tiga belas

5.9K 519 28
                                    

Eitssss tunggu dulu yang sebelumnya udah vote belum ?
Vote dulu ya



Merci




Hujan mulai membasahi tubuh wanita itu dia berkeliling mencari zee dalam keadaan pencahayaan yang minim dan hati yang panik, di temukannnya mobil zee terparkir dan ada zee yang sedang tidur didalamnya.

"Akhirnya" Lirih marsha yang melihat pria itu dari kajauhan

Marsha menangis saat menemukan zee diketuk nya pelan kaca mobil zee dia berdoa dalam hatinya agar prianya baik baik saja. Zee dikejutkan saat melihat istrinya itu hujan hujanan.

Zee membuka kaca mobil dan menyuruh wanita itu masuk, marsha sangat bersyukur pria itu baik baik saja.

"Kamu gila sha? Kenapa malah hujan hujanan" Kata zee saat melihat perempuan itu sudah basah kuyup.

Bukannya menjawab marsha malah memeluk zee erat dan menangis.

"Kakak kemana aja, kenapa belum pulang jam segini" kata marsha disela sela isakannya

Zee melihat jam dan menepuk jidatnya, dia ketiduran di danau karna capek menangis dan saat menyadari hari telah gelap, dia bergegas kemobilnya tapi dia terlalu ngantuk untuk menyetir dan berujung tidur dimobil.

Saat menangis tadi dia mengaktifkan mode silent di ponselnya karna tak mau di ganggu.

Zee seketika baper melihat betapa khawatir istrinya ini, disaat dia menangisi perempuan lain, istirnya malah menangisi dirinya yang belum pulang betapa bajingannya seorang azeean pikirnya.

"Sorry ya sha"

Dia bahkan membiarkan tubuhnya ikutan basah demi membalas pelukan marsha, hatinya yang sedang bersedih pun sangat butuh pelukan ini, dia merasa sangat bersalah pada wanita dihadapannya.

Dia merasakan tubuh wanita ini dingin sekali, bajunya juga tipis dan zee baru tersadar akan sebuah fakta bahwa istri nya ini sedang hamil dan dia berhujan hujanan mencari zee.

Beruntung zee memiliki jaket di mobilnya dia memakaikan jaket itu ditubuh marsha dan segera bergegas pulang.

"Ngapain lu nyari gua dengan keadaan kayak ini sih? gimana kalau lu sakit lagi sha" Kata zee dalam perjalanan

"Aku lupa, aku panik kakak belum pulang jam segini padahal janji nya pergi sebentar, terus gabisa di hubungin lagi" jawab marsha masih menangis dan sedikit menggigil

Pria itu merasakan hatinya mencair melihat kebucinan wanita ini, tanpa sadar dia tersenyum.

"Lain kali kalau ada apa apa kamu nya tenang dulu, jangan panik" Zee iba melihat perempuan ini kedinginan hanya demi mencarinya

Sampai dirumah dia mendapati kedua orang tuanya didepan rumah dengan tatapan mematikan, tapi zee membuang jauh ketakutanya karena yang terpenting adalah marsha sedang kedinginan sekarang.

Dia membantu marsha masuk kerumah, orang tuanya menatap meminta penjelasan dan zee memberikan isyarat kepada mereka untuk menunggu.

"Kamu mandi dulu ya kan tadi kan kena air hujan, aku ke depan dulu nemuin mama papa"

Disuruhnya istrinya mandi air hangat dan beristirahat dikamarnya dan dia keluar lagi untuk memberikan penjelasan pada kedua orang tuanya.

"Azeean!!!! darimana saja kamu HAH!!!" marah cio pada putra tunggalnya

"Maafin zee pa ma" tunduk zee mulai menangis

Zee menangis dia meluapkan semua yang terjadi hari ini, soal patah hatinya, soal betapa dia terluka, betapa dia ingin bunuh diri, bagaimana dia menderita selama ini. Malam itu adalah saksi seorang anak yang merasakan kesakitan yang amat sangat.

Me After You (Zeesha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang