Kamar jungwon menjadi saksi bisu betapa dingin dan mencekam keadaan mereka berdua saat ini. Seperti ada bom yang siap meledak bila salah satu dari mereka ada yang membuka suara.
Heeseung sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya, mungkin untuk mencari pertolongan supaya pintu kamar ini dapat dibukakan.
Sedangkan sunoo hanya tertunduk dalam dengan wajah yang ditutupi oleh topi hoodie nya. Tak terasa sudah hampir 30 menit mereka hanya saling diam menikmati atmosfer panas yang menyesakkan.
"Hyung, na nomu mianhae"
Akhirnya setelah menggumpulkan segala keberanian yang tersisa didirinya, sunoo memutuskan untuk membuka mulutnya.
Tidak ada respon dari heeseung, tapi tanggannya sudah berhenti mengetik. Melihat heesung yang tidak mengatan kan apa-apa sunoo melanjutkan pembicaraanya.
"Maaf karna membuatmu tidak nyaman hyung. Maaf karna salah paham terhadap kebaikanmu hyung. Dan maaf karna dengan lancang menyukaimu"
Sunoo menggigit bibirnya sejenak lalu mencoba menatap heeseung dan mencoba tersenyum.
Belum sempat heeseung membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu, sunoo melanjutkan ucapannya membuat heeseung kembali merapatkan bibirnya.
"Hyung, aku berjanji akan menghilang kan perasaan ini secepatnya, dan aku berjanji untuk tidak terlalu sering berkeliaran berada disekitar hyung dan tidak berintraksi kepadamu diluar dari kepentingan grup supaya hyung tidak merasa risih."
"Dan aku akan minta maaf saat ini, bila nanti aku akan mencoba berintraksi dengan hyung didepan kamera, supaya pengemar kita tidak merasa khawatir. Maaf kalau aku egois hyung."
Sunoo lalu terdiam merasa takut, apakah ia ada mengucapkan perkatan yang salah.
Perkataan sunoo membuat heeseung terdiam. Padahal sebelumnya ada hal yang ingin heeseung katakan pada sunoo, tapi ia urungkan selain karna gengsi, perkataan sunoo sebelumnya membuat perasaannya tak menentu.
Bukankah seharusnya heeseung senang kalau sunoo meminta maaf dan berjanji menghilangkan perasaannya?
Tapi disisi lain ada perasaan kecewa mendangar penuturan sunoo bahwa sunoo akan melupakannya, karna sebenarnya heeseung pun tidak memahami perasaanya yang sebenarnya.
Lamunan heeseung dibuyarkan dengan sunoo yang tiba-tiba berdiri dan berjalan menuju pintu kamar jungwon. Dilihatnya lelaki kecil itu terus mencoba memutar knop pintu berusaha untuk membukanya. Tetapi usahanya sia-sia, sang empunya kamar menggunci mereka dari luar.
●
Diluar kamar, jake dan niki sedang menempelkan telinga mereka ke daun pintu kamar jungwon, berharap dapat mendengar pembicaraan dari kedua insan yang terjebak didalam.
Sunghoon hanya bersidekap dada melihat kelakuan random dua bocil yang sedari tadi mencoba menguping padahal tidak ada yang bisa mereka dengarkan, padahal sebenarnya sunghoon pun penasaran dengan apa yang terjadi didalam.
"Apa yang kalian dengar?" Tanyanya pada dua orang yang berjongkok itu
"Eobseo" jawab mereka serempak sambil menatap keatas menatap sunghoon yang berdiri.
Pletak
Sunghoon memukul kepala belakang kedua bocah itu.
"Yah hyung, mengapa kau memukul kepala kami" ujar niki sambil mengusap-usap kepalanya, pura-pura kesakitan.
"Fuck, i will kill you" imbuh jake sambil mengeluarkan tinju nya.
Sunghoon hanya memutar bola matanya malas, dan berbalik badan berniat meninggalkan mereka yang kembali heboh mencoba mendengar kan pembicaraan orang yang terkurung didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Menjauh (Lagi Revisi)
Fanfic[Book ini udah tamat, aku harap kalian yang tertarik baca book ini bisa bantu support aku ya, dengan cara jangan lupa tinggalkan VOTE atau KOMEN-nya ya:)] Btw lagi aku revisi, buat kalian yang masih mau baca monggo. Tapi mungkin nnti bakal ada sedik...