empat

8.4K 410 8
                                    

Zee mencoba tetap tenang dan berpikir jernih dia menelpon mamanya untuk segera kerumah dia, dia memohon sebentar saja agar mamanya mau kerumahnya sekedar untuk mewawancarai mamanya tersebut.

"Mama, zee pengen nanya serius, tapi mama harus jawab jujur ya, ini obat apa?" tegas zee menahan emosi karna pikiran buruk sudah merayangi nya dari tadi

"Itu vitamin zee" Sanggah shani cepat karna dia sudah melihat kecurigaan di mata anak nya itu

"Bohong!! Zee tau mama bohong. ngaku aja sebelum zee cari tau sendiri" Zee yang sudah menaikkan sedikit nada bicaranya

"Itt...it...Itu obat perangsang, mama di suruh papa untuk nyelametin pernikahan kamu sama marsha" Lirih shani mulai menangis

"Apa!" Triak zee sangat kaget dia meremas kasar rambutnya

"Maafin mama nak, mama melakukan semua ini untuk kamu, kamu tau kan marsha cinta sama kamu zee, aldo yang ngasih tau kita semua" tangis shani pecah merasa bersalah pada putranya itu

"Benar ma, tapi zee ga cinta sama dia!! Mama tau ini bukan cara terbaik ini malah memperburuk keadaan!!! Gimana kalau tuh orang hamil? Jangan kan cinta bahkan zee ga suka sama dia" Sengit zee yang sudah mulai menangis pada ibunya itu

"Maafin mama yang ga mikir panjang" tangis shani memeluk putranya tersadar bahwa yang dikatakan putranya itu benar

"Sudahlah mama jangan nangis, jangan lakuin hal seperti ini lagi ma" Zee sedih melihat ibunya menangis seperti ini

Marsha mendengar percakapan ibu dan anak itu dari kamarnya walau samar samar, dia tau zee tidak mencintainya tapi tetap saja itu sakit, dia kemarin sempat berpikir bahwa zee sudah mulai sedikit membuka hatinya.

Saat shani pulang zee menghilang entah kemana. Dan ya tentu saja marsha menangis pilu memikirkan nasib rumah tangganya yang tidak tau mau di bawa kemana. Dia melayani zee dengan tulus, dia sangat menyukai prianya. Zee yang bersikap baik hati dan lucu pada semua orang kecuali pada marsha.

Ternyata zee pergi menemui aldo di kafe langganan mereka punya sahabat mereka flora untuk menuntut penjelasan dari temannya itu.

"Maksud lo apaan ngadu ke nyokap gua do? lu ngajak baku hantam?" Zee berapi api

" Nyokap ? Persaan bokap lu dah yang ngancem gua kemaren. Gua diancam zoy, gile bokap lu ngeri kalau mode galak, emang kenapa lu di marahin yak? " aldo santai tidak merasa bersalah sama sekali

"Bukan jing lebih parah!.." Dia menceritakan semuanya pada aldo

"Anj sumpah lu ? " Kaget aldo tak menyangka

"Iya do makanya gua emosi banget, tapi sebenarnya gue penasaran sama satu hal, lu direstuin sama ashel tapi kenapa marsha dijodohin ? Aneh kan, secara kan yang kakak si ashel kenapa ga kalian duluan yang nikah ?" Zee sangat penasaran akan hal

"Gua gak tau zoy, kek nya marsha yang minta dijodohin sama lu dah. Soalnya ashel pernah cerita kalau marsha cerita soal lu ke nyokap bokap mereka" Jawab aldo sambil memotong kue dihadapannya

"Serius lu do ? Jangan gila lu do" kata zee mengerutkan keningnya

"Serius anjirrr ashel sendiri yang bilang waktu itu, gua kira lu tau makanya lu mau di jodohin" Jawab aldo meyakinkan zee

"Mana gue tau njir" Zee emosi mendengar fakta tersebut

"Biarin aja lah zoy, dia juga udah suka sama lu dari lama banget" Bijak aldo

"Eh gak bisa gitu dong!! Dia udah ngehancurin kehidupan impian gua sama fiony"  Zee memanyunkan bibirnya tanda tak suka

"Lu cari apaan lagi sih zoy? Marsha cantik, pinter,dia baik, dia cinta juga sama lo, mau apaan lagi lo?" cerca aldo sambil melotot ke zee

"Gua gak cinta dia do" jawab zee lemas

"Lu nyoba aja belum udah kek gitu, gue tau lu gak mau di kejar cewek zee, lu ilfeel. Tapi gua rasa lu udah cukup dewasa untuk melihat ketulusan seseorang, jangan sampe lu nyesel nantinya kata abah gua cinta itu bisa datang karna terbiasa" nasihat aldo yang memantul tak didengar zee, tumben saja sahabatnya ini bijak

"Gak bisa do. Gua harus balas dendam sama dia yakali dia enak enakan sedangkan gua menderita" misuh zee

"Serahlu dah jangan nyesel aja nanti, awas aja lu dateng ke gua sambil nangis nangis gua ketawain lo" jawab aldo malas

Setelah dari kafe emosi zee membara kembali, dia kesal, pada marsha ternyata semua ini adalah ulah marsha, bukan niat baik kedua orang tua mereka. Perjodohan dan pernikahan yang gila ini, perpisahan dia dengan fiony yang mengharuskan dia hidup bersama dengan wanita yang tidak ia cintai.

Zee yang kemarahan nya kemarin kemarin sedikit teredam oleh sikap marsha yang selalu baik dan sabar padanya sekarang mulai panas lagi. Dendam nya menyala lagi malahan tambah besar. Dia benci wanita itu, sok baik ternyata ular yang melakukan segala cara untuk bersama zee yang membuat dia harus berpisah dari wanita yang dia cintai.

Zee pulang dengan keadaan yang kacau mukanya kusut dan ditekuk marsha yang awalnya ingin menyapa nyalinya menjadi ciut, pria itu masuk kamar sambil membanting pintu. Apa yang terjadi pada prianya ini, dia sedih melihat zee seperti ini.

Semenjak kejadian laknat itu hubungan mereka yang awalnya sudah renggang semakin merenggang. Bahkan zee sudah tidak pernah lagi bicara pada marsha, jika ditanya ia akan mengangguk, menggeleng atau sekedar menggankat bahunya.

Dunia pun tau zee buka tipe pria yang jahat, ia bilang ia ingin balas dendam tapi ia tidak melakukan apapun yang ia lakukan hanya mendiamkan marsha saja. Pria itu tidak mencaci atau bahkan memukul, ia hanya benci pada marsha dan keadaan ini. Zee semakin dingin dan bahkan menganggap marsha tidak ada.

//////////////////////////////////////////////////////////////////////

Hari ini adalah hari sabtu seperti biasanya zee libur dan ia akan asik main game atau nonton film sampai sore. Saat asik nonton film di depan tv, zee di kejutkan dengan suara benda jatuh keras sekali dari arah dapur, asalnya zee tidak peduli. Tapi hatinya merasa penasaran apa yang terjadi di dapur.




































*Azizi mode diam ngeri yak

Me After You (Zeesha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang