Zee berjalan dengan keadaan yang mengantuk karena angin malam yang begitu sejuk dikulitnya. Tapi mau tidak mau dia harus tetap berjalan balik ke ruangan marsha.
"Nyusahin juga nih manusia bunting" Keluh zee
Saat sampai di ruangan marsha dia melihat istrinya itu sedang tertidur, dengan kepala miring kesamping, dasar zee yang memikirkan hal yang iya iya saat menatap istrinya itu.
Zee meletakkan semua perlengkapan marsha dan juga ponsel marsha dia letakkan di meja sebelah kasur marsha. Mendengar pergerakan asing marsha terbangun dan mendapati suaminya lagi menyusun barang barang nya.
Dia tersenyum ternyata dibalik sosok dinginnya zee tetaplah pria yang baik, sosok itulah yang membuat marsha jatuh cinta. Sungguh zee adalah pria yang manis, nasib buruk saja dia tak bisa memenangkan hati pria itu.
"Makasih" Marsha menatap zee yang berdiri disebelahnya
"Kebangun ya? Sorry" Jawab zee datar
Setelah semua kegiatan nya selesai zee merebahkan tubuhnya di sofa ruangan marsha, pinggang nya sedikit pegal setelah seharian liburnya harus terganggu karna kejadian ini.
Dari sana dia bisa memantau marsha, sebenarnya dia sangat mengantuk tapi kalau dia tertidur dan wanita itu butuh sesuatu bagaimana?, ingin zee abaikan saja tapi sekali lagi dia bukan bajingan untuk sekedar membalaskan dendam pada seseorang yang sedang tak berdaya.
Zee berjanji pada dirinya sendiri jika marsha sudah sembuh dia akan mengabaikan marsha lagi seperti semula agar perempuan itu tidak betah dan meminta cerai.
Tapi dalam hati kecil zee, dia masih memikirkan bayi dalam kandungan marsha bagaimana pun itu adalah anak nya, tapi zee tidak mencintai marsha lantas ia harus bagaimana lagi.
Saat tengah malam zee sadar bahwa infus marsha tinggal sedikit, dia bergegas untuk memanggil perawat. Marsha yang saat itu masih terjaga jadi baper oleh perlakuan zee, hatinya berdebar debar setiap kali zee dekat dan perhatian padanya.
"Makasih ya kak"
"Hem"
Besok yang menjaga marsha adalah ibunya, anin. Zee disuruh istirahat dirumah agar malamnya bisa menjaga marsha lagi. Dia masuk kantor atas perintah gracio.
"Maaf ya mom, soalnya zee disuruh papa buat ke kantor. Ada meeting penting" Jelasnya pada ibu mertuanya
"Gapapa sayang, biar marsha mommy yang jaga" Balas nya dengan senyuman
Beberapa hari dirumah sakit marsha benar benar bahagia bagaimana tidak zee perhatian padanya walaupun hanya perhatian kecil seperti membantunya untuk ke wc.
"Bisa ga ?" Tanya zee
Marsha hanya menggeleng, ajaibnya pria itu berdiri dan malah membantu marsha berjalan menuju kamar mandi. Sungguh kejadian yang langka.
Saat marsha sudah sedikit membaik dan dibolehkan pulang, zee dan marsha panik, sangat panik. Mereka saling bertatapan padahal tidak saling bicara tapi bisa saling mengerti maksud satu sama lain.
"Mampus" Batin mereka berdua
Karena shani memaksa akan menginap menemani marsha beberapa hari karena zee akan bekerja. Bagaimana jika ketahuan bahwa mereka tidak tidur sekamar, zee tau dia tak akan bisa menolak permintaan ibunya itu.
Marsha dan zee pergi bergegas terlebih dahulu karena shani akan pulang kerumah sebentar untuk membawa baju bajunya dan perlengkapan lainnya. Kesempatan itu yang digunakan zee dan marsha untuk memindahkan barang dikamar marsha ke kamar zee.
"Biar gua aja" kata zee pada istrinya
"Gapapa kak, aku bantu" jawab marsha
"Woiiii!!! Lu bodoh yak? Kalau lu sakit lagi gua yang susah tau" sesuai janjinya zee kembali ke sifat aslinya agar marsha tidak betah dan minta cerai
Marsha hanya berdiri dan sesekali memindahkan barang yang kecil soalnya zee akan marah marah kalau ia mengangkat benda yang berat. Mereka hanya memindahkan barang alih alih menyusunnya karena waktu yang begitu cepat berjalan, bagaimana jika shani cepat datang. Karena jarak rumah mereka tidaklah begitu jauh.
Beruntungnya saat mereka selesai, shani baru sampai. Saat sampai dia langsung ingin menyuruh marsha masuk kamar dan beristirahat.
"Ayo marsha ke kamar, mama temenin" Shani bergerak membantu marsha
"Ga usah mama biar aku aja, mama istirahat aja. kamar untuk mama udah aku bersihin, biar aku yang bawa marsha" Zee setengah mati menyembunyikan kepanikannya saat itu
"Baiklah anak mama yang ganteng pake banget" Shani tersenyum melihat perhatian zee pada marsha dia sungguh senang
Mereka masuk ke kamar zee bergegas menyusun barang marsha, takut jika mamanya tiba tiba masuk dan kamar masih berantakan itu akan sangat mencurigakan bukan?
Marsha kembali membantu bantu sedikit, dia merasa kasihan melihat zee kelelahan. Kebucinan marsha membuat dia tak tahan melihat lelakinya berkeringat.
"Kak, kamu laper ga? Aku masakin ya" Marsha mencoba berdiri meninggalkan zee yang mematung
"Jangan gila ya marsha, lu mau gua digantung mama?" marah zee menarik dan mendudukan kembali tubuh marsha
"Kamu belum makan dari tadi kak, paling engga pesen makan deh biar aku tenang" Iba marsha pada pria terkasihnya itu
"Iyee, jangan pikirin gua pikirkan diri lu sendiri aja nona marsha lenathea cahyadi" Jawab zee kesal
Bagaimana tidak wanita ini sok perhatian padanya padahal dia yang membuat zee hidup dalam penderitaan ini. Mendengar bentakan zee hati marsha terasa sakit. Dia sedih perhatiannya di abaikan oleh suaminya.
*zee maunya apaan yakkkk, btw guys kalian suka cerita happy ending atau sad ending nih ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Zeesha)
FanficAku selalu berfikir bahwa dia adalah definisi bahagia, sampai aku sadar bahwa hatiku selalu membisik kan namamu sebagai cinta. Yang sudah tertakar tidak akan tertukar. Pertemuan antara zee dan marsha bukanlah kebetulan, tentu saja semua sudah menja...