Eitssss jangan lupa vote nya ngab
Merci
Pagi ini shani dan gracio akan pulang kerumah mereka, shani berjanji akan sering sering menjenguk marsha. Zee tidak boleh ke kantor dan juga tidak boleh keluar rumah. Atas permintaan yang mulia shani.
"Damn terjebak di rumah gua" Batin zee
Kalau ketahuan mamanya dia meninggalkan marsha sendirian. bisa bisa jadi manusia geprek dia.
Tapi zee sedikit senang akhirnya bisa tidur terpisah dengan marsha. Mereka sepakat agar tidak ketahuan marsha hanya tidur dikamarnya tapi barang barangnya masih dikamar zee.
Dan kalau siang marsha boleh berada dikamar zee agar orang tuanya tidak curiga.
Zee bahagia sekali karena jika orang tuanya pulang berarti dia bisa menyakiti perempuan itu tanpa takut dimarahi.
"Mama sama papa pulang dulu, kamu jangan suruh suruh marsha masak atau yang lain nya, kerjain sendiri jangan manja, kamu pikir selama ini mama ga tau baju aja marsha yang siapin. Awas aja yah kamu. Gabisa manja manja lagi sekarang inget istri lagi hamil" peringatan yang diberikan pada zee
"Marsha juga jangan dulu kerja kerja berat ya, sebagai laki laki siaga zee harus menggantikan tugas marsha sementara" sambung gracio
Zee hanya ngangguk ngangguk malas mendengar ocehan kedua orang tuanya yang hanya memikirkan marsha. Apakah mereka pernah memikirkan perasaan zee?
Saat mama papa nya benar benar pulang, zee mengeluarkan senyum jahat nya. Dia membuang semua simpati yang dia punya hanya untuk balas dendam.
"Woiii marsha!! Gua gamau masak lu aja" padahal sebenarnya dia kasihan
"Tapi kak kata mama tadi..."
"Gak ada tapi tapian sana kerjain gua laper njir" bentak zee pura pura galak
Tapi melihat punggung marsha yang berlalu ke dapur sambil menahan tangis nyali zee ciut, dia benar benar tak bisa menjadi sejahat itu, dia sudah pejamkan matanya dan tutup telinganya tapi dia tetap tak tega melihat perempuan hamil itu menderita.
"sejak kapan gua jadi monster?
Sejak kapan gua bukan lagi manusia? Kenapa gua jadi jahat begini? Bukannya ini kesalahan marsha bukan anak kami?" Kalimat itu berputar putar di kepala zee dari tadiZee selalu begitu terkadang dia ingin balas dendam terkadang dia kasihan, dia benar benar menjadi pria plin plan.
Wanita itu berusaha menegarkan dirinya melihat pria yang dia cintai berubah lagi, terkadang zee benar benar manis dan tulus tapi tak berapa lama dia akan marah marah dan membentak marsha.
Seperti ada dua zee yang selalu berganti ganti membuat marsha pun bingung dengan perasaan zee.
Lagi dan lagi pria itu berdebat dengan hatinya dia benar benar tak tega, kenapa dia jadi lemah seperti ini?
"Kata mommy anin marsha itu fisiknya lemah dari kecil gimana kalau tuh cewe sakit lagi? Atau gimana kalau marsha mati? Entar gua si gentayangin ga ya?" Zee bicara sendiri dalam hatinya
Dia berjalan menuju dapur melihat marsha sedang memotong motong sayuran dan berusaha menahan tangisnya. Perempuan itu masih terlihat pucat dan lelah.
"Ekhem, kalau lu cape yaudah gak jadi aja, biar gua pesen gojek aja" Zee sambil melihat marsha yang masih membelakanginya
"Gapapa kak, kakak tunggu sebentar yah" Marsha menghapus air matanya saat tau zee datang
Zee tau marsha menangis tapi dia juga bingung menghadapi situasi seperti ini tadi dia marah marah seperti gengster nagih hutang sekarang dia berbicara baik baik pada marsha wajar saja wanita itu takut.
"Marsha" Panggil zee sambil menarik lengan marsha menghadap kearahnya
Dan....shitt!!zee melihat darah segar mengalir dari hidung marsha, zee panik seperti bapak bapak yang kehilangan sandal saat sholat jum'at.
"Darah.... Darahh!!" Triak zee bingung harus ngapain
Marsha yang menyadari dia mimisan hanya berlari mengambil tissu dan menyumbatnya, marsha sudah terbiasa dari kecil kalau dia kelelahan, dibawah terik matahari terlalu lama atau sedang sakit dia akan mimisan.
Zee hanya mengekori marsha yang sedang membersihkan hidungnya, zee merasa bersalah pria itu hanya menggaruk garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
Saat selesai marsha langsung menuju kedapur lagi untuk menyelesaikan masakan nya, tapi tanggan nya ditahan oleh manusia plin plan satu itu.
"Lu istirahat aja"
"Gapapa kak, tanggung" senyum marsha tipis
Di tariknya tangan marsha agak sedikit keras dan membawa perempuan itu duduk di depan tv.
"Apa susahnya sih nurutin perintah gua?" Zee memonyong monyongkan bibirnya tanda tak suka
"Biasanya lu ngancam bakal ngadu sama mama tapi kok lu gak ngelawan gua hari ini ?" Zee sambil duduk agak jauh dari marsha
"Gua udah pesan makanan kita tunggu saja" Sambungnya sambil mengotak atik aplikasi pesan antar
Marsha ikut ikutan bingung pada dirinya kemarin dia menjahili zee, menangis di depan mama, atau sekedar mengancam. tapi kenapa hari ini dia begitu sensitif.
Tapi kalau marsha wajar mood nya berubah ubah karena sedang hamil nah zee? Apakah zee hamil juga ?
Mereka hanya saling diam sambil makan, setelah makan pun zee yang mencuci peralatan makan dan langsung kekamar meninggalkan marsha yang sedang menonton sinetron azab.
Zee mengecek ponselnya berharap chatnya dibalas fiony tapi ternyata cuma di read saja.
Zee hanya merebahkan dirinya ke kasur dan saat dia mulai sedikit mengantuk matanya terbuka lagi saat dia mencium aroma wangi dari bantal disebelahnya.
Aroma kepala marsha masih menempel karena sprai zee belum diganti, dia deg degan saat aroma itu memenuhi aroma hidungnya.
Kenapa bisa perempuan itu wangi sekali. Apa marsha mandi kembang 7 rupa atau memakai satu botol shampo sekali keramas.
*Kesian marsha awas zee author sumpahin kena karma kamu wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Zeesha)
FanficAku selalu berfikir bahwa dia adalah definisi bahagia, sampai aku sadar bahwa hatiku selalu membisik kan namamu sebagai cinta. Yang sudah tertakar tidak akan tertukar. Pertemuan antara zee dan marsha bukanlah kebetulan, tentu saja semua sudah menja...