Jangan lupa vote ya ngab
Merci
Dengan langkah gontainya zee memaksakan diri pergi kedapur, yang dilihatnya adalah baskom plastik yang isinya sudah berserakan dan seorang perempuan tergeletak tak sadarkan diri.
Zee ingin mengabaikan nya tapi apakah seorang bajingan? yang diam saja melihat istrinya tergeletak tak berdaya. Dia bergegas mengambil kunci mobil dan menggendong marsha segera menuju kerumah sakit.
"Anjirr, ini cewek kurus amat, gimana kalau dia mati yah? Ntar leher gua dipatahin ga ya sama papa" Bisik zee dalam hati mengingat gracio yang seperti singa kalau sudah marah
Marsha dibawa ke rumah sakit terdekat. Zee bergegas menghubungi kedua orang tuanya dan juga orang tua marsha. Kedua orang tua zee sampai terlebih dahulu.
"Kamu apain marsha sampe kaya gini hah ?" Marah shani sambil menjewer keras anak nya
"Mau papa hajar kamu" Sambung gracio yang siap menghajar zee
"Apaan sih enak aja!!!, mana zee tau dia pingsan sendiri kok kaga ijin dulu" Zee membela dirinya
"Terus kenapa marsha bisa pingsan ?" Shani melepas jeweran pada anak nya
"Yahhh mana zee tau mama, tiba tiba aja dia pingsan didapur, zee juga lagi nonton tadi, mungki dia lelah sama kehidupan ini" Sungut zee pada kedua orang tuanya
Tentu saja dia kesal karna orang tua nya lebih membela marsha di banding dirinya, anak kandung mereka sendiri.
Orang tua marsha pun sampai bersama aldo dan ashel.
"Marsha kenapa nak?" Tanya anin yang baru datang bersama suaminya dheo
"Lu apain dia zoy ngaku ga lo" Aldo mengintrogasi, wajar jika aldo curiga pada sahabatnya ini
"Ga tau, waktu aku lagi nonton tiba tiba ada bunyi jatuh keras banget, ternyata si marsha pingsan" Jelas zee pada semua orang yang baru datang
"Lo kaga ngapa ngapain marsha kan zee ?" Ashel dengan tatapan mematikan
"Kaga lah, tanya aja kalau udah sadar nanti" Zee sedikit kesal
Dia kesal karena terkesan semua orang menyalahkan dia atas pingsan nya marsha, padahal lelaki itu merasa tidak melakukan apapun, bicara saja mereka tidak.
Menunggu dokter selesai membuat zee uring uringan dan mengantuk, sebenarnya dia kasihan pada wanita itu, dia pucat sekali tapi zee menepis jauh jauh perasaan itu. Tak berapa lama dokter datang, dan tersenyum kearah zee.
"Selamat yah zoy" Kata dokter yang tenyata adalah oniel teman dekat zee dan aldo
"Bininye pingsan lo kasih selamat jangan ngadi ngadi deh lu nil nil" Jawab aldo nyolot kepada teman nya ini
"Selamat zoy, bini lo hamil. Dia cuma kecapekan aja, istirahat beberapa hari dia bakal sehat lagi kok, tenang. Cie yang bakal jadi bapak bapak" cengir oniel pada teman nya itu
Zee hanya bengong tanpa menjawab apapun, disaat kedua orang tua mereka menangis bahagia karena akan punya cucu, dan ashel yang memeluk aldo senang sebentar lagi akan punya ponakan.
"Ini seriusan nih ? " Zee mengelus dadanya pelan karna shock
Oniel menjawab dengan anggukan.
Zee hanya menatap lurus, dia memikirkan nasibnya yang akan lebih susah berpisah dari marsha.
Tapi dalam lubuk hatinya ada sedikit kebahagiaan karena akan jadi ayah, tapi dia bingung karena dia ingin punya anak dari fiony wanita yang dia cintai bukan marsha.
Saat marsha sudah dibawa keruang rawat inap dan zee sibuk mengurus administrasi, marsha sangat bahagia dia sangat senang bisa mengandung anak dari pria yang sangat ia cintai. Namun dia masih memikirkan perasaan zee, apa reaksi lelaki itu, apa dia bahagia? Bagaimana jika zee tak mau mengakui anak nya.
Setelah selesai dengan administrasi zee, masuk keruangan marsha di VIP. Zee masih murung tak ada sedikitpun ia menunjukan kebahagiaan nya.
Saat hari sudah menjelang malam yang lain sudah pada pulang.
"Kita semua balik dulu ya, kamu jagain marsha yang bener zee" Titah gracio yang di angguki semuanya tanda setuju
"Iya pi"
Tinggalah zee dan marsha berduaan dan saling diam, zee hanya sesekali mengecek ponsel miliknya, marsha hanya berdiam diri karna dia tak bisa melakukan apapun, poselnya masih tertinggal dirumah baju bajunya pun belum diambil oleh zee.
Sebenarnya marsha ingin meminta tolong pada zee mengambil baju dan ponselnya tapi dia takut, takut pada reaksi suaminya itu.
Bodohnya marsha, dia takut meminta tolong pada keluarga yang lain karena akan ketahuan bahwa dia tidak sekamar dengan zee. Lantas dia harus bagaimana.
"Gua mau pulang dulu, mau mandi sama ambil baju, lu mau dibawaain apa ?" Zee berbicara padanya saat dia lagi di landa bingung
"Tolong bawain baju dan hape ku aja kak boleh kan ? " Jawab marsha takut takut
Zee hanya mengangguk pada marsha, setelah sekian lama zee tidak menatap wanita itu, yang ia sadari adalah marsha semakin kurus. Bukan kah perempuan itu hamil?
"Lu gapapa kan gua tinggal sendirian ?" Zee tanpa menatap marsha
"Iya gapapa kak" Marsha senang, ternyata pria ini masih peduli padanya
Saat sampai dirumah zee mandi dan segera kekamar marsha, sebenarnya zee sedikit gugup karena ia belum pernah masuk ke kamar marsha.
Ketika masuk dia sudah dikagetkan dengan foto pernikahan mereka yang besar sekali ternyata bucin sekali marsha ini.
"Anjir gede bet nih foto, udah kek pameran aje" Kagum zee pada foto tersebut
Dia mulai mengambil baju marsha dan celana serta ya pakaian dalam marsha. Zee gugup sekali. Walaupun zee benci marsha tapi zee tetaplah laki laki yang saat mengambil pakaian dalam marsha itu dia membayangi tubuh polos marsha. dan leher jenjang putih milik istrinya itu.
Dia membuang jauh pikiran kotornya itu tapi bagaimana yah. Ada yang berdiri dibawah sana tapi bukan lampu jalan.
Zee berusaha menenangkan pikiran nya dengan mencari posel marsha, bukan nya tenang zee malah tambah tegang. Bukan apa apa karena zee hanya melakukan nya pada marsha jadi saat saat seperti ini marsha lah yang terlintas dalam pikiran nya.
Saat selesai dengan kegiatan nya dia bergegas ke rumah sakit lagi, saat dilampu merah ada suara pesan masuk dari ponsel marsha, yang membuat zee salah fokus adalah fotonya adalah wallpaper marsha. Karna itu adalah foto dirinya.
Tanpa sadar dia tersenyum, tapi saat kesadaran nya kembali dia membuang jauh jauh pikiran bahagia itu, dalam hatinya dia bisikan bahwa yang marsha lakukan adalah murahan.
Soalnya zee belum pernah seperti ini, fiony kekasihnya tidak pernah menggunakan fotonya sebagai wallpaper.
Tak membutuhkan waktu yang lama zee sampai kerumah sakit dan memarkirkan mobilnya dan segera menuju keruangan marsha.
*zee labil ahh kadang baik kadang jahat wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Zeesha)
FanficAku selalu berfikir bahwa dia adalah definisi bahagia, sampai aku sadar bahwa hatiku selalu membisik kan namamu sebagai cinta. Yang sudah tertakar tidak akan tertukar. Pertemuan antara zee dan marsha bukanlah kebetulan, tentu saja semua sudah menja...