BAB 11-Eric, Teman Baru

2.8K 231 7
                                    

Acara penghargaan MAMA akan dimulai pada jam 7 malam. Tapi para artis harus sudah bersiap di tempat dari sore hari untuk menyiapkan semua kebutuhan performance mereka.

Maka disinilah sunoo berada, duduk diruang tunggu enhypen sambil membiarkan seorang wanita mengoleskan segala macam make up kewajahnya. Menutup kupingnya dengan heatset wireless, mencoba menulikan pendengarannya dari semua perbincangann hangat member lain yang tak dapat ia selami.

Setelah selesai dengan make up nya sunoo meminta izin kepada sang manager untuk mencari udara segar sebentar, lalu tak lupa izin pada sang leader. Tak lupa meminta sang leader untuk menghubunginya bila ia terlalu lama keluar.

Sunoo berjalan keluar membawa tas tangannya meninggalkan ruangan yang terasa amat menyesakkan.

Rooftop, disinilah sunoo berada.

Tangan kecilnya menarik resleting tas kecil itu, mengeluarkan sekotak rokok dan pemantik yang sangat disukainya.

Dibakarnya ujung dari gulungan itu sembari menghirup dalam-dalam asap hasil bakarannya, sambil menatap jauh kedepan menatap kearah kota tokyo yang terlihat sibuk petang ini.

"Hai" sunoo dikejutkan dengan suara sapaan seorang laki-laki yang berasal dari belakangnya.

Matanya membola dengan tangan yang refleks mencoba menyembunyi kan rokok dilipatan jari yang sudah ia hisap.

Sunoo seketika membungkukkan badannya menyapa yang ia tahu orang ini berada digrup yang lebih dahulu debut dari grupnya, walau ia tak begitu mengenalnya.

"Anyeonghaseyo sunbae-nim" ucap sunoo yang kicep.

"Aniyeo, jangan takut. Aku tidak akan memarahimu karna merokok" ujarnya yang terdengar bercanda.

"Kamu sunoo kan? Kenalin nama ku Eric" ucapnya sambil mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan dengan sunoo.

Sunoo merasa sedikit bingung bagaimana sunbae ini tau namanya. Tapi ditepisnya pikiran itu dan menerima uluran tangan sunbae nya itu yang terlihat masih menunggu sambutan tangannya.

"Namaku sunoo sunbaenim" pria didepan sunoo ini mengangguk.

"Aku sudah sudah tau manis" sahutnya, sedikit menggoda.

Sunoo yang mendengar dirinya disebut manis oleh orang yang asing hanya diam dengan pupil mata yang melebar.

"Hahaha kau sangat lucu kim sunoo" lelaki bernama eric itu terkikik mendapati reaksi menggemaskan dari sunoo, yangmembuat sunoo kembali mengerjabkan matannya berkali-kali.

"Sedang apa disini?" Tanya eric setelah puas menertawaakan tingkah lucu sunoo dihadapanya.

"Hanya mencari udara sunbae, sunbae sendiri kenapa kemari?"

"Mengikutimu"

"Mwo?" Heran sunoo atas jawab eric

"Aku mengikutimu, tadi kau lewat dari depan ruangan kami. Jadi aku ikuti kamu kemari" jujurnya.

"Kenapa mengikuti sunoo?"

"Mmm bilang saja langlah awal?" Jawab eric rancu, tidak membuat sunoo puas.

"Langkah awal untuk apa sunbae?" Herannya.

"Langlah awal mendekatimu" eric menatap kearah sunoo yang sedari tadi terus menatap kearahnya.

"Me~mendekatiku?"

Eric mengangukkan kepalanya sekali, dengan tersenyum lembut.

"Tak bole? Ah aku kecewa" eric memasang wajah kecewa, sedikit berdrama.

(END) Menjauh (Lagi Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang