BAB 8-Kenapa

2.6K 228 1
                                    

Lelaki bermata rubah itu terlihat berdiri dari kursinya lalu berjalan menuju washtafel untuk membersih kan peralatan makannya.

Heeseung melihat sekilas lelaki itu berjalan menjauh dan berakhir memasuki kamarnya. Sebenarnya ia merasa aneh saat ini, tatapan anak itu berubah, tidak seperti tatapan yang dulu ia kenal.

Mata rubah yang selalu terlihat hangat itu kini lebih telihat dingin dan sangat menyeramkan, sejujurnya.

"Apa dia lagi cari perhatian?" Tanyanya dalam hati.

Tak ingin ambil pusing lagi leeseung kembali memotong steaknya, dan menyuapkan kembali kemulutnya.

"Apakah dia mulai tau diri" tiba-tiba jake membuka pembicaraan kembali.

"Mungkin" jawab heeseung singkat

"Bukankah ini jauh lebih baik, tidak ada lagi orang yang cringe yang suka bersikap sok imut." Jake kembali bersuara.

"Yakan ki, bukan kah kau juga muak melihat tingkah nya yang sok imut" jake melihat ke arah niki.

Niki hanya mangut-mangut, menjawab pertanyaan jake.

"Kalian terlalu berlebihan" akhirnya jay membuka suara, lalu berdiri dan meninggalkan mereka yang bingung dengan maksud dari perkataan jay.

Tak lama bisa heeseung lihat jay berjalan masuk kearah kamarnya dan tak lama keluar kembali membawa paparbag menuju kamar sunoo.

"Hyung, tidak bisakah kalian berbaikkan dengan sunoo hyung?" Jungwon berbicara tanpa menatap heeseung

"Itu tidak mudah won, bahkan sampai saat ini dia tidak ada meminta maaf" tutur heeseung.

"Apa yang salah hyung sampai sunoo hyung harus meminta maaf" tanya jungwon pelan, sedikit takut sebenarnya pada hyung tertua.

Heeseung terdiam, begitupun dengan yang lain.

"Kalian menjauhinya dan mengatai nya hanya karena sunoo hyung menyatakan perasaannya pada hyung. Kalau mungkin sunoo hyung dikasih kesempatan milih, mungkin sunoo hyung juga ga mau perasaan sukanya pada hyung tumbuh seperti sekarang. Hyung punya hak untuk menolaknya, dan sunoo hyung punya hak untuk menyukai siapa pun hyung. Aku harap permasalahan ini cepat selesai hyung. Aku akan coba berbicara pada sunoo hyung juga"

jungwon sedikit mengumpulkan keberanian nya untuk berbicara seperti sekarang. Kemudian jungwon berdiri berjalan menuju kamarnya setelah membersihkan peralatannya.

"Ada apa dengan mereka?" Tanya jake bingung.

Malam ini heeseung duduk merenung di atas tempat tidurnya. Sebenarnya perkataan jungwon ada benarnya, dia adalah hyung tertua seharusnya dia bisa lebih dewasa lagi menangani masalah ini.

Heeseung keluar kamar untuk mengambil sebotol Wisky dari tempat penyimpanan, lalu berjalan kembali menuju kamarnya.

Dituangkannya sedikit minuman keras itu kedalam gelas dan mulai menikmati nya.

Dalam pikirannya heeseung merenung kan mengapa ia sangat marah akan hal ini. bukan kah mereka sangat dekat? Apa yang membuat nya setidak terima ini?

(END) Menjauh (Lagi Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang