan lagi dan menonton ftv padahal dia tidak suka.

"Kakak ga sedih?" Marsha penasaran

"Sedih, dikit." Zee santai

"emm" Marsha yang kecewa dengan jawaban zee

"Mungkin udah takdirnya, pacaran lama sama dia ga ada jaminan jodoh kan, lagian dia udah bahagia juga, aku sedih karena gagal jadi pendamping dia tapi aku juga harus sadar udah punya anak bini" Zee yang dari tadi diam diam menukar tontonan marsha menjadi master chef

"Kak zee ihhh!!! tadi aku belum selesai nontonnya, ubah lagi" Marsha sadar tontonan nya dirubah

"Kakak lagi galau sha ga kasihan nih ?" ucap zee memanyunkan bibirnya yang sudah bisa diikat itu

"Yaudah lah, biarin aja aku penasaran lanjutanya apa, apa yang bakal terjadi sama anak durhaka itu, biarin aja aku sama bayi ini penasaran" Sindir marsha kesal

"Yaudah yaudah" Zee mengalah

"Apaan ini nonton ftv anak durhaka menyembah kaleng konguan, ada ada aja tontonan ibu hamil satu ini kalau kaga bunting anak gua, udah gua jual nihh di olx"tentu saja ucap zee dalam hatinya

Tanpa sadar karena kelakuan marsha, zee jadi lupa akan kegalauan yang menimpa dirinya.

Dimulai dari marsha yang nyuruh zee joget india, atau sekedar marsha merengek minta di belikan tissu toilet warna pink.

Zee hanya tertawa melihat tingkah konyol istrinya yang dulu dia selalu abaikan.

Setelah makan siang, zee merebahkan dirinya di kasur cuaca sangat panas hari ini, saat sudah mulai ingin memejamkan matanya.

Marsha yang baru keluar dari kamar mandi hanya mengenakan baju super tipis yang mencetak anunya eh perutnya yang mulai membesar pun kelihatan.

Zee yang melihat itu hanya seperti ikan kekuarangan air mangap mangap ga jelas.

"Panas banget hari ini"keluh marsha baring disamping zee

"Kok pake baju kaya gitu sih" kesal zee pada istri nya ini

"Panas kak, kenapa ga suka?" Marsha menggoda zee

"Jangan mancing marsha, aku gak jamin apa yang terjadi setelah ini" Zee udah panas dingin

"Ihh orang belom boleh sama dokter, emang gak kasihan sama zee junior? Pikiran kakak perlu dicuci keknya"sindir marsha yang mulai memejamkan matanya

"Yeeee kolak duren, kalau mikir kotor sama istri sendiri mah kaga dosa" Sewot zee pada marsha

"Udah ahh yuk bobo siang" Marsha malah memeluk zee yang lagi panas dingin

Zee hanya membiarkan dirinya dipeluk, dia membiarkan hidunganya mencium aroma segar dari marsha.

Zee berhasil menahan godaan marsha dan ikut tertidur juga.

Zee terbangun saat merasa marsha tidak ada disampingnya, ternyata wanita itu sedang duduk didepan tv sambil menangis.

"Kenapa?" Tanya zee panik

"Barusan aku nonton azab sedih banget kak masa anaknya gak diakuin sama bapaknya terus dibuang kehutan" tangis marsha tambah kencang saat melihat muka zee disampingnya

"Nanti kalau seandainya aku udah ga ada jangan jangan kamu bakal buang zee junior" sambung marsha

"Astaga,, ininih yang buat aku ngomel ngomel kalau kamu nonton azab, ya gabakal lah aku sejahat itu" Zee yang sudah mengelus ngelus pundak marsha

"Tapi kan kamu belum move on dari mantan kamu, terus bisa aja kan kamu buang aku sama zee junior"masih dengan dramanya marsha lenathea membuat azeean panas

"Hemm, udah yahh istriku.. aku ga bakal buang kamu ataupun zee junior percaya sama aku, mana mungkin aku begitu bisa bisa aku digantung mama"kata zee mengelus marsha santai

"Kan kan, kakak cuma takut sama mama bukannya sayang sama aku atau zee junior" Marsha memukul pelan lengan zee

Zee hanya membawa marsha kepelukannya tak tau harus berkata apa takut salah bicara lagi.

"Udah ah sedihnya, kita jalan jalan aja yuk"sogok zee agar marsha berhenti menangis

"Kemana?" Marsha menghapus air matanya

"Gimana kalau ke bioskop?" Zee sok ngide

"Ga mau ga ada film bagus" Marsha kembali berfikir

"Kemana maunya?" Zee lebut sambil mengelus kepala marsha

"Ke super market? Yahhh..." Marsha pada  zee

"Ngapain? Bahan makanan kita masih banyak, lagian kamu jangan pilih tempat yang bikin kamu keliling keliling dong"marah zee pada bumil satu ini

"Jadinya kemana dong?"rengut marsha pada zee

"Gak jadi aja deh ah"kata zee santai

Marsha sudah bersiap ingin menangis lagi, dia sudah memasang ancang ancang untuk menangis keras.

"Ke taman komplek sebelah aja yuk? Kemaren kan di taman kita, disana banyak jajanan loh mau ga" Zee melirik marsha yang mukanya mendadak senang

"Mau" Marsha mencium pipi zee dan bergegas mengganti bajunya

Sedangkan zee hanya terdiam didepan tv sambil memegang bekas ciuman marsha tadi.













*Jangan buang anak lu yakk zee wkwk

Me After You (Zeesha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang