dua puluh tujuh

6.2K 405 20
                                    

Pagi ini marsha dan zee mau main kerumah aldo sama ashel, disana ada anin sama dheo juga itung itung kumpul keluarga dirumah baru mereka katanya.

Dari malam tadi sebenarnya marsha mengeluh perutnya tidak nyaman, tapi kata sang mama zee tak boleh panik itu biasa untuk ibu hamil.

"Udah siap kak?" Marsha yang dari tadi menunggu zee mandi lama sekali

"Udah siap sha, kuy" ajak zee berjalan menenteng tas marsha

"Eh kita gak kasih kado gitu buat rumah baru mereka?" Zee tiba tiba ingat jika belum memberi kado rumah baru pada adik iparnya itu

"Kasih lahhh... Yuk beli dulu" Marsha bergegas ke luar karna dia pegal jika berdiri lama lama

Mereka pergi membeli satu set perlengkapan dapur untuk rumah baru adik mereka. Zee memesan yang paling mahal maklum anak sultan.

"Yaudah yukk langsung kesana keburu ditungguin" Zee yang menggandeng marsha yang hamil besar itu

Dimobil mereka mengobrol banyak hal yang sebenarnya tidak penting.

Marsha tak biasanya bicara sebanyak ini tapi hari ini dia banya stok bahasan bersama zee.

Sesampainya dirumah aldo dan ashel mereka disambut dengan anin lagi ngerokin dheo diruang tamu.

"Lahhh daddy kenapa?" Marsha penasaran apa yang terjadi pada ayah nya itu

"Biasa begadang nonton drama korea" Anin kesel sama suaminya yang gak inget umur ini

Zee cuma ngakak ngeliat dheo yang sengaja disiksa anin, lucu baginya.

"Sabar mommy cantik" Marsha berusah membujuk ibunya itu sambil mecium pipi anin

"Ehh tumben tumbenan cium cium mommy" Anin bingung anaknya tiba tiba romantis

"Kan jarang jarang ketemu" Marsha tersenyum manis, dia benar benar merindukan ibu nya

"Ashel sama aldo mana mom?" Zee bertanya pada sang ibu mertua

"Dibelakang lagi benerin pintu" Anin menjawab sambil kembali menyiksa dheo dengan kerokannya

Zee beranjak kebelakang tapi tangannya ditahan marsha.

"Ikutt" isyarat marsha minta dibantu berdiri, dia sekarang susah berdiri jika sudah duduk

Belum sampai didapur langkah zee terhenti karena marsha tiba tiba memeluknya.

"Kenapa sha?" Zee mengelus rambut istrinya pelan

"Ga pengen aja" Marsha kembali mengeratkan pelukan nya pada pria itu

Zee membalas pelukan marsha sambil menciumi pucuk kepala istrinya itu.

"Ada yang mesra mesraan nih" sindir aldo yang langsung dicubit ashel

"Gua beliin perlengkapan dapur besok tukangnya dateng" Zee yang sudah melepaskan pelukan marsha

"Asikkk mahal nihhh, sayang abang ipar" kata aldo sok imut sambil memeluk zee

"Ajnghh najisss" Zee berusaha melepaskan aldo

Marsha tertawa melihat kelakuan mereka berdua. Setelah drama aldo dan zee mereka memutuskan untuk duduk duduk santai diruang tamu.

Ngobrol banyak hal, marsha terlihat bahagia sekali. Melihat hal itu zee merasa dia juga ikut bahagia.

"Mau kemana sha?" Zee melihat marsha beranjak meninggalkan kursinya

"Ke wc bentar" Marsha di bantu berdiri sama zee

Zee mengangguk saja, mereka lanjut mengobrol sampai sebuah triakan terdengar dari belakang.

"Arghhhhh"

Zee berlari panik, dia rasa jantungnya hampir saja meledak.

"Kamu kenapa sha" panik zee jantungnya sudah tak karuan sekarang

"Sakitt..." Rintih marsha yang belum sampai ke wc itu

Meliahat marsha kesakitan semua orang jadi panik, zee sudah lemas keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Udah mau melahirkan ini" triak anin panik

Zee bergegas mengangkat marsha kemobil, dheo yang menyetir zee memeluk marsha dikursi belakang dengan adel ashel mengikuti mereka dibelakang.

Kalian bisa membayangkan seorang azeean sedang menangis sekarang, dia benar benar ketakutan tubuhnya lemas dan bergetar.

Ketingatnya tak terbendung dan dia menangis keras sekali.

"Hei aku gapapa" kata marsha yang pucat dengan nafas yang terengah engah

Saat sampai dirumah sakit oniel langsung menangani marsha dan benar saja marsha akan segera melahirkan.

Zee disamping marsha, menggenggam tangan calon ibu itu. Melihat marsha kesakitan zee merutuki dirinya yang selama ini menyakiti marsha.

Dia menyesal dan dia takut marsha akan meninggalkannya. Setelah sekian lama bertarung dengan egonya dia akhirnya sadar bahwa dia sudah mencintai marsha.

Kali ini dia menang melawan ego nya, dia sadar bahwa dia benar benar mencintai marsha. Dia benar benar takut kehilangan wanita nya itu.

"Aku sayang kamu sha, aku cinta sama kamu sha, aku mohon bertahan ya buat aku sama anak kita, jangan tinggalin aku, aku ga sanggup tanpa kamu sha" air mata zee berlinang dia menciumi kening marsha yang masih terus berusaha itu, dia mengecup istrinya menyalurkan segenap energi nya saat itu

Marsha tersenyum akhirnya dia mendengar kalimat itu yang dia tunggu tunggu untuk waktu yang lama.

Zee menyesal baru menyadari dia akan mati bila marsha tak ada di samping nya, dia tidak sanggup jika menghadapi dunia tanpa wanita itu

Tangisan zee begitu keras, tubuhnya teguncang sampai sampai oniel harus meminta zee keluar. Dia mengganggu proses persalinan marsha.

Diluar sudah ada shani dan gracio yang ikut menunggu cucu pertama mereka. Shani memeluk tubuh zee yang ketakutan itu.

"Aku jahat ma, aku jahat sama marsha, aku salah, aku takut dia ninggalin aku, aku cinta marsha ma, aku gak sanggup kalau dia gak ada" tangis zee dalam pelukan ibunya

Shani mengeratkan pelukannya dia tau zee sedang benar benar takut sekarang.

Zee seperti bukan dirinya, dia memukul dirinya sendiri merasa bersalah pada istrinya itu. Mendengar jeritan marsha membuat zee merasa ingin menggantikan posisi istrinya itu.

Karena melihat zee yang seperti itu gracio berusaha meminta agar zee boleh masuk lagi menemani marsha.

Zee diizinkan asal tak menggangu jalannya persalinan itu. Di genggamnya tangan wanita yang dulu ia selalu acuhkan.

Diciuminya kening marsha seraya berdoa dan mengumbar kata cinta.

"Kalau aku gak berhasil kamu jangan sedih ya" bisik marsha berusaha menghapus air mata zee

"Aku cinta kamu kak, sumpah aku cuma cinta sama kamu" ucap marsha yang ikut menangis

Mendengar hal itu seakan dunianya diambil sekarang. Zee merasa dia tak membutuhkan apa pun, dia hanya membutuhkan marsha sekarang.

Jika tuhan ingin mengambil marsha maka dia juga harus ikut, karena dia merasa tak sanggup hidup tanpa istrinya itu.

Karena tangisanya zee harus kembali disuruh keluar oleh oniel.

Diluar zee mondar mandir seperti orang setengah gila dia akan diam sebentar dan kembali menangis setelahnya.

Sampai suara tangisan bayi terdengar keras sekali semua orang tersenyum senang, sampai oniel keluar.

"Sorry zoy....

Zee ambruk, dunia nya telah runtuh. Jika dia harus kehilangan marsha maka dia tidak akan melanjutkan kehidupan ini.




















*Yahhh bentar lagi selesai nihhh, tuh kan zoy apa gua bilang sekarang aja lu ketakutan 🗿

Me After You (Zeesha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang