BAB 24-Pergi

3.3K 252 34
                                    

Heeseung terbangun dengan hati yang riang saat ini, setelah tadi malam ia berhasil selangkah kembali pada sunoonya.

Heeseung tau, amat tau bahwa jalannya untuk mendapatkan hati sunoo kembali bukan hal yang mudah. Sunoo sangat rapuh saat ini, luka sunoo terlalu banyak untuk disembuhkan, dan itu akan memerlukan waktu.

Hari ini sebelum heeseung pulang kerumah orang tuanya dia berniat untuk mengajak sunoo sarapan bersama pagi ini. Hitung-hitung sebagai usaha untuk mendapatkan hati sunoo kembali.

Heeseung mencoba memasak kali ini, walau ia hanya membuat sandwich tapi hal yang pastinya hampir tidak pernah terjadi sebelumnya.

Sekali lagi sebelum ia membangunkan sunoo ia memastikan tampilan sandwich itu terlihat bagus. Heeseung merasa puas setelah menggeserkan sedikit jarak antara sandwich dan susu sehingga meja itu terlihat bagus dimatanya.

Heeseung pun berjalan menuju kamar sunoo untuk mengajaknya sarapan bersama. Mengetuk-ngetuk pintu kamar yang terdengar sunyi tanpa jawaban dari sang pemilik. Heeseung mencoba memutar handle pintu dan ternyata tidak dikunci, sunoo dan kebiasaannya pikir heeseung.

Heeseung berjalan menaiki tangga tempat tidur sunoo, dan mendapati pemandangan sunoo yang tertidur dengan sangat tenang.

"Nomu yeppo" ucapnya tanpa sadar sambil tersenyum menatap wajah sunoo yang masih terlelap.

"Sunoo-yaa hyung nomu mianhae, hyung janji mulai hari ini hyung akan berusaha keras mengobati luka mu." Ucap heeseung pada sunoo yang pastinya tidak mendengar ucapannya.

"Nuu bangun, nuuu ayo bangun dulu" ucap heeseung lembut sambil mengusap pipi sunoo menggunakan ibu jarinya.

Sunoo yang merasa tidurnya terganggu akhirnya membuka matanya. Dan betapa terkejutnya sunoo ketika membuka kedua matanya hal pertama yang ia lihat adalah heeseung yang sedang duduk disampingnya sembari tersenyum lembut.

"Oh heeseung hyung, ada perlu apa hyung" tanya sunoo masih dengan keterkejutannya.

"Hyung tadi udah masak buat ajak kamu sarapan bareng, sebentar lagi hyung akan pulang kerumah. Hyung ingin makan berdua dengan mu, itupun kalau kamu mau" ajak heeseung lembut, takut-takut sunoo akan menolak ajakannya.

Sunoo yang perasaanya masih bercampur antara takut, kecewa, dan khawatir hanya terdiam sesaat. Ingin menolak ajakkan heeseung tapi sunoo sangat tidak enak, mengingat heeseung bukanlah orang yang mau bersusah payah memasak.

Otak sunoo berfikir alasan apa yang bisa ia katakan untuk menolak ajakan heeseung, tapi nihil. Otak sunoo seperti berhenti bekerja saat ini, dan tanpa sadar ia mengiyakan ajakan heeseung.

______

Disini lah keduanya, duduk berhadapan dengan atmosfer canggung yang tidak main-main.

Sunoo yang masih dengan segala ketakutannya, dan heeseung dengan perasaan groginya setelah lama tidak berduan lagi dengan sunoo.

"Nuu ayo dimakan" ucap heeseung memecah ketegangan antara mereka.

"Iya hyung" jawab sunoo kemudian mengambil sandwich yang ada dihadapannya lalu memasukkan lapisan roti itu kedalam mulutnya.

"Gimana nuu? Enak gaa? Soalnya hyung baru pertama buat, dan hyung lihat di internet buat sandwich katanya yang paling mudah" tanya heeseung sembari menatap sunoo cemas, takut makanan masakannya malah merusak momen.

"Enak kok hyung" ucap sunoo akhirnya setelah menelan habis gigitan pertamanya.

"Wah syukurla" heeseung akhirnya dapat bernafas, lalu ikut mencicipi makanan buatannya.

(END) Menjauh (Lagi Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang