Marsha tenggelam dalam lamunan tak berujungnya.
"harus apa aku Tuhan? Aku benar benar bingung dengan perasaan suamiku ini. Ia terkadang baik sekali dan kadang menjadi dingin sekali. Aku sedang mengandung anaknya namun pria yang kucintai mencintai orang lain"
"Tapi aku bisa apa ? Sungguh ini bukan kesalahan nya. Ini salah ku mencintainya, dia pun harus kehilangan orang yang dia cintai"
Setelah menyelesaikan semuanya zee keluar meninggalkan marsha sendirian, kamar sudah disusun sedemikian rupa sehingga jika orang melihatnya bisa dipastikan orang yang tinggal dikamar ini ada dua.
Menunggu sedikit lama sampai makanan pesan antar yang dipesan zee datang, mereka makan bersama zee membelikan marsha bubur.
"Kok belepotan sih" Zee menghapus sedikit makanan di sudut bibir marsha
Zee bersikap manis pada marsha bukan karena dia menyukai wanita ini tapi karena ada mama disebelahnya. Anggap saja ini pemanis dalam drama yang dia mainkan.
Dia berakting seakan mereka adalah pasangan bahagia, zee tidak mau jika suatu saat mereka berpisah dia akan disalahkan kedua orang tuanya.
"Kamu besok ke kantor kan?" Tanya shani pada putranya
"Iya ma, besok juga ada meeting penting yang ga bisa zee tinggalin" Jawab zee menatap ibunya
"Hemm yaudah gapapa, tapi jangan lama lama kalau semua urusan selesai cepat pulang jaga istri kamu" Shani bergegas menghabiskan makanan nya
"Emang papa gapapa ditinggal sendirian ma? Nanti galau tuh bapak bapak satu" kata zee mengejek papanya yang manja sekali jika berurusan soal ibu negaranya ini
"Gapapa, cuma bentaran doang kok emang tuh aki aki lebay banget udah mau punya cucu juga" Omel shani saat memikirkan tingkah suaminya, yang dari tadi saja sudah spam chat mengaku dirinya tersiksa menahan rindu
"Ajak aja kesini ma, kasihan nanti papa galau abis itu buat buat status di pesbuk kan ga lucu" Zee yang sambil membayangkan papanya yang sering alay di sosial media
"Udah udah, kamu bawa marsha istirahat sana" Jawab shani membersihkan piring kotor
"Biar marsha aja yang cuci piringnya ma" marsha merasa tidak enak pada ibu mertuanya itu
"Jangan, kamu masih sakit. Ingat kata oniel kamu harus istirahat selama seminggu" Titah shani mencegah menantunya kesayangan nya itu
"Ini apaan sih drama mertua menantu? Yaudah abis ini biarin aku aja yang cuci piring mama sama marsha istirahan aja sana di kamar masih masing" Jawab zee yang pusing melihat tingkah ibu dan istrinya
Zee dan marsha masih terduduk, mereka duduk bersebelahan shani hanya tersenyum dan masuk kekamarnya, sebenarnya dia masih mengintip dari pintu yang ia tidak tutup rapat.
kamar marsha masih bisa terlihat dari meja makan Dan lucunya zee tau mamanya sedang mengintip hal itu sangat kelihatan jelas, mama nya benar benar tidak bisa jadi mata mata.
"Mama ngintip dari pintu" Bisik zee pada marsha pelan sekali
Marsha memutarkan pandangannya menuju kamarnya yang sedang dipakai mertuanya itu.
Tapi zee bergegas mengalihkan pandangan marsha yang membuat pandangan mereka bertemu, bahkan wajah mereka terlalu dekat.
Zee segera menjauhkan mukanya dari marsha, hampir saja jantung kedua manusia itu meledak. Zee membawa marsha kekamar, mereka hanya menghabiskam waktu dengan urusan masing masing.
Setelah makan malam zee bergegas mandi, ia gugup akan tidur dengan marsha. Zee menggosok badannya dengan sabun yang banyak ia takut badan nya bau dan tercium oleh marsha.
Saat ingin tidur zee gelisah karena aroma gadis itu mengganggu indra penciuman nya. Wangi lembut seperti bayi itu membuat zee justru terjaga.
Dia sangat suka aroma kulit wanita itu.Tubuh mungil itu sedang berbaring disamping zee tertidur dengan tenang membuat zee deg degan, padahal disisi lain tadi marsha berusaha mati matian untuk tidur karena disebelahnya ada zee.
Mereka tidur bersama hanya ketika masih pengantin baru dan saat mereka melakukan yang iya iya pada saat itu.
Zee yang awalnya mengabaikan marsha dan tidak pernah menatapnya menjadi sadar jika dia berdekatan dengan wanita ini pikiran nya akan liar.
Padahal saat berdekatan dengan fiony dia tak pernah merasakan ini, darahnya berdesir saat didekat marsha. Apa karna dia pernah melakukan hubungan badan dengan marsha.
Saat berusaha tenang zee mendengar lenguhan dari istrinya itu, yang membuat zee terbayang desahan marsha saat mereka membuat zee junior saat itu.
Zee yang berusaha mati matian untuk tidur akhirnya tertidur juga walaupun butuh waktu yang lumayan lama.
Saat bangun dipagi hari marsha dikejutkan oleh tangan kekar yang melingkar dipinggangnya, zee memeluknya sambil tertidur.
Tanpa terasa marsha tersenyum melihat perlakuan lelaki yang sudah menjadi suaminya ini, marsha menikmatinya ia hanya takut merasakan kejadian ini hanya 1 kali dalam hidupnya.
Ia tau zee tidak mencintainya, jadi dia harus mempersiapkan mental jika suatu saat pria yang ia cintai ini meninggalkan nya.
"Ganteng banget sih kak"
Marsha menikmati suara hembusan nafas zee yang tenang, menunggu zee bangun dan mengakhiri moment yang membuat marsha bahagia ini.
Saat zee bangun ia kaget melihat tangannya sedang memeluk marsha, marsha yang menyadari hal itu pura pura tidur. Zee lega marsha belum bangun, padahal marsha sudah bangun dari tadi.
Ia bergegas mandi untuk pergi kekantor, biasanya ia akan berkeliaran dikamarnya menggunakan kolor saja, tapi karena ada marsha pergerakan nya sedikit terganggu.
Sarapan ternyata sudah dimasak ibunya, setelah makan zee bergegas kekantor tanpa pamit pada marsha.
"Ga pamitan sama marsha" curiga shani pada anaknya
"Ga usah ma dia masih tidur kasihan kalau dibangunin kayanya masih capek banget" jawab zee cepat yang menyadari kecurigaan ibunya pada dia dan marsha
"Yaudah kalau gitu" ucap shani lega melihat kepedulian anaknya pada sang istri
Dikantor zee menyibukan dirinya dengan pekerjaan, zee menghela nafas kasar ketika ia benar benar tak bisa konsentrasi karena otaknya terus terusan memikirkan aroma marsha
Zee mengambil foto fiony yang ada dimeja kerjanya, dia menciumi foto itu jujur dia masih sangat mencintai fiony dan menunggu waktu yang tepat untuk berbaikan dengan kekasihnya itu.
Zee hanya takut ia yang mulai terbiasa dengan marsha dan akan segera melupakan fiony dan jatuh cinta pada si marsha itu yang menghancurkan hidupnya.
Zee masih menyimpan dendamnya pada marsha. Ia masih merasakan kemarahan pada wanita itu, wanita yang menggunakan segala cara agar bisa hidup dengan nya.
*Kalau kalian pilih marsha atau fiony yang bakal sama zee ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Zeesha)
FanfictionAku selalu berfikir bahwa dia adalah definisi bahagia, sampai aku sadar bahwa hatiku selalu membisik kan namamu sebagai cinta. Yang sudah tertakar tidak akan tertukar. Pertemuan antara zee dan marsha bukanlah kebetulan, tentu saja semua sudah menja...