bab 32 (senja kala itu)

2.8K 237 24
                                    

Seorang lelaki membelah keramaian ruangan siang itu, dan sedikit terburu menuju ruang ganti. Setelah mati-matian memperjuangkan agar bagiannya didahulukan terlebih dahulu untuk hari ini dan memohon pada jay untuk memberi tahunya didesa mana orang yang sangat ia rindukan itu tinggal saat ini.

Heeseung dengan cepat mengganti pakaian yang digunakannya untuk pengambilan musik video. Menggambil tas nya dan memasukkan hal-hal yang ia perlukan. Setelahnya memasuki mobil perusahaan yang ia larikan tanpa izin.

Ia melaju dengan kecepatan sedang sembari bersenandung riang. Ia benar-benar tak sabar untuk bertemu sunoo saat ini, setelah lelaki itu menghilang selama 6 bulan lamanya.

GPS nya mengatakkan bahwa ia telah sampai kedesa yang jay sebutkan. Heeseung memarkirkan mobil itu sama seperti kemarin jay memarkirkannya. Lalu berjalan keluar dengan hati yang berdebar tak karuan.

Mencoba memikirkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan pada sunoo nanti ketika ia melihatnya, sambil terus celingak celingguk menyusuri daerah pedesaan itu.

Heeseung mendekatkan dirinya pada supermarket kecil yang ia lihat didepannya. membeli beberapa makanan ringan hanya sebagai alasan agar dia dapat bertanya nantinya. Heeseung mendekat ke meja kasir, disana berdiri seorang perempuan seumuran ibunya yang masih terlihat cantik diusianya.

"Sepertinya aku tidak pernah melihatmu sebelumnya, apakah kamu hanya berkunjung kedesa ini?" Tanya perempuan itu sambil menscan belanjaan heeseung .

"Benar bi, aku sedang berkunjung untuk menjumpai teman ku disini"

"Temanmu? Sunoo?" Ucapan sang bibi membuat heeseung terkejud

"Ah nee, bagaimana bibi bisa tau?" Tanya nya bingung

"Didesa ini tidak banyak anak seusia kalian, dan melihat penampilan mu aku bisa langsung tau kau memiliki pekerjaan yang sama dengan sunoo" ucap si bibi masih dengan senyumannya.

"Oh iya bi, bisakah bibi memberi tahuku dimana rumah sunoo?"

"Rumah sunoo berada diujung dari desa ini, setelah kau mendapati perkebunan bunga kau akan langsung mendapatkan rumah sunoo" ucap si bibi mengarahkan heeseung.

"Ahh terima kasih banyak bi" ucap heeseung sambil menurunkan kepalanya sebagai tanda penghormatan.

"Tapi mungkin kamu tidak akan menemukan sunoo jam segini dirumah" ucapan bibi itu barusan seketika melunturkan senyuman heeseung.

"Ah benarkah bi? Jadi dimana aku dapat menemukannya?" Tanya nya lagi dengan wajah memelas.

"Dia sedang berlayar bersama putriku hari ini" ucap si bibi mantap

"Berlayar? Menggunakan kapal?" Tanya heeseung memastikan dengan nada yang sedikit kecewa.

"Eum dengan kapal, kapal-kapalan" ucap si bibi akhirnya dengan sedikit terkekeh.

"Kau mengejutkan ku bi" jujur heeseung sembari mengelus dadanya.

"Mereka ada didanau ditengah desa, kau bisa menggambil jalan disebelah lalu berjalan lurus, kau akan menemukan mereka disana" ucap si bibi sambil menunjuk belokan disamping tokonya.

Heeseung sekali lagi berterima kasih sambil menundukkan kepalanya. Dengan senyuman dan plastik hitam ditangannya, heeseung berjalan cepat kearah yang bibi tadi tunjukan.

Heeseung memelankan langkahnya, dihadapannya terbentang danau indah dengan pemandangan gunung dibelakangnya, disekeliling danau itu ditumbuhi bunga-bunga dengan berbagai warna.

"Ah ini memang suasana yang sangat sunoo sukainya" rancaunya pelan.

Dibagian tidak terlalu ketengah dari danau itu bisa dengan jelas dia lihat. Seorang pemuda berambut sedikit panjang yang dikucir bagian poninya duduk diatas batang pohon yang mengambang dengan seorang gadis dihadapannya.

(END) Menjauh (Lagi Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang