Eitssss tunggu dulu
Udah vote belum
?Setelah memikirkan banyak hal zee keluar lagi dari kamar, hari liburnya harus diisi kegalauan hatinya. Didudukkan nya tubuhnya disamping istrinya yang lagi nonton drama korea tentang pelakor.
Marsha marah marah sendiri terhadap apa yang di tontonnya. Rasa kesal nya terhadap para pemain padahal itu hanya akting saja.
"Kanapa sih cemberut aja" Marsha yang mulai menyadari kegalauan hati suaminya
"Kamu sih!!" Zee sambil memannyunkan bibirnya
"Lah kok aku sih" Marsha merasa dia tidak membuat kesalahan hari ini
"Tadi ngapain bilang bilang kayak gitu?" Jujur saja zee sangat kesal pada istri nya ini
"Astagaaa,,, kan seandainya sayangku" Marsha mencubit pipi zee gemas
"Tuh dekk papa kamu pundungan" Marsha seakan berbicara pada anaknya didalam perut
"Gak nak mama kamu aja yang ga peka jadi orang" sewot zee ikut mengelus perut istrinya
Saat merasakan tendangan dari perut marsha, zee malah tersenyum. Tapi saat pandangannnya beralih ke marsha, hatinya mulai terasa sakit lagi teringat akan perkataan marsha tadi.
"Besok kan minggu, mau jalan jalan gak?" Zee yang merasa hatinya masih tak tenang tapi dia mencoba mengabaikan nya saja
"Yukkk aku bosan, kemana?" Marsha antusias mendengar ajakan zee
"Ke rumah mommy kamu aja, sekalian bantuin namain undangan nikahan aldo ama ashel soalnya mereka nulisnya satu satu kata aldo" Zee yang sok ngide
"Yaelahhh kesana, yaudah deh gapapa dari pada dirumah aja" Jawab marsha sedikit lemas
"Entar kalo dah pulang dari sana baru deh ke tempat lain, terserah ibu ratu mau kemana" Zee peka kali ini dia ingin menghibur sang istri
"Yesss, oke janji yahh" Marsha merasa sangat bahagia mendengar ajakan zee kali ini
Saat hari menunjukan pukul dua siang seorang azeean yang dari tadi menguap menemani istrinya nonton malah tertidur bersender pada istrinya yang sering dia bilang kura kura terbalik itu.
"Kak, kalau mau tidur kedalam sana" Marsha yang berusaha menyuruh zee pindah kekamar
Zee tak menjawab dia hanya berdiri lalu menarik tangan marsha untuk ikut bersamanya. Marsha bergegas mematikan tv dan mengikuti zee, dia juga sedikit mengantuk.
Zee yang matanya masih terpejam pun langsung merebahkan dirinya dikasur, saat merasakan istrinya disebelahnya dipeluknya tubuh kecil berperut buncit itu.
Dalam hatinya dia berharap bahwa istrinya ini tak akan pernah meninggalkan nya. Dibukanya sedikit matanya dan mencium kening istrinya lama.
"Kenapa sih tumben romantis" heran marsha melihat perlakuan zee barusan
"Ga pengen aja" Zee kembali menutup matanya
Mereka tertidur sampai sinar matahari mulai berganti warna, marsha yang terbangun tertawa melihat zee yang memasukkan tangannya kebaju istrinya dan meletakannya diatas "itu"nya marsha.
"Dasar kebiasaan" Marsha mengeluarkan tangan zee dari dari atas "itu" Dan menarik bra nya kembali
Marsha bergegas mandi dan menyiapkan makan malam, saat aroma masakan masuk kehidung nya zee terbangun dan menyadari marsha tak ada disampingnya.
Berarti wanita itu sedang memasak, zee mengumpulkan nyawanya yang masih berserakan dialam mimpi untuk segera mandi. Selesai mandi dia membawa tubuhnya kedapur ketempat dimana istrinya berada.
"Kamu mau dibantuin ga?" Zee yang masih gelisah karena perkataan marsha tadi siang
"Ihh tumben" Marsha melihat perubahan zee yang cukup luar biasa
"Kamu jangan capek capek" Zee memeluk istrinya dari belakang meletak kan dagunya di pundak marsha
"Enggak kok, kamu duduk dimeja aja sebentar lagi ini mateng kok" Marsha mengelus tangan zee yang melingkar dipinggang nya
Tak berapa lama marsha datang dan langsung mengambilkan makanan untuk zee. Dia yang melihat itu ditambah perkataan marsha siang tadi malah baper dan sedih lagi.
"Kamu jangan lagi ngomong kaya tadi siang sha" sedih zee yang tampak sangat jelas
"Astaga masih aja dipikirin, iya iya maaf yaaaa sayang, utututu sini peluk" Jawab nya yang melihat jelas kesedihan di wajah zee, di cium nya pipi pria itu
Marsha senang setidaknya zee masih memikirkan dirinya walaupun pria itu tak pernah mengungkapkan cinta padanya.
Mau seberapa lama pun marsha akan menunggu saat dimana hati zee akan hanya untuknya.
*zoy jangan nyesel aja ya kalau kelamaan ungkap kan cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Zeesha)
Fiksi PenggemarAku selalu berfikir bahwa dia adalah definisi bahagia, sampai aku sadar bahwa hatiku selalu membisik kan namamu sebagai cinta. Yang sudah tertakar tidak akan tertukar. Pertemuan antara zee dan marsha bukanlah kebetulan, tentu saja semua sudah menja...